Petani di Malaka Tewas Diterkam Buaya Saat Menjala Ikan
Merdeka.com - Melki Dalu alias Melky (31), petani di Dusun Beillout, Desa Umatoos, Kecamatan Malaka Barat, Kabupaten Malaka, NTT, tewas diterkam buaya di muara sungai Benenain.
Rekan korban, Yohanes Tahu alias Jhon (56), mengaku saat itu bersama korban berangkat dari rumah ke muara sungai Abudenok. Setibanya di sana, korban bersama Jhon masuk ke dalam muara sungai, kemudian menebarkan pukat untuk menjala ikan.
Saat itu korban dalam posisi memegang pukat di bagian kanan dan Jhon bagian kiri, sambil berjalan menyusuri muara sungai, dengan ke dalam sekitar satu meter.
Saat sedang berjalan sekitar tiga meter, Jhon mendengar korban berteriak minta tolong. Lalu Jhon mengatakan agar korban jangan melepas pegangan dari pukat.
Jhon berusaha membantu menarik korban yang sudah di terkam buaya. Korban jatuh akibat tidak menahan cengkaraman buaya. Pukat pun terlepas dari pegangan. Jhon hanya melihat tubuh korban hilang dari dalam air.
Selang beberapa saat datang Yulius Seran alias Gendi (28), lalu berusaha membantu namun korban terus terbawa ke dalam muara sungai. Gendi bersama beberapa warga kemudian memberitahukan kejadian tersebut kepada keluarga korban.
Waka Polres Malaka, Kompol Ketut Saba yang dikonfirmasi mengaku, pihaknya telah mendatangi lokasi kejadian dan mengumpulkan keterangan terkait kasus ini.
Menurutnya, korban mengalami luka robek di lengan bagian kiri dan luka robek pada punggung belakang. Keluarga korban menerima kematian korban sebagai musibah.
"Keluarga korban pasrah dan menerima kematian korban sehingga jenazah korban langsung dibawa ke rumah duka," ujar Ketut Saba, Kamis (15/4).
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Api dapat dijinakkan oleh petugas sekitar empat jam lebih setelah berkobar sejak pukul 19.30 Wib.
Baca Selengkapnya"Korban ditemukan tewas dengan banyak luka. Diduga akibat pembunuhan," ungkap Kasi Humas Polres OKU Iptu Ibnu Holdon
Baca SelengkapnyaPeristiwa memilukan itu terjadi minggu petang sekitar pukul 18.30 WIB.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pada awal kejadian (31/1), tersangka sempat mengaburkan penyebab kematian korban dengan mengaku tidak tahu terkait penyebab meninggalnya sang anak.
Baca Selengkapnya"Perkataan kasar korban memicu emosi tersangka sehingga tersangka membunuh korban,” kata Ruslan
Baca SelengkapnyaKedua tersangka diduga sudah lama merencanakan aksinya.
Baca SelengkapnyaPihak keluarga memutuskan untuk tidak melakukan otopsi terhadap jasad korban.
Baca SelengkapnyaPelaku mengaku sempat tersungkur usai membunuh korban karena menyesali perbuatannya.
Baca SelengkapnyaDari 27 korban tersebut, 16 orang berasal dari Kabupaten Agam dan 11 dari Tanah Datar.
Baca Selengkapnya