Puluhan Hektare Lahan dan Hutan di Dataran Tinggi Aceh Terbakar
Merdeka.com - Lahan seluas 13 hektare milik warga dua kecamatan di Kabupaten Aceh Tengah terbakar sejak kemarin. Kebakaran ini memperluas kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di dataran tinggi Provinsi Aceh menjadi puluhan hektare.
"Kebakaran lahan penduduk ini mulai terjadi pada Rabu (4/8) sekitar pukul 18.00 WIB," kata Kepala Pelaksana BPBA Ilyas dalam keterangan melalui Pusat Data dan Informasi (Pusdati) di Banda Aceh, Kamis (5/8).
Dia menjelaskan, kebakaran hutan dan lahan itu terjadi di Desa Mendale, Kecamatan Kebayakan dan Desa Dedalu, Kecamatan Lut Tawar. Lahan yang terbakar di Desa Mendale mencapai sekitar 9 hektare, sedangkan lahan yang terbakar di Desa Dedalu sekitar 4 hektare.
"Kronologinya masih dalam penyelidikan pihak yang berwajib. Tidak ada korban terdampak dan korban jiwa dalam peristiwa ini," sebut Ilyas.
Sejak mendapat laporan karhutla itu, BPBD Kabupaten Aceh Tengah mengerahkan 2 unit pemadam kebakaran dari posko induk ke lokasi kejadian untuk melakukan pemadaman.
"Kondisi terakhir api di Desa Mendale belum berhasil dipadamkan, sedangkan di Desa Dedalu sudah berhasil dipadamkan pada Rabu (4/8) pukul 18.30 WIB," katanya.
Sebelumnya, kebakaran hutan dan lahan juga terjadi dalam tiga kecamatan dataran tinggi Kabupaten Bener Meriah, dengan luas mencapai 34 hektare sejak Selasa (3/8).
"Kebakaran hutan tersebut terjadi di lahan pinus dan lahan pertanian warga di tiga kecamatan," kata Kepala Bidang Kedaruratan BPBD Bener Meriah Anwar.
Dia menjelaskan dari total luas lahan yang terbakar tersebut seluas 32 hektare merupakan kawasan hutan pinus. Sisanya sekitar dua hektare merupakan lahan pertanian dan perkebunan kopi warga.
Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Bener Meriah Safriadi mengimbau masyarakat agar selalu waspada dan tidak melakukan pembakaran hutan dan lahan.
Dia juga mengingatkan warga untuk tidak merokok selama berada di kawasan hutan, guna menghindari kemungkinan terjadinya kebakaran yang dipicu puntung rokok yang masih menyala.
"Kita mengimbau masyarakat sekitar kawasan hutan untuk tidak membakar sampah, rumput, atau pun puing-puing. Pembakaran ini dapat memicu karhutla yang tidak disengaja," demikian Safriadi.
(mdk/yan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Puluhan Hektare Lahan Pertanian di Lumajang Rusak dan Terancam Gagal Panen Setelah Diterjang Angin Kencang
Yulianto, salah seorang petani mengatakan lahannya terancam gagal panen atas kondisi kerusakan tersebut.
Baca SelengkapnyaHeboh Pohon Beringin Tua di Alun-Alun Kota Blitar Tumbang, Puluhan Orang Luka-Luka
Kejadian itu bertepatan dengan hujan disertai angin kencang yang melanda Blitar.
Baca SelengkapnyaMenyusuri Pulau Banyak, Gugusan Pulau di Aceh Singkil yang Begitu Memesona
Wilayah ini memiliki 99 pulau besar maupun kecil dan memiliki luas daratan mencapai 135 km persegi.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
2 Tahanan Kabur dari Rutan Polsek Tanah Abang Ditangkap, Total 13 Orang Dijebloskan Kembali ke Bui
Mereka memotong teralis itu setelah mengetahui kondisi teralis besi ventilasi di kamar mandi yang sedikit terbuka.
Baca SelengkapnyaDaftar 21 Daerah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang
Sebagian besar daerah di Indonesia berpotensi mengalami cuaca ekstrem, berupa hujan lebat disertai petir dan angin kencang.
Baca SelengkapnyaSejarah Desa Alur Jambu Aceh Tamiang, Sudah Ditinggalkan Warganya Akibat Diganggu Mahluk Halus
Sebuah pedesaan di Aceh Tamiang sudah tak lagi dihuni warganya akibat gangguan mahluk halus.
Baca SelengkapnyaKebakaran Dahsyat Hanguskan 46 Rumah di Gayo Lues Aceh
Kebakaran Dahsyat Hanguskan 46 Rumah di Gayo Lues Aceh
Baca SelengkapnyaSopir Pemerkosa Penumpang Angkot di Aceh Barat Dicambuk 154 Kali
Kejari Aceh Barat mengeksekusi hukuman cambuk sebanyak 154 kali terhadap RD (26), warga Labuhan Haji, Aceh Barat Daya yang terbukti memerkosa penumpang angkot,
Baca SelengkapnyaMayat Pengungsi Rohingya Kembali Ditemukan Mengapung di Laut Aceh Jaya
Mayat tersebut ditemukan mengapung pada jarak 12 mil laut dari bibir pantai Calang.
Baca Selengkapnya