Penyebab Harimau Sumatera Serang Manusia, Mangsanya Habis Diburu
Merdeka.com - Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) menyebut salah satu penyebab keluarnya harimau Sumatera dari habitatnya karena mangsanya sudah habis diburu manusia. Akibatnya, raja hutan itu memangsa apapun yang ditemuinya, termasuk manusia.
Kepala Seksi Konservasi Wilayah II Lahat BKSDA Sumsel Martialis Puspito mengungkapkan, sasaran perburuhan manusia adalah kambing hutan, kijang, dan babi hutan. Hewan-hewan itu sebelumnya sangat mudah ditemukan namun sudah nyaris punah karena marak diburu.
"Dugaan kami penyebab serangan harimau ke manusia karena mangsanya sudah habis diburu. Jelas rantai makanan di habitatnya terputus," ungkap Martialis, Jumat (13/12).
Menurut dia, dugaan tersebut berdasarkan fakta-fakta yang ditemukan dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir. Pihaknya kerap menemukan kepala kambing hutan di hutan lindung yang mati diburu pemburu. Belum lagi perburuan babi hutan yang hampir terjadi setiap pekan.
"Harimau kelaparan, wajar makanannya sudah habis. Apapun yang ditemuinya jadi sasaran," kata dia.
Selain itu, kata dia, pemerintah setempat juga harus bijak mengelola tempat wisata, seperti di Gunung Dempo Pagaralam. Banyak jalur perlintasan harimau kini telah menjadi obyek wisata sehingga membuat harimau terancam.
"Misal Tugu Rimau, itu dulu teritorial harimau, tapi sekarang malah jadi jalur pendakian, banyak warung-warung di sana," ujarnya.
Tak kalah pentingnya lagi, sambung dia, perambahan hutan lindung yang menjadi habitat harimau juga turut menyumbang keganasan harimau. Wilayah hidup binatang buas dilindungi itu menjadi semakin menyempit, padahal jelajahnya setiap hari bisa mencapai 20 kilometer.
"Ini adalah fakta, terlebih beberapa serangan yang terjadi sebulan terakhir berada di hutan lindung, tempat hidup harimau," tegasnya.
Diketahui, dalam kurun waktu sebulan terakhir, ada lima kali serangan harimau terhadap manusia, tiga di antaranya tewas dengan mengenaskan. Korban teranyar adalah Mustadi (50), warga Desa Pajar Bulan, Kecamatan