Sindiran ICW: Penyidik KPK Tak Lolos TWK Pimpin OTT Bupati Nganjuk
Merdeka.com - Tim Penindakan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan operasi tangkap tangan pada Bupati Nganjuk Novi Rahman Hidayat. Mantan Juru Bicara KPK, Febri Diansyah, mengungkap penangkapan ini dipimpin salah satu punggawa yang diduga tidak lolos tes wawasan kebangsaan atau TWK.
Hal ini mendapat sorotan dari Indonesian Corruption Watch (ICW). ICW menilai aneh apabila orang yang dinilai tak memiliki wawasan kebangsaan karena gagal melewati TWK, tapi justru mengungkap kasus korupsi.
"OTT Nganjuk ini dipimpin oleh seseorang yang namanya tercantum di antara 75 pegawai KPK. Konyolnya, orang ini malah disebutkan tidak memiliki wawasan kebangsaan karena gagal melewati Tes Wawasan Kebangsaan," kata Peneliti ICW, Kurnia Ramadhana, kepada wartawan, Senin (10/).
ICW bingung terhadap tolak ukur pegawai KPK yang dianggap memiliki wawasan kebangsaan. Sebab menurut Kurnia, tugas penyelidik dan penyidik KPK yang menangkap para koruptor sudah melampui rasa cinta kepada Tanah Air.
"Jika TWK dianggap sebatas tes untuk menguji rasa cinta terhadap Tanah Air, bukankah selama ini yang dilakukan penyelidik dan penyidik KPK telah melampaui itu?" ujarnya.
"Menangkap koruptor, musuh bangsa Indonesia, dengan risiko yang kadang kala dapat mengancam nyawanya sendiri," sambung Kurnia.
Untuk itu, ICW prihatin dengan kondisi lembaga antirasuah di mana banyak pegawai yang memiliki wawasan kebangsaan namun tak diloloskan dalam tes. Dia heran pegawai-pegawai yang telah bekerja maksimal justru disingkarkan.
"Maka dari itu, kondisi KPK kian mengkhawatirkan. Bisa dibayangkan, tatkala ada pegawai yang bekerja maksimal, malah disingkirkan oleh Pimpinan KPK sendiri dengan segala cara, salah satunya TWK," jelas Kurnia.
Sebelumnya, Tim Satgas KPK dikabarkan menggelar OTT terhadap Bupati Nganjuk, Jawa Timur, berinisial NRH.
"Benar KPK melakukan tangkap tangan di Nganjuk," ujar Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron saat dikonfirmasi, Senin (10/5/2021).
Informasi dihimpun Liputan6.com, penangkapan yang dilakukan tim penindakan terhadap Bupati Nganjuk terjadi pada, Minggu, 9 Mei 2021 sore. Dalam operasi senyap ini, tim penindakan mengamankan sejumlah uang.
"Siapa saja dan berapa uang yang diamankan kita sedang melakukan pemeriksaan," kata Ghufron.
Dikabarkan, penangkapan terhadap NRH dipimpin oleh Harun Al Rasyid yang merupakan Ketua Satuan Tugas (Kasatgas) Penyelidik KPK. Nama Harun sendiri masuk dalam 75 pegawai KPK yang tak lulus tes wawasan kebangsaan (TWK) yang menjadi syarat alih status menjadi ASN.
Reporter: Lizsa Egeham
Sumber: Liputan6.com
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sebanyak 90 pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) diduga terlibat pungli di Rutan KPK bakal dipecat
Baca SelengkapnyaHal itu diungkapkan Dewan Pengawas KPK saat menggelar sidang putusan etik 15 pegawai kluster kelima kasus pungli di rutan KPK.
Baca SelengkapnyaDewas KPK menyatakan 12 pegawai KPK bersalah terkait pungli di rutan KPK.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Peneliti ICW Kurnia Ramadhana meminta Jokowi menundanya hingga Dewan Pengawas KPK menyelesaikan sidang dugaan tiga pelanggaran etik Firli Bahuri.
Baca SelengkapnyaKPK independen demi mengatasi korupsi di Indonesia apabila memenangi Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaPenetapan tersangka baru tersebut berdasarkan penyidik KPK yang mengembangkan penyidikan kasus suap perkara di MA.
Baca SelengkapnyaUntuk 78 pegawai KPK dikenakan sanksi berat berupa permintaan maaf secara langsung dan terbuka
Baca Selengkapnya78 Pegawai KPK itu sebelumnya meminta maaf secara terbuka telah melakukan pungli di Rutan KPK.
Baca SelengkapnyaTak tanggung-tanggung, diduga sebanyak 93 pegawai lembaga antirasuh terlibat dalam skandal pungli ini.
Baca Selengkapnya