Kesal Selalu Tak Digubris, Warga Kabupaten Pasaman Geruduk Kantor Gubernur Sumbar Mahyeldi
Pada aksi yang kelima ini jumlah massa terlihat semakin sedikit dan anak-anak yang ikut juga semakin berkurang.
Massa menolak pulang ke Kabupaten Pasaman.
Kesal Selalu Tak Digubris, Warga Kabupaten Pasaman Geruduk Kantor Gubernur Sumbar Mahyeldi
Memasuki lima hari berturut-turut tidak ditemui Gubernur Sumatera Barat (Sumbar) Mahyeldi di lapangan.
Massa kembali berorasi di depan kantor gubernur, Jummat, (4/8). Aksi itu sudah terjadi selama 5 hari turut-turut sejak 31 Juli 2023. Massa itu merupakan warga Air Bangis, Kabupaten Pasaman Barat yang menolak untuk pulang kampung sebelum ditemui Gubernur Sumbar di lapangan. Aksi juga diikuti sejumlah mahasiswa.
Mereka menempuh perjalan menuju Kota Padang Ibu Kota Sumatera Barat dengan menempuh perjalanan selama 7 jam, mereka bermalam dan juga mendirikan dapur umum di Masjid Raya Sumatera Barat. Aksi itu meminta menyelesaikan konflik agraria di daerah mereka. Dimana pemerintah Sumbar mengklaim lahan perkebunan masyarakat di sana berada di dalam kawasan hutan produksi.
Pada hari pertama aksi itu, terlihat mereka membawa anak-anak mereka bahkan ada yang usia belita, kemdian hari berikutnya aksi mereka diguyur hujan deras.
Namun, pada aksi yang kelima ini jumlah massa terlihat semakin sedikit dan anak-anak yang ikut juga semakin berkurang.
Pantauan merdeka.com, mereka berjalan kaki menuju Depan Kantor Gubernur Sumbar dari Masjid Raya Sumbar, tempat mereka bermalam. Mereka berorasi dengan bersuara, kami bukan pendatang haram, yang kita tegakkan itu adalah keadilan untuk kita bersama. Mereka juga membawa selembaran kertas bertulisan wanted Gubernur Sumatera Barat, jika ada yang menemukam tolong diinfokan. Temui Massa sekarang!!!. Kemudian massa memperagarakan KTP mereka yang menegaskan secara tersurat bahwa mereka merupakan warga Air Bangis, Kabupaten Pasaman Barat. Di lapangan juga terlihat kepolisian.
Sebagaiamana sebelumnya, Koordinator Pusat Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa Sumatera Barat Endri Rahmansyah mengatakan, dalam aksi ini masyarakat Air Bangis kepada Gubernur Sumbar Mahyeldi menyampaikan empat tuntutan. Pertama, cabut usulan gubernur tentang proyek strategis nasional kepada Menko Kemaritiman dan Investasi Kedua, bebaskan lahan masyarakat Air Bangis dari kawasan hutan produksi. Ketiga bebaskan masyarakat dari Koperasi KSU ABS HTR Sekunder.