Samarinda Darurat Banjir, Wali Kota Syaharie Jaang Lagi di Jerman
Merdeka.com - Pemkot Samarinda menetapkan darurat banjir sepekan sejak Sabtu (8/6). Tidak kurang 20 ribu jiwa terdampak banjir sampai malam ini. Sementara, Wali Kota Syaharie Jaang, berada di Jerman urusan kuliah putrinya.
Ketiadaan orang nomor satu di Samarinda itu, jadi pertanyaan korban banjir. Bahkan, warga curhat di media sosial, Wali Kota tidak punya empati.
Pemkot pun menjawab curhatan warga. Saat ini, Sekda Samarinda Sugeng Chaeruddin ditunjuk Wali Kota memegang kendali penanganan banjir di Samarinda.
"Pak Wali Kota memang di Jerman. Tapi pada hari Jumat (7/6), posisi beliau ada di Jakarta, dan sudah dapat izin Mendagri," kata Kepala Diskominfo Samarinda Aji Syarif Hidayatullah, kepada wartawan di Balai Kota, Selasa (11/6).
Syarif menerangkan, Wali Kota menugaskan Sekda untuk melakukan koordinasi penanganan banjir. Bahkan telah memerintahkan PNS se-Samarinda, membantu korban banjir minimal 1 bungkus nasi. "Pak Sekda itu hampir tiap jam di lapangan loh," klaim Syarif.
"Pak Jaang memerintahjan seluruh operasional kepada Sekda. Apa-apa keputusan di Sekda. Tidak ada Wali Kota pun tidak masalah," terang Syarif.
Syarif menyebut penanganan banjir tidak bisa ditangani pemerintah semata. "Ada 3 unsur. Pemerintah, swasta dan peran serta masyarakat," kata Syarif.
Cara Pemprov Kaltim Tanggulangi Banjir di Samarinda
Banjir akibat luapan daerah aliran sungai (DAS) Karang Mumus, merendam ribuan rumah di 3 kecamatan di ibukota provinsi Kaltim, Samarinda. Pemprov Kaltim pun berencana menanggulangi banjir Samarinda masuk skala prioritas APBD Kaltim di 2020 mendatang.
Saat ini, Pemprov melakukan langkah darurat penanganan korban banjir di Samarinda, berkolaborasi bersama Pemkot Samarinda.
"Pemerintah dalam hal ini, melakukan penanganan sementara. Kita akan berpikir, menyusun tindakan komprehensif jangka panjang," kata Wakil Gubernur Kaltim Hadi Mulyadi, ditemui merdeka.com, usai meninjau lokasi banjir 1,5 meter di kawasan Gunung Lingai, Selasa (11/6).
Untuk jangka panjang, Pemprov memastikan ikut fokus membantu Pemkot menanggulangi banjir, melalui APBD Kaltim tahun 2020. "Iya, saya kira begitu (skala prioritas di 2020. Semua SKPD terkait akan merumuskan," ujar Hadi.
Terkait pendangkalan DAS Karang Mumus, menurut Hadi, tidak hanya dilakukan normalisasi SKM. "Normalisasi saja tidak cukup. Tapi juga drainase, eksplorasi batubara dikendalikan, masalah Bendungan Benanga kapasitasnya tinggal sepertiga, juga sampah yang berton-ton," ungkapnya.
Kendati demikian, lanjut Hadi, Pemprov tetap meminta bantuan APBN. "Tidak mungkin Pemprov saja. Tapi juga daerah, atau pemerintah kota hingga pemerintah pusat," kata Hadi.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Detik-Detik Eks Casis Bintara Iwan Dihabisi Serda Adan, Korban Dicekik, Ditusuk Lalu Dibuang ke Jurang
Polisi ungkap detik-detik peristiwa tewasnya eks calon siswa Bintara Iwan oleh anggota TNI AL Serda Adan.
Baca SelengkapnyaMeninggal Dunia, Balita Dipatuk Kobra Saat Masukkan Tangan ke Lubang
Peristiwa memilukan itu terjadi minggu petang sekitar pukul 18.30 WIB.
Baca SelengkapnyaJenderal Bintang Dua Klaim Kriminalitas di Jakarta Turun Jelang Pencoblosan: Mereka Mau Nyoblos Dulu Kali
Seperti diketahui besok merupakan hari pemungutan suara secara serentak di seluruh Indonesia
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
5 Fakta Terbaru Banjir Besar Demak, Seorang Lansia dan Balita Jadi Korban Meninggal
Sudah satu minggu banjir merendam kawasan itu namun air belum juga surut
Baca SelengkapnyaLengkap! Detik-Detik Wanita di Samarinda Hilang Saat Berobat Berujung Ditemukan jadi Mayat di Gudang Kimia Farma
Sebelum dtemukan jadi mayat, korban sempat ditemani suaminya berobat ke sebuah rumah sakit tapi tiba-tiba saja menghilang.
Baca SelengkapnyaTinjau Banjir di Semarang Utara, Wali Kota Ita Ikut Bantu Evakuasi Warga
Mbak Ita membawa sejumlah logistik bantuan berupa air bersih, sembako, selimut yang akan dibagikan kepada warga terdampak.
Baca SelengkapnyaBekuk 3 Tersangka, Begini Kronologi Penembakan di Colomadu Karanganyar
Seorang warga Boyolali, Jawa Tengah, bernama Yudha Bagus Setiawan (32), dilaporkan meninggal dunia diduga akibat ditembak orang tak dikenal.
Baca SelengkapnyaMedia Sosial Mulai Hangat Jelang Pemilu 2024, Ini Pesan Kapolri
Jenderal Bintang Empat tersebut pun mewanti-wanti pentingnya menjaga kerukunan dan perdamaian selama proses pemilu.
Baca SelengkapnyaTuris Malaysia Beri Nilai Rendah untuk Jakarta, Menteri Sandiaga Beri Tanggapan Begini
Sejumlah kritikan itu lantas ramai diperbincangkan serta ditanggapi beragam komentar oleh warganet Indonesia.
Baca Selengkapnya