Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Rumah Kecil, lokasi wisata alternatif ala pedesaan di Makassar

Rumah Kecil, lokasi wisata alternatif ala pedesaan di Makassar Wisata Rumah Kecil di Makassar. ©2016 merdeka.com/salviah ika padmasari

Merdeka.com - Rumah Kecil adalah lokasi wisata yang serba imut karena memang hanya dibangun di atas lahan seluas 500 meter persegi di Jalan Pannara, lorong 100, Kelurahan Antang, Kecamatan Manggala. Rumah ini berada di tengah-tengah permukiman padat barat Kota Makassar.

Sejak dibuka untuk umum delapan bulan lalu, lokasi wisata bernuansa desa ini telah menjelma menjadi lokasi wisata alternatif bagi warga Makassar.

Di atas lahan seluas 500 meter persegi ini, terdapat beberapa pilihan untuk bersantai. Ada gazebo, ada area perpustakaan, kolam terapi ikan kecil. Juga ada kolam ikan lele. Bisa dibayangkan seperti apa luas masing-masing tempat pilihan bersantai itu di tengah lahan yang hanya ratusan meter persegi.

Tampak unggas piaraan pengelola ikut berkeliaran, berinteraksi dalam suasana berbaur dengan tawa canda dan histeria pengunjung yang geli kakinya dicomot ratusan ekor ikan-ikan terapi.

Ada tiga ekor angsa, ayam mutiara dan burung dalam sangkar. Burungnya ada 15 jenis, di antaranya burung gagak, burung beo, burung jalak, burung kenari dan burung nuri. Juga ada pohon mangga, pohon karsen, pohon kelapa, pohon jeruk menghijaukan dan meneduhkan.

Pagar kayu hanya setinggi betis orang dewasa untuk membatasi lahan Rumah Kecil ini dengan lahan warga sekitar. Karena pagar rendah ini, pengunjung bisa menikmati pemandangan suasana hamparan sawah yang tanaman padinya telah dipanen, tanaman pisang dan cabai di pematang seolah keindahan ala desa di atas lahan warga itu juga bagian dari Rumah Kecil ini.

Asyik, seru dan alami, seperti itu kesan yang ditawarkan. Kata Tenri, (23) yang menyempatkan datang lagi ke Rumah Kecil, Minggu sore ini, mengaku sudah terlanjur jatuh hati dengan lokasi wisata alternatif rasa-rasa desa di tengah kota.

Pertama kali menyambangi saat dia melihat spanduk bertuliskan Rumah Kecil jual bakso terapi. Awalnya penasaran dengan bakso terapi, kira-kira rasanya seperti apa. Tenri kemudian mengajak seorang temannya untuk datang. Dia menyusuri lorong kecil di tengah permukiman padat, berkelok-kelok dan akhirnya tiba di Rumah Kecil. Betul ada rumah kecil hanya ukuran 2 x 3 meter yang menjadi rumah huni pemilik dan pengelola bersama keluarganya.

"Baksonya lumayan enak, segar. Tapi ternyata yang dimaksud terapi itu adalah ikan-ikan kecil untuk terapi di kaki. Jadi makan bakso sambil nikmati sensasi dicomot ikan terapi," kata Tenri.

Menurut Tenri, dari beberapa tempat wisata yang telah didatangi di Makassar, di Rumah Kecil inilah dia merasa puas. Hanya dengan Rp 18 ribu semangkuk bakso, susah bisa menikmati suasana santai natural ala pedesaan. Bagi yang ingin ngemil menu lainnya juga ada ubi goreng, kentang goreng. Ada jus, teh dan kopi dengan harga terjangkau di kantong. Tenri sudah empat kali datang dan selalu mengajak teman.

Rumah Kecil ini adalah karya Haswadi Haruna (36). Di Rumah Kecilnya ini dia hidup bersama istri dan putra tunggalnya, Pangeran Muda (12) yang sekaligus ikut melayani pengunjung kala tidak belajar.

Rumah Kecil ini, kata Haswadi, sudah dia rancang untuk tinggal bersama keluarganya sejak delapan tahun silam. Rumahnya kecil, tapi halaman luas tempatnya menjamu kawan yang datang mengunjungi, berdiskusi, bercengkrama. Baru tujuh bulan lalu dibuka umum atas saran kawan.

"Rumah Kecil ini adalah penggambaran jiwa saya. Konsep tempat bersantai memadukan seni dan alam," kata Haswadi yang telah 16 tahun bergelut dengan seni bersama Sanggar Merah Putih dan juga ketua Kelompok Pelestari Lingkungan Hidup (KPLH) Leuser Makassar ini.

Rumah Kecil ini dibangun di tengah permukiman padat yang anak-anaknya banyak putus sekolah. Harapannya ke depan, kata Haswadi, Rumah Kecil ini bisa menjadi oase bagi anak-anak yang tidak mampu. Kenyataannya, ternyata Rumah Kecil ini dikunjungi orang dari berbagai tingkatan usia dan tingkatan sosial.

"Dua tiga tahun ke depan, di Rumah Kecil ini jadi tempat belajar untuk hal-hal produktif. Khusus untuk ibu-ibu, akan disiapkan mentor untuk mengajak cara membatik dan menjahit," harap Haswadi.

