Seba Nagri, tradisi unik warga Purwakarta bersyukur atas hasil bumi
Merdeka.com - Ribuan warga dari 17 Kecamatan di Kabupaten Purwakarta Jawa Barat, melakukan ritual Seba Nagri di Taman Pasanggrahan Padjajaran, Kompleks Pemda Purwakarta Sabtu (4/5). Mereka datang dengan dipimpin setiap Kepala Desa dari 192 desa, sambil mengarak berbagai hasil pertanian.
Mulai dari padi, sayur mayur, palawija, hingga umbi umbian. Tak terkecuali hewan ternak seperti ayam. Tak terkecuali nasi kuning dan ayam panggang serta beragam hidangan lain yang terbuat dari hasil alam.
Warga melakukan ritual Seba Nagri yang menjadi tradisi dan digelar dalam setiap tahunnya atau pascapanen raya. Kegiatan itu bertujuan untuk mengungkap rasa syukur kepada Tuhan atas hasil alam yang melimpah.
"Kegiatan Ini merupakan bentuk rasa syukur mereka. Ditambah Bapak Presiden Jokowi sudah mengeluarkan Keppres tentang Ketahanan Pangan. Kami di Purwakarta melaksanakan itu dengan patuh," kata Wakil Bupati Purwakarta Dadan Koswara.
Dikatakan Dadan, kegiatan Seba Nagri merupakan simbolisasi dari tanda rasa syukur. Apalagi ini dilakukan menjelang bulan Ramadan, di mana segenap kebaikan dilipatgandakan.
Bawaan hasil alam ini nantinya dibagikan kepada masyarakat yang membutuhkan. Ini diberikan setelah masyarakat melakukan ritual.
"Intinya Tasyakur bin ni’mah ya, jangan terjebak pada istilah kemudian kita menyimpulkan ini acara pengumpulan sesajen. Sama sekali bukan. Hasil pertanian yang terkumpul akan dikembalikan kepada masyarakat yang membutuhkan. Fokusnya kali ini pengumpulan beras," tambah istri Bupati Purwakarta, Anne Ratna Mustika di sela acara.
Kegiatan Seba Nagri bisa diharapkan menjadi barometer produksi pertanian di masing-masing wilayah di Purwakarta. Sehingga ke depan dapat diidentifikasi potensi wilayah yang dapat menopang kebutuhan pangan di Purwakarta.
"Pemerintah Daerah bisa melakukan identifikasi produksi pertanian unggulan masing-masing wilayah melalui acara ini”. Pungkas Anne
(mdk/ang)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tradisi ini biasa dilakukan oleh masyarakat Suku Serawai yang ada di Bengkulu yang dilaksanakan pada malam menjelang Idulfitri.
Baca SelengkapnyaTradisi tersebut telah diwariskan secara turun-temurun selama puluhan tahun.
Baca SelengkapnyaTradisi ini juga dibarengi dengan sajian kuliner khas Palembang, seperti tekwan hingga aneka macam kue yang disajikan oleh tuan rumah.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kabupaten Serang memiliki kearifan lokal yang hampir punah bernama Adang.
Baca SelengkapnyaTradisi ini dilakukan turun-temurun karena dianggap membawa keberkahan
Baca SelengkapnyaDi Provinsi Sumatra Utara, masyarakat menyambut bulan suci ini dengan ragam tradisi yang berbeda-beda dan tentunya penuh makna.
Baca SelengkapnyaAda tradisi ngabuburit unik oleh kalangan anak muda di Purwakarta, yakni nongkrong di sekitar rel kereta api.
Baca SelengkapnyaMasyarakat Jawa masih rutin melaksanakan tradisi tersebut sebagai bentuk penyucian diri.
Baca SelengkapnyaRibuan masyarakat datang memenuhi pelabuhan demi merasakan sensasi naik perahu bersama-sama.
Baca Selengkapnya