Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Sebelum dicopot, kepsek TK muridnya pawai bercadar sudah diperingatkan Mendikbud

Sebelum dicopot, kepsek TK muridnya pawai bercadar sudah diperingatkan Mendikbud Pawai tujuh belasan berkostum ala ISIS. ©2018 Istimewa

Merdeka.com - Menteri Pendidikan Nasional (Mendiknas) Muhadjir Effendy menghormati keputusan Pemerintah Kota Probolinggo mencopot kepala sekolah TK yang pawai menggunakan cadar dan replika senjata. Pawai anak TK tersebut sebelum viral di media sosial dan menuai kontroversi karena disebut-sebut mirip kelompok radikal.

"Saya tentu saja harus menghargai apapun keputusan dari pihak pemerintah Kota Probolinggo, karena memang itu menjadi wewenangnya," kata Muhadjir Effendy di Kota Malang, Jumat (24/8) malam.

Sesuai ketentuan undang-undang nomor 23 tahun 2014, TK, SD, SMP menjadi wewenang pemerintahan kota atau kabupaten setempat. Menteri Muhadjir sendiri mengaku sempat mendatangi sekolah tersebut.

"Waktu saya ke sana juga sudah saya sampaikan. Ditanya apakah akan ada sanksi. Saya jawab ada, paling tidak berupa peringatan. Bukan saya bilang hanya berupa peringatan. Sanksi terendah itu peringatan, kan ada jenjangnya dan itu dilihat tingkat kesalahannya," ujar dia.

Muhadjir pun menjelaskan tentang prosedur penanganan sebuah pelanggaran jika dilakukan seorang guru. Jika kesalahan itu dianggap berat, maka pemerintah daerah perlu membentuk Dewan Etik. Namun jika jenis pelanggarannya ringan, cukup diselesaikan melalui Dinas Pendidikan setempat.

Dia menambahkan, jenis kesalahan pun terbagi dua, pelanggaran profesi atau pidana. Kalau pelanggaran profesi cukup diselesaikan Dewan Etik atau Pemerintah Daerah setempat atau Inspektorat. Kalau pidana harus diteruskan ke pihak kepolisian.

"Jadi ada prosedur itu, karena guru sekarang sudah profesi, sebagai profesi kesalahannya tidak otomatis guru salah langsung dilaporkan polisi. Tetapi harus dilihat oleh Inspektorat, Dewan Etik, apakah pelanggarannya bersifat profesi malpraktek atau pelanggaran pidana," terangnya.

Terkait kasus kepala sekolah TK tersebut, pihaknya mengaku menganggap sudah selesai dan menyerahkannya kepada pemerintah daerah setempat. Mantan Rektor Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) itu mengaku tidak mengetahui pertimbangan-pertimbangan keputusan tersebut.

"Saya tidak tahu, karena kan wewenang memindahkan atau memberhentikan kan wewenang pemerintah daerah, apakah ada kaitan dengan hal itu atau pertimbangan lain itu tentu menjadi wewenang pihak sana. Saya anggap sudah selesai kan," ungkapnya.

Muhadjir yang berafiliasi dengan Kemenko PMK ini melihat sekolah tersebut sudah sangat baik dari sisi fasilitas, apalagi di bawah pembinaan Kodim. Sehingga harus terus dikembangkan dalam rangka berkontribusi dalam pembangunan melalui pendidikan.

"Saya minta supaya jumlah siswanya ditambah. Karena isinya hanya 55 siswa, gurunya cukup banyak, saya minta merekrut atau menerima siswa-siswanya kurang mampu di sekitar sekolah itu," katanya.

Seperti diberitakan sebelumnya, atribut yang dikenakan murid TK Kartika V saat mengikuti pawai karnaval dalam rangka HUT ke-73 RI di Kota Probolinggo pada Sabtu 18 Agustus 2018 viral di media sosial. Kostum serba hitam, cadar, dan replika senjata yang dikenakan menimbulkan kontroversi karena disebut-sebut mirip kelompok radikal.

Pihak sekolah berdalih, atribut tersebut digunakan karena tersedia di gudang milik sekolah sehingga tidak perlu menyewa. Mereka juga menyatakan, tidak bermaksud mengarahkan anak didik ke simbol-simbol radikal.

Dalam hal ini, pihak sekolah juga telah menyampaikan permohonan maaf karena telah menimbulkan keresahan di masyarakat. Namun kepala sekolah TK tersebut akhirnya dicopot karena dinilai lalai.

"Betul, tapi alasan lengkapnya bisa ditanyakan ke Diknas. Saya dengar terhitung mulai hari ini, kemarin dilayangkan surat perintah tugas," kata Kapolres Probolinggo, AKBP Alfian Nurrizal, kepada merdeka.com, Kamis (23/8).

Pihaknya telah meminta keterangan panitia dan pihak sekolah dalam hal ini kepala sekolah. Hasilnya, kata dia, tidak ditemukan unsur pidana dan kesengajaan.

"Tapi kita melihat ada kelalaian. Mungkin dari situ pihak Diknas melakukan pendalaman kemudian mengambil kesimpulan itu (mencopot)," katanya.

Kelalaian yang ditemukan, jelas Alfian, ada ketidaksesuaian antara tema dan pawai yang ditampilkan.

"Jadi ada ketidaksesuaian dengan pawai budaya. Inikan temanya menampilkan budaya dalam rangka HUT RI, tema proklamasi, kenapa malah menampilkan budaya Arab," katanya.

Dia menambahkan, dari hasil pemeriksaan juga diketahui bahwa sebagian replika yang dipakai saat pawai itu sudah dimiliki sejak 2016. Replika itu, dipergunakan untuk keperluan teater.

"Jadi tidak ada niatan penanaman hal tertentu pada anak usia dini, hanya memanfaatkan replika yang ada. Itu kan unggahannya tidak utuh, sebenarnyakan durasinya 1 menit 34 detik, ini menjadi 14 detik. Sebenarnya ada barisan depan bawa bendera merah putih, lalu ada kereta bawa Raja dan Ratu Salman, baru barisan itu yang seolah-olah kayak pengawal, jadi begitu," jelasnya.

Soal pengunggah, katanya, memang tidak dicari. Alasannya, Karena dirinya sudah mengklarifikasi dan kepala sekolah mengakui itu idenya.

(mdk/gil)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Detik-Detik Rambut Pelaku Mutilasi Keponakan Dijambak Warga, Suasana Gaduh Polisi Langsung Bereaksi
Detik-Detik Rambut Pelaku Mutilasi Keponakan Dijambak Warga, Suasana Gaduh Polisi Langsung Bereaksi

Motif pelaku menghabisi keponakannya karena tergiur mencuri perhiasan emas yang dikenakan korban.

Baca Selengkapnya
67 Tebak-tebakan Lucu Ala Bapak-bapak Receh di Media Sosial, Lawas Tapi Bikin Ngakak
67 Tebak-tebakan Lucu Ala Bapak-bapak Receh di Media Sosial, Lawas Tapi Bikin Ngakak

Meski dirasa cukup receh di kalangan generasi muda, namun nyatanya tebak-tebakan lucu ala bapak-bapak justru tetap bisa menghadirkan gelak tawa.

Baca Selengkapnya
Dibacok Ibu Kandung sampai Tewas, Anak 8 Tahun Ucapkan Kalimat Terakhir: Perut Aku Sakit
Dibacok Ibu Kandung sampai Tewas, Anak 8 Tahun Ucapkan Kalimat Terakhir: Perut Aku Sakit

Istrinya tengah menjalani rawat jalan sejak mengidap ODGJ enam bulan lalu.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
TKN Prabowo-Gibran Ingatkan Anak Muda Jangan Terlena Politik Indentitas Janjikan 'Tiket Surga'
TKN Prabowo-Gibran Ingatkan Anak Muda Jangan Terlena Politik Indentitas Janjikan 'Tiket Surga'

Arief menilai, pendekatan kampanye riang gembira lebih efektif daripada kampanye politik identitas.

Baca Selengkapnya
Viral Tugu Bandeng Raksasa di Pati Terbuat Dari Knalpot Brong, Begini Penampakannya
Viral Tugu Bandeng Raksasa di Pati Terbuat Dari Knalpot Brong, Begini Penampakannya

Viral Tugu Bandeng Raksasa di Pati terbuat dari knalpot Brong yang baru diresmikan pada 14 Januari 2024.

Baca Selengkapnya
Ibu Ini Lihat Pegawai SPBU Cantik Langsung Ingin Jodohkan Anaknya, Kisahnya Viral Curi Perhatian
Ibu Ini Lihat Pegawai SPBU Cantik Langsung Ingin Jodohkan Anaknya, Kisahnya Viral Curi Perhatian

Momen seorang ibu ketemu pegawai SPBU cantik. Langsung ingin jodohkan anaknya.

Baca Selengkapnya
Viral Momen Haru Seorang Anak Berhasil Jadi Polisi, Wujudkan Cita-cita Ibunda yang Telah Tiada
Viral Momen Haru Seorang Anak Berhasil Jadi Polisi, Wujudkan Cita-cita Ibunda yang Telah Tiada

Cita-cita ibunda terwujud, namun mendiang ibunda tak bisa melihat anaknya berhasil jadi polisi.

Baca Selengkapnya
Bukan Dipayungi, Mantan Panglima TNI ini Justru Payungi Anak Buah, Netizen 'Mimpi Apa Bang Dipayungi Jenderal'
Bukan Dipayungi, Mantan Panglima TNI ini Justru Payungi Anak Buah, Netizen 'Mimpi Apa Bang Dipayungi Jenderal'

Berikut momen mantan Panglima TNI payungi anak buahnya saat hujan.

Baca Selengkapnya
Kelakuan Ayah Tiri Bejat Perkosa Anak Berkali-kali hingga Hamil 7 Bulan
Kelakuan Ayah Tiri Bejat Perkosa Anak Berkali-kali hingga Hamil 7 Bulan

Perkosaan tersebut terungkap setelah ibu korban curiga dengan perubahan fisik, terutama bagian perut yang membesar.

Baca Selengkapnya