(mdk/did)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kedai Kopi di Jakarta Ini Disebut Tertua di Indonesia, Berdiri Tahun 1878

Kedai Kopi di Jakarta Ini Disebut Tertua di Indonesia, Berdiri Tahun 1878

Ini jadi kedai kopi pertama di Jakarta sejak 1878, bertahan selama 145 tahun.

Baca Selengkapnya icon-hand
Tak Ada Tempat Bermain, Ini Potret Miris Anak-Anak Jakarta Renang di Lautan Sampah

Tak Ada Tempat Bermain, Ini Potret Miris Anak-Anak Jakarta Renang di Lautan Sampah

Tak hanya mengancam kesehatan, berenang di lautan sampah bahkan bisa merenggut nyawa anak-anak.

Baca Selengkapnya icon-hand
FOTO: Keseruan NCT 127 Sapa Penggemar di Jakarta dalam 'Fact Check' Face To Face Album Sign Event

FOTO: Keseruan NCT 127 Sapa Penggemar di Jakarta dalam 'Fact Check' Face To Face Album Sign Event

Dalam acara tersebut setiap member NCT 127 menandatangani album mereka untuk 35 NCTzen.

Baca Selengkapnya icon-hand
Begini Nasib Ekonomi Jakarta Jika Tak Lagi Jadi Ibu Kota Negara

Begini Nasib Ekonomi Jakarta Jika Tak Lagi Jadi Ibu Kota Negara

DKI Jakarta ke depannya harus bisa menjadi Global City yang sukses seperti Dubai.

Baca Selengkapnya icon-hand
Polisi Lecehkan Tahanan Wanita Diberi Sanksi Mutasi dan Demosi 7 Tahun, LBH Makassar Kecewa

Polisi Lecehkan Tahanan Wanita Diberi Sanksi Mutasi dan Demosi 7 Tahun, LBH Makassar Kecewa

Bidang Propam Polda Sulsel telah menggelar sidang etik bagi Briptu S yang diduga melakukan pelecehan seksual terhadap seorang tahanan wanita berinisial FMB.

Baca Selengkapnya icon-hand
Proyek Polder Tanjung Barat Bikin Macet, Dishub DKI Imbau Warga Cari Jalan Alternatif

Proyek Polder Tanjung Barat Bikin Macet, Dishub DKI Imbau Warga Cari Jalan Alternatif

pembangunan polder jadi sumber masalah atas kemacetan di Jalan TB Simatupang-Tanjung Barat.

Baca Selengkapnya icon-hand
NasDem Soal RUU DKJ Gubernur Jakarta Ditunjuk Presiden: Obrak-abrik dan Nodai Konstitusi, Tanda Otoritarianisme

NasDem Soal RUU DKJ Gubernur Jakarta Ditunjuk Presiden: Obrak-abrik dan Nodai Konstitusi, Tanda Otoritarianisme

NasDem mewanti-wanti perlahan demokrasi tergerus oleh kesesatan pikir dalam mengelola negara.

Baca Selengkapnya icon-hand
NasDem dan Demokrat Tolak Gubernur Jakarta Ditunjuk Langsung Presiden

NasDem dan Demokrat Tolak Gubernur Jakarta Ditunjuk Langsung Presiden

Partai NasDem tetap mendorong adanya pemilihan umum kepala daerah di Jakarta.

Baca Selengkapnya icon-hand
Ketua Bamus Betawi 1982: Kita yang Usulkan Gubernur dan Wakil Gubernur Ditunjuk Presiden

Ketua Bamus Betawi 1982: Kita yang Usulkan Gubernur dan Wakil Gubernur Ditunjuk Presiden

"Kita mengusulkan agar gubernur dan wakil gubernur ditunjuk oleh presiden," kata Oding

Baca Selengkapnya icon-hand
Aturan Gubernur Jakarta Ditunjuk Presiden, Pimpinan Komisi II DPR Anggap Hak Demokrasi Warga Jakarta Dikebiri

Aturan Gubernur Jakarta Ditunjuk Presiden, Pimpinan Komisi II DPR Anggap Hak Demokrasi Warga Jakarta Dikebiri

Usulan gubernur dan wakil gubernur Jakarta ditunjuk oleh Presiden usai tak menjadi ibu kota diatur dalam Rancangan Undang-undang Daerah Kekhususan Jakarta.

Baca Selengkapnya icon-hand
DPRD DKI Tolak Wacana Gubernur Jakarta Dipilih Langsung Presiden: Karena Merenggut Hak Rakyat Memilih

DPRD DKI Tolak Wacana Gubernur Jakarta Dipilih Langsung Presiden: Karena Merenggut Hak Rakyat Memilih

Fraksi DPRD DKI Jakarta menolak wacana kebijakan gubernur dipilih langsung presiden usai Ibu Kota berpindah ke IKN, Kalimantan Timur

Baca Selengkapnya icon-hand
Usai Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Jakarta Harus Punya Daya Tarik Agar Ekonomi Tetap Stabil

Usai Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Jakarta Harus Punya Daya Tarik Agar Ekonomi Tetap Stabil

DKI Jakarta diimbau untuk mencontoh Dubai yang sukses menjadi Global City.

Baca Selengkapnya icon-hand