Petugas Temukan Ikan Mengandung Bakteri di Kota Tegal dan Semarang
Merdeka.com - Tim Satgas Pangan Jawa Tengah menemukan sejumlah ikan segar yang dijual pasar tradisional di Kota Tegal dan Semarang tercemar bakteri jenis ALT, Ecoli dan Salmonella.
"Hasil uji laboratorium di Kota Tegal dan Semarang, masih menunjukkan teridentifikasi munculnya bakteri yang mengindikasikan penurunan mutu produk perikanan seperti ALT, Ecoli dan Salmonella," kata Kepala Balai Karantina Ikan Pengendalian Mutu dan Hasil Perikanan (BKIPM) Semarang, Raden Gatot Perdana, Jumat (5/2).
Di kota Tegal dan Semarang, petugas gabungan yang terdiri dari Balai Karantina Ikan Pengendalian Mutu dan Hasil Perikanan dan Dinas Perikanan Jateng mengecek kualitas produk yang dijual oleh pedagang. Adapun yang dilakukan pengecekan meliputi ikan pihi, cumi-cumi, ikan kerapu, kembung, kakap, udang, layang dan banyar.
Tidak hanya itu saja, di Semarang petugas juga mengecek mutu ikan kembung, banjar, cumi-cumi, ikan sebelah, kurisi, selar, udang, belanak, kerapu, tongkol, tunul, daruna, teri, kakap putih, Otak-otak ikan, bakso seafood serta kerang.
"Ketika kita berada di salah satu pasar modern, Rejomulyo, Pasar Bulu dan Pasar Johar, ikan yang kita ambil sampelnya menunjukkan hasil bebas formalin," terangnya.
Pihaknya meminta para pedagang dan pengelola pasar diminta meningkatkan standar untuk tempat penyimpanan ikan segar.
"Dalam penyimpanan harus memakai teknologi CPIB di tingkat suplier maupun di pusat pengolahan ikan," ungkapnya.
Sementara itu Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Jawa Tengah, Fendiawan Tiskiantoro mengaku sedang memantau aktivitas para nelayan di tiga pelabuhan besar. Sementara ini hasil yang didapat yaitu tidak ditemukan formalin pada ikan hasil tangkapan nelayan setempat.
"Kita perketat pengawasan untuk mencegah penyalahgunaan bahan berbahaya dalam praktek pengolahan ikan serta rutin mengecek formalin di setiap pelabuhan ikan," ungkap Tiskiantoro.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
situasi penyakit hewan terkini mengindikasikan peningkatan jumlah ternak babi yang sakit dan mati di Kecamatan tersebut.
Baca SelengkapnyaPetugas membawa beberapa alat untuk mengecek kondisi daging yang dijual oleh pedagang.
Baca SelengkapnyaKepala Desa Mayang Ely Febriyanto mengatakan warganya melakukan bakti sosial dengan membagi-bagikan takjil di tepi jalan secara gratis.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Sering mendapat cemoohan, penjual ikan cupang ini akhirnya berhasil menjadi anggota polisi.
Baca SelengkapnyaAsam lambung, yang diperlukan oleh tubuh untuk mencerna makanan & melawan infeksi bakteri, terkadang dapat diproduksi secara berlebihan, menyebabkan gejala maag
Baca SelengkapnyaDari tiga orang tersebut, satu orang S (34) di antaranya harus dilarikan ke rumah sakit karena tak sadarkan diri.
Baca SelengkapnyaSelain terjadi di telapak kaki, mata ikan juga bisa muncul di jari tangan.
Baca SelengkapnyaHal tersebut dilakukan dalam rangka mencegah penyakit hewan, pengawasan lalu lintas media pembawa HPHK harus diperketat.
Baca SelengkapnyaMenjelang Idulfitri, pedagang ikan asap Tuban bisa mengantongi omzet penjualan lebih dari Rp20 juta per hari.
Baca Selengkapnya