Setnov minta perlindungan, Kapolri tegaskan dukung langkah KPK
Merdeka.com - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Setya Novanto dijebloskan ke rutan negara kelas 1 Jakarta timur cabang Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), semalam. Usai menjalani pemeriksaan, Setya Novanto mengaku sudah menempuh berbagai langkah hukum dan politik.
Salah satunya dia menyebut telah meminta perlindungan kepada Presiden Joko Widodo, Kapolri Jenderal Tito Karnavian, Jaksa Agung HM Prasetyo. Meski sudah meminta perlindungan, dia tetap dijebloskan ke jeruji besi.
Kapolri Jenderal Tito Karnavian tidak menanggapi soal bentuk perlindungan yang diminta Novanto. Dia hanya menegaskan bentuk dukungannya untuk lembaga antirasuah.
"Kapolri akan mendukung langkah-langkah KPK titik," tegas Tito di gedung BEI, Jakarta, Senin (20/11).
Tito memastikan institusi yang dipimpinnya tidak akan melenceng dari aturan hukum. Dukungan penuh akan diberikan untuk proses penegakan hukum yang dilakukan KPK.
"Saya sepenuhnya dukung mekanisme KPK, kita ikutin proses hukum yang ada pada KPK," ucapnya.
Sebelumnya, Ketua DPR Setya Novanto mengaku meminta perlindungan ke Presiden, Kapolri hingga Jaksa Agung. Hal ini disampaikan saat ditanya apa langkah yang akan diambil olehnya usai dipindahkan ke rutan KPK.
"Saya sudah melakukan langkah-langkah dari mulai melakukan SPDP (Surat Pemberitahuan Dimulainya Penyidikan) di Kepolisian dan mengajukan surat perlindungan hukum kepada Presiden, maupun kepada Kapolri, Kejaksaan Agung, dan saya sudah pernah praperadilan," kata Setnov yang memakai rompi oranye.
Dalam kesempatan tersebut, dia juga tak menyangka dijebloskan ke tahanan KPK. Padahal, dia mengklaim kondisinya masih belum pulih akibat kecelakaan.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
TKN Soal Pernyataan Kapolri Teruskan Estafet Kepemimpinan: Bukan Berarti Berpihak, Tak Perlu Ditafsirkan Jauh
Pernyataan Kapolri soal estafet kepemimpinan tak perlu ditafsirkan lebih jauh
Baca SelengkapnyaSekjen PDIP Sindir Kapolri: Suara-Suara Rakyat Harapkan Polri Netral Tak Dukung Paslon Tertentu
Sekjen PDIP mengingatkan Kapolri banyak suara dari rakyat yang juga berharap agar Polri tetap netral di Pemilu 2024 ini.
Baca SelengkapnyaHasto: Kapolri Harusnya Jawab Begitu Banyak Laporan Kader PDIP yang Diintimidasi
Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengomentari pernyataan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo soal estafet kepemimpinan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
KPK Ancang-Ancang Lawan Praperadilan Mantan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor
Gus Mudhlor ditetapkan KPK sebagai tersangka seteah diduga terlibat melakukan pemotongan dana insentif ASN.
Baca SelengkapnyaJenderal Agus Subiyanto Sebar 446.219 Prajurit TNI untuk Amankan Pemilu
446.219 prajurit TNI secara serentak di seluruh Indonesia dikerahkan untuk mendukung kelancaran pesta demokrasi jelang hari pencoblosan 14 Februari.
Baca SelengkapnyaTKN Antisipasi Putusan DKPP Dijadikan Peluru Serang Legalitas Pencalonan Gibran
TKN menegaskan keputusan DKPP terkait persoalan teknis yang secara substansinya sudah tidak ada masalah.
Baca SelengkapnyaKapolri Ungkap 290 Kasus TPPO Sepanjang 2023, Naik 339 Persen Dibanding 2022
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengatakan polisi membongkar 290 kasus Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO).
Baca SelengkapnyaCara Jenderal TNI Bintang 4 Antisipasi Serangan KKB Papua Saat Hari Pencoblosan Pemilu
Jelang hari pencoblosan Pemilu 2024, TNI AD menyiapkan sejumlah rangkaian antisipasi pengamanan
Baca SelengkapnyaJokowi Ungkap Alasan Naikkan Pangkat Prabowo Jadi Jenderal Kehormatan TNI
Usulan kenaikan pangkat Prabowo ini merupakan usulan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto.
Baca Selengkapnya