Puan Pakai Baju Adat Dayak di Sidang Tahunan MPR, Motif Kainnya Ternyata Sakral
Puan mendapatkan kain ini langsung dari Kalimantan Barat (Kalbar)
Puan mendapatkan kain ini langsung dari Kalimantan Barat (Kalbar)
Kain yang dipakai Puan tersebut merupakan salah satu motif yang dianggap sakral oleh masyarakat Dayak.
Pada Sidang Tahunan MPR yang digelar di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (16/8), Puan memakai pakaian adat Dayak dengan motif Ruit Besai berwarna merah maroon.
Puan mendapatkan kain ini langsung dari Kalimantan Barat (Kalbar), tepatnya dari Desa Umin Jaya, Kecamatan Dedai, Kabupaten Sintang.
Tokoh Perempuan Dayak Yoalanda Lasarus mengatakan, motif Ruit Besai merupakan motif kebesaran yang dalam adat Dayak hanya digunakan oleh tokoh-tokoh besar.
ujar Yoalanda kepada wartawan, Rabu (16/8).
Sidang Tahunan MPR dihadiri oleh Presiden Joko Widodo dan Wapres Ma’ruf Amin beserta jajaran pemerintahan. Sidang Tahunan MPR 2023 pun turut dihadiri oleh pimpinan negara dan para presiden serta wakil presiden terdahulu.
Presiden Jokowi yang menyampaikan pidato kenegaraan HUT ke-78 RI di Sidang Tahunan tersebut tampak mengenakan baju adat dari Tanimbar, Maluku.
Beberapa tokoh negara pun memakai baju adat dari berbagai daerah, seperti Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri yang tampil dengan memakai kebaya berwarna putih dengan bawahan kain batik bernuansa merah, serta dilengkapi dengan selendang yang diselempangkan.
Berikut pantun teka teki dan jawabannya lucu yang bisa dilontarkan saat kumpul bareng.
Baca SelengkapnyaPembunuhan tersebut dilakukan oleh DZ lantaran ia sakit hati karena sering ditagih utang sejumlah Rp300.000
Baca SelengkapnyaJasad RR ditemukan di Dermaga Pulau Pari, Kepulauan Seribu.
Baca SelengkapnyaMerdeka.com merangkum informasi tentang 50 pantun Jawa lucu buat teman yang bisa bikin tertawa sekaligus baper.
Baca SelengkapnyaSelain mengasah otak, pantun teka teki lucu dan jawabannya ini cocok sebagai hiburan saat kumpul bersama.
Baca SelengkapnyaDi balik motif dan warnanya yang indah, terselip misi penyelamatan lingkungan dari sehelai batik tulis khas Bayat, Klaten.
Baca SelengkapnyaDetail pembunuhan belum diketahui termasuk motif pelaku menghabisi nyawa korban.
Baca SelengkapnyaGara-gara Rp100 ribu, pelaku gelap mata dan nekat mengakhir teman kenannya itu dengan tali sepatu.
Baca SelengkapnyaDalam selembar batik khas Ciwaringin terdapat perjuangan rakyat melawan penjajahan.
Baca Selengkapnya