Respons Pj Gubernur Sulsel soal Temuan Bawaslu Makassar Adanya ASN Disdik Hadir Jalan Santai Capres
ASN Disdik Sulsel itu disebut-sebut menggunakan baju berlambang Korpri.
ASN Disdik Sulsel itu disebut-sebut menggunakan baju berlambang Korpri.
Penjabat (Pj) Gubernur Sulawesi Selatan, Bachtiar Baharuddin merespons temuan Bawaslu Makassar terkait dugaan netralitsas Aparatur Sipil Negara (ASN).
Sebelumnya Bawaslu Makassar menemukan adanya seorang ASN Dinas Pendidikan Sulsel menghadiri jalan santai salah satu capres-cawapres.
Bachtiar mengaku sepakat dengan langkah yang diambil Bawaslu. Direktur Jenderal Politik dan Pemerintahan Umum (Polpum) Kementerian Dalam Negeri menyebut sudah menjadi tugas bagi Bawaslu mengawasi soal potensi pelanggaran Pemilu, khusunya netralitas ASN.
"Saya setuju dengan tugas Bawaslu menegakkan hukum tentang netralitas," ujarnya kepada wartawan di Kanto Gubernur Sulsel, Rabu (29/11).
Meski demikian, Bachtiar enggan mencampuri terkait temuan-temuan Bawaslu Makassar.
Menurut dia, bukan ranahnya untuk mengomentari temuan itu meskipun seorang ASN Disdik Sulsel menggunakan baju berlambang Korpri saat jalan santai salah satu cawapres.
"Tanya Bawaslu saja, karena bukan wilayah saya itu," singkatnya.
Terpisah Sekretaris Dinas Pendidikan Sulsel Ibrahim mengaku belum mendapatkan laporan dari Bawaslu Makassar adanya seorang ASN yang hadir di kegiatan jalan santai capres-cawapres. Ia menyangsikan jika ada ASN Disdik Sulsel hadir dalam kegiatan jalan santai capres-cawapres.
Meski demikian, jika ada bukti ASN Disdik Sulsel melanggar netral, maka pihaknya akan menindaklanjuti. Dia kembali menegaskan secara institusi, tidak ada ASN Disdik Sulsel yang hadir dalam kegiatan jalan santai capres-cawapres.
"Tetapi minta tolong kalau ada, saya mau tindaki kok. Secara institusi tidak ada. Masa kita mau bunuh diri," pungkasnya.
Sebelumnya, Ketua Bawaslu Makassar, Dede Arwinsyah mengaku mengawasi kegiatan jalan santai pada tanggal 25-26 November yang dihadiri Cawapres Gibran dan Capres Ganjar di Jalan Jenderal Sudirman. Dede mengaku menemukan hal-hal unik yang bisa berpotensi sebagai dugaan pelanggaran Pemilu.
"Namun, kami sudah melakukan pengkajian hal mana yang kemudian ditemukan oleh pengawas kami. Empat hal ini yang kemudian mungkin menjadi bahan evaluasi kita dalam hal pengawasan di tanggal 25 dan 26,” ujarnya.
Catatan pertama, kata Dede, yakni adanya keterlibatan anak dalam kegiatan jalan santai yang dihadiri Gibran dan Ganjar. Meski belum masa kampanye, ia berharap kedepannya tidak ada lagi keterlibatan anak.
“Namun, ketika masuk di tanggal hari ini di tanggal 28 (November 2023) sampai 10 Februari 2024 nanti di mana tahapan itu adalah tahapan kampanye. Maka hal-hal yang kemudian ingin saya ingatkan kepada peserta Pemilu agar tidak melibatkan anak anak dalam hal menghadiri kegiatan kampanye," urainya.
Bahtiar Baharuddin memuji segudang prestasi yang dicapai Syahrul Yasin Limpo baik kiprahnya sebagai kepala daerah maupun Mentan.
Baca SelengkapnyaBasiran mengadukan Gubernur Sulawesi Tenggara, Ali Mazi, yang memberhentikan dirinya dari Staf Ahli Gubernur bidang Pemerintahan, Hukum dan Politik Pemda Sultra
Baca SelengkapnyaKini keputusan siapa yang akan menjadi Pj Gubernur Sulsel ada di tangan Mendagri usai DPRD Sulsel tak mengirimkan tiga nama.
Baca SelengkapnyaPj Gubernur Bachtiar Baharuddin mengumpamakan dirinya sedang menakhodai kapal tenggelam.
Baca SelengkapnyaAdapun penetapan tersangka Kamaruddin Simanjuntak tertuang dalam Surat Ketetapan bernomor S.Tap/85/VIII/RES.1.14/2023/Dittipidsiber tertanggal 7 Agusus 2023.
Baca SelengkapnyaBupati Enos mengatakan dirinya dan jajaran Pemerintah Kabupaten OKU Timur siap mendukung program-program yang akan dijalankan Pj. Gubernur Sumsel.
Baca SelengkapnyaMenantu dari mantan Gubernur Jawa Timur Soekarwo terpilih jadi Ketua DPD Projo Jatim.
Baca SelengkapnyaHUT Gowa Ke-703 tahun ini mengusung tema Bersatu untuk Gowa Lebih Maju.
Baca SelengkapnyaDalam pertemuan itu, Ganjar dan ulama se-Indonesia menyepakati dan memutuskan 8 poin.
Baca Selengkapnya