Wanita Ini Tewas Sejak 3 Bulan Lalu Hingga Jasad Mengering di Rumahnya, Tetangga Tak Ada yang Tahu
Wanita ini baru ditemukan tewas setelah kondisi jasadnya mengering. Warga tak mengira pria yang belakangan jarang terlihat sudah tewas di rumahnya.
Wanita ini baru ditemukan tewas setelah kondisi jasadnya mengering. Warga tak mengira pria yang belakangan jarang terlihat sudah tewas di rumahnya.
Jenazah seorang pensiunan ASN yang ditemukan telah membusuk dan mengering membuat heboh warga Kelurahan Oesapa, Kelapa Lima, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), Kamis (20/7) tadi malam. Korban bernama Bendelina P. P. Th. Mone (62). Jasadanya ditemukan di kolong tempat tidur kamar pribadinya.
Sebelum Bendelina ditemukan tewas, warga curiga karena korban sudah lama tidak kelihatan. Bahkan tercium bau busuk dari dalam rumah korban. Salah satu warga bernama Hanok Christian Amalo (56) bersama istrinya mengajak anak dari korban, Wilson Therik (40) untuk melakukan pengecekkan di rumah korban. Mereka mencari keberadaan korban hingga kolong tempat tidur.
Mereka kaget karena di kolong tempat tidur, terlihat tangan manusia. Saat diintip jasad mengering itu adalah Bendelina. Saat ditemukan, posisi korban dalam posisi tidur terlentang. Warga kemudian melaporkan ke ketua RT setempat, lalu meneruskan informasi tersebut kepada pihak kepolisian. Anggota Polresta Kupang Kota, Polsek Kelapa Lima, Pospol Oesapa Timur bersama tim indentifikasi ke lokasi kejadian dan mengamankan TKP.
Wilson Therik, anak korban kepada polisi mengakui bahwa ibunya terakhir terlihat sekitar bulan Desember 2022 lalu. Selama ini korban tinggal sendirian dan mengalami gangguan penglihatan. "Menurut informasi dari pihak keluarga bahwa selama ini korban tidak memiliki riwayat sakit hanya mengalami gangguan penglihatan," kata Kapolsek Kelapa Lima, AKP Jimy Noke, Jumat (21/7).
Menurutnya, jika dilihat dari kondisi jenazah, korban diduga sudah meninggal dunia sekitar dua sampai tiga bulan lalu, karena kondisi jenazah korban sudah rusak dan mengering. "Untuk memastikan penyebab kematian korban, perlu dilakukan Visum et Repertum atau otopsi terhadap jenazah korban," tutup Jimy Noke.
Menurut Muhammad MTA, Penjabat Gubernur Aceh Achmad Marzuki secara khusus akan memberikan asistensi terhadap kasus ini.
Baca SelengkapnyaAKP Kalpika memastikan, belum ditemukan pidana dalam peristiwa itu.
Baca SelengkapnyaPolisi masih belum menyimpulkan penyebab kematian secara pasti sebelum hasil otopsi dan uji labfor dari Inafis keluar.
Baca SelengkapnyaPada aksi yang kelima ini jumlah massa terlihat semakin sedikit dan anak-anak yang ikut juga semakin berkurang.
Baca SelengkapnyaPelajar SMA itu datang ke Mapolda Sumsel didampingi keluarganya pada Senin (7/8) malam.
Baca SelengkapnyaPascakejadian itu, dia pastikan kondisi saat ini telah aman. BMKG meminta masyarakat tidak panik.
Baca SelengkapnyaBeberapa remaja yang berencana tawuran berkumpul di daerah Margajaya.
Baca SelengkapnyaAtas kejadian itu polisi memeriksa sejumlah saksi.
Baca SelengkapnyaSosok Ani Idrus, wartawati senior dengan segudang pengalamannya di bidang jurnalistik dan politik.
Baca Selengkapnya