Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Selain bisnis, ada motif lain dibalik masuknya jutaan TKA asal China

Selain bisnis, ada motif lain dibalik masuknya jutaan TKA asal China Pekerja China ilegal di PLTU Kukar. ©2016 merdeka.com/istimewa

Merdeka.com - Pemerintah telah menepis adanya isu ‎masuknya 10 juta tenaga kerja asing asal China ke Indonesia. Namun, Ketua Umum Federasi Serikat Pekerja Maritim Indonesia (KSPSI) Jumhur Hidayat menilai isu tersebut memiliki beberapa poin yang harus diperhatikan.

Jumhur mengatakan, jika memang benar terjadi maka masuknya tenaga kerja China ke Indonesia ini di luar kebiasaan internasional. Sebab biasanya satu negara yang membutuhkan tenaga kerja asing akan meminta langsung kepada negara penyuplai untuk mengirimkan warganya.

"Proses migrasi tenaga kerja asing di luar kebiasaan internasional. Kalau terjadi migrasi biasanya diminta, kalau ada yang membandingkan ngapain 74.000 orang China ke Indonesia dan TKI di luar negeri, itu tidak apel to apel," katanya dalam satu diskusi di Warung Daun, Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (24/12).

Dia mengingatkan, keberadaan TKI di luar negeri sebenarnya sangat dibutuhkan bagi beberapa negara industri, seperti Jepang, Korea dan Amerika Serikat. Bahkan, terkadang pemerintah negara tujuan membuat regulasi agar TKI tidak mudah untuk masuk.

"Pengusahanya menjerit minta TKI bahkan dipersulit. Indonesia lucu, tidak ada permintaan tenaga kerja tapi mereka datang," tegasnya.

Selain itu, Jumhur mengungkapkan, mungkin ada latar belakang lain jika memang ada migrasi tenaga kerja dari China ke Indonesia. Sebab mendatangkan tenaga kerja ini bukan berarti memperkecil biaya, terkadang malah membengkak.

Sehingga ini tidak sesuai dengan logika bisnis, di mana mengupayakan seefisien mungkin. Maka dia menduga ada misi lain yang tengah dilakukan para pengusaha dengan mendatangkan tenaga kerja asing ke Indonesia karena secara logika ekonomi tidak sesuai.

"Proses tenaga kerja asing ke Indonesia itu tidak megikuti logika bisnis, bisnis ekonomi kan mencari keuntungan sebesar-besarnya. Jadi ada usaha mengecilkan cost, kalau malah menggelembung itu perlu dipertanyakan. Investasi ini tidak hanya bentuk bisnis tapi be on ekonomi," tutupnya.

(mdk/rhm)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Fenomena Baru, Banyak Pengusaha Indonesia Pilih Terjun ke Bisnis Kuliner Ketimbang Garap Sumber Daya Alam

Fenomena Baru, Banyak Pengusaha Indonesia Pilih Terjun ke Bisnis Kuliner Ketimbang Garap Sumber Daya Alam

Padahal, banyak jenis usaha atau bisnis yang bisa dikembangkan karena memiliki sumber daya yang luar biasa.

Baca Selengkapnya
Ternyata, Ini Lima Rahasia Orang China Sukses Berbisnis dan Berdagang

Ternyata, Ini Lima Rahasia Orang China Sukses Berbisnis dan Berdagang

Agresif menjadi kunci utama masyarakat China dalam menjalankan bisnis perdagangan.

Baca Selengkapnya
Berkaca dari China, Nasib Indonesia Jadi Negara Maju atau Tidak Ditentukan 2 Pilpres Selanjutnya

Berkaca dari China, Nasib Indonesia Jadi Negara Maju atau Tidak Ditentukan 2 Pilpres Selanjutnya

Adapun perhitungan ini didapatnya setelah berkaca dari China, yang butuh waktu 40 tahun untuk jadi negara dengan kekuatan ekonomi besar dunia.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Kunjungan Kerja ke Inggris, Gibran Bakal Bawa Pulang 'Oleh-Oleh' Ini

Kunjungan Kerja ke Inggris, Gibran Bakal Bawa Pulang 'Oleh-Oleh' Ini

Duta Besar RI untuk Inggris Desra Percaya terus mendorong optimalisasi peran diaspora Indonesia dalam membangun ekonomi berbasisinovasi.

Baca Selengkapnya
Warga Indonesia Beli Gula & Kopi Jalan Kaki ke Malaysia, Prajurit TNI Langsung Memeriksanya 'Lain kali belanja di Indonesia Ya'

Warga Indonesia Beli Gula & Kopi Jalan Kaki ke Malaysia, Prajurit TNI Langsung Memeriksanya 'Lain kali belanja di Indonesia Ya'

Masyarakat perbatasan di Kecamatan Entikong, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat memilih belanja kebutuhan rumah tangga ke Malaysia dengan berjalan kaki.

Baca Selengkapnya
Bukti Tak Ada Lapangan Kerja di Indonesia: Pengusaha Kecil-kecilan Menjamur, dari 100 Rumah Saja Ada 25 Warung

Bukti Tak Ada Lapangan Kerja di Indonesia: Pengusaha Kecil-kecilan Menjamur, dari 100 Rumah Saja Ada 25 Warung

Bank Dunia yang menyebut Indonesia harus bisa menyediakan lapangan kerja berkualitas agar bisa menjadi negara berpendapatan tinggi.

Baca Selengkapnya
Mengurungkan Niat Berangkat Ke Jepang Untuk Bekerja, Pemuda Ini Memilih Berternak Entok 'Alhamdulillah Sudah Punya Mobil dan Menikah'

Mengurungkan Niat Berangkat Ke Jepang Untuk Bekerja, Pemuda Ini Memilih Berternak Entok 'Alhamdulillah Sudah Punya Mobil dan Menikah'

Berbekal kesungguhan dan keyakinan, nyatanya ternak yang dijalaninya membuahkan hasil tak terduga. Ia sukses menjadi seorang peternak entok muda.

Baca Selengkapnya
Jalankan Bisnis Bareng Sejak Kuliah, Pasutri Asal Malang Mengaku Rezekinya Mengalir Deras setelah Punya Anak

Jalankan Bisnis Bareng Sejak Kuliah, Pasutri Asal Malang Mengaku Rezekinya Mengalir Deras setelah Punya Anak

Saat pertama kali berkenalan, keduanya sama-sama memiliki latar belakang ekonomi yang sulit.

Baca Selengkapnya
Awal Tahun, Bea Cukai Bantu Ekspor Sarung Tangan Asli Kalasan ke Jepang, Nilainya Rp1,1 Miliar

Awal Tahun, Bea Cukai Bantu Ekspor Sarung Tangan Asli Kalasan ke Jepang, Nilainya Rp1,1 Miliar

Perusahaan tersebut mengekspor sarung tangan sebanyak 339 karton

Baca Selengkapnya