Rusli Zainal jadi saksi sidang suap PON di PN Pekanbaru
Merdeka.com - Gubernur Riau HM Rusli Zainal kembali menjadi saksi untuk para terdakwa perkara Korupsi suap PON XVIII Riau, di Pengadilan Negeri (PN) Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Pekanbaru. Suasana di PN Tipikor Pekanbaru, tidak seperti biasanya.
Saat ini PN Pekanbaru sangat ramai dikunjungi beberapa pejabat, dan dijaga ketat oleh Satpol PP berpakaian preman. Kepastian akan dihadirkannya Rusli Zainal sebagai saksi, dikuatkan atas keterangan petugas dari KPK.
"Insya Allah pagi ini. Dan kita dapat info, Pak Rusli akan hadir," sebut salah seorang petugas KPK yang tak ingin namanya dipublikasikan di Pengadilan Negeri Pekanbaru, Rabu (12/6).
Rusli Zainal datang ke Pengadilan Negeri pada pukul 10.00 WIB, dan menunggu persidangan di Ruangan Sekretaris PN Pekanbaru.
Seperti diketahui, Rusli Zainal yang telah dicekal dan ditetapkan jadi tersangka pada 2 kasus korupsi, akan diminta keterangannya untuk terdakwa Zulfan Heri, Abu Bakar Siddik, Adrian Ali, T Muhazza, Roem Zein, Toerechan Asyari dan Syarif Hidayat.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bukan TNI dan Polri, ini adalah satuan yang menjadi garda terdepan dalam mengawal KPu di tahun pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaMenurutnya, Satpol PP hanya diberi tugas mengamankan jalannya acara
Baca SelengkapnyaPejabat itu mengungkap wajib setor ke Bupati Garut Rp2,5 juta per bulan
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Setiap anggota PNS dan PPPK berpeluang dimutasi ke Otoritas IKN asal memenuhi kualifikasi tertentu.
Baca SelengkapnyaMasduki tiba di ruang sidang Kusuma Admaja 4 dengan memakai kemeja putih sekitar pukul 11.25 WIB.
Baca SelengkapnyaPuluhan Muda Mudi Terjaring Razia Sedang Berduaan di Penginapan
Baca SelengkapnyaKasus dugaan penganiayaan itu ditangani Polres Tapanuli Tengah.
Baca SelengkapnyaPengeroyokan terhadap seorang anggota polisi, merupakan kasus ketiga yang menjeratnya.
Baca Selengkapnyatiga anggota polisi itu akan menjalani sidang Kode Etik Profesi Polri (KEPP) untuk penentuan nasib mereka
Baca Selengkapnya