Satu Warga Ciputat Korban Tsunami Banten Meninggal Setelah Seminggu Berobat Jalan
Merdeka.com - Matori (46), korban tsunami Banten, warga perumahan Bukit Nusa Indah, Ciputat, Tangerang Selatan, meninggal dunia, Selasa (1/1). Matori meninggal setelah hampir seminggu berobat jalan di Tangerang Selatan.
Juru bicara warga Perumahan Bukit Nusa Indah, Juliyarto mengatakan, istri almarhum Rumisih dan putri keduanya Nidaul Khusna yang juga menjadi korban tsunami Banten lebih dulu ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.
"Benar semalam meninggal di RS IMC Bintaro, Selasa (1/1)," kata Juliyarto, Rabu (2/1).
Diterangkan Juliyarto, Matori sempat menjalani pengobatan di RSUD Serang beberapa hari dan diambil keluarga untuk menjalani rawat jalan di Tangerang Selatan.
"Keterangan rontgen dari RS Serang, almarhum ini tidak mengalami patah tulang pada bagian tubuhnya, sehingga oleh keluarga diminta untuk berobat jalan di Tangsel, dan diizinkan pihak RS. Tapi sebenarnya almarhum tidak bisa ngapa-ngapain, semua badannya terasa sakit sehingga tak bisa digerakkan," ujar dia.
Korban kemudian mengeluh sakit, pada Selasa malam, dan di bawa keluarga ke RS IMC Bintaro.
"Dibawa pukul 20.15 dan meninggal pukul 21.30 WIB. Tadi pagi baru dimakamkan di TPU Sukma, Serua," ucapnya.
Direktur RS IMC Bintaro, mengucapkan belasungkawa atas Meninggalnya Matori, yang sempat mendapat pertolongan medis UGD RS IMC Bintaro.
"Kami mengucapkan duka cita, kami sampaikan bahwa Almarhum datang dalam kondisi lemah, sesak nafas, dan langsung kami tangani di UGD," kata dia.
Selanjutnya, berdasarkan prosedur pertolongan pertama pasien gawat darurat, pihak RS menyatakan korban meninggal dunia pukul 21.30 WIB.
"Sesuai pertolongan kegawatdaruratan, kami bantu resusitasi jalan nafas, berikan infus dan lainnya. Oleh keluarga juga menerima, karena kondisi almarhum sudah sangat drop saat masuk RS kami," kata dia.
Diungkapkan Febri, Matori terlihat mengalami hal sama, dengan seluruh korban tsunami, berupa trauma dan luka lecet di beberapa bagian tubuh.
"Kalau untuk luka luar kondisinya terlihat ada bengkak di kaki kanan kiri mulai dari pinggang. Untuk rekam medis tidak bisa kami berikan," kata dia.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Konon pulau ini tidak ditemukan, namun akibat sebuah peristiwa yang luar biasa, Pulau Si Kantan ini muncul.
Baca SelengkapnyaPeristiwa memilukan itu terjadi minggu petang sekitar pukul 18.30 WIB.
Baca Selengkapnya327 warga telah dievakuasi pada gelombang ketiga Tim KRI Kakap-811 atau dari TNI Angkatan Laut. Dari jumlah itu, terdapat 192 wanita dan 135 pria.f
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pasangan suami istri itu diduga bunuh diri karena di i TKP ditemukan dua buah gelas bekas minuman, dari mulut keluar busa
Baca SelengkapnyaBupati Kepulauan Siau Tagulandang Biaro (Sitaro) menetapkan Status Tanggap Darurat selama 14 hari terhitung mulai 16-29 April 2024.
Baca SelengkapnyaBaru-baru ini, puluhan bahkan ratusan lumba-lumba kompak menampakkan diri di perairan Pantai Pancer
Baca SelengkapnyaKorban HR merupakan pedagang ponsel keliling. Dia tinggal bersama tiga korban lain, yakni ibunya dan dua anaknya sejak bercerai dengan istrinya dua tahun lalu.
Baca SelengkapnyaErupsi Gunung Ruang Menguat, PVMBG Keluarkan Peringatan Tsunami untuk Warga Pulau Tagulandang Sulut
Baca SelengkapnyaPada awal kejadian (31/1), tersangka sempat mengaburkan penyebab kematian korban dengan mengaku tidak tahu terkait penyebab meninggalnya sang anak.
Baca Selengkapnya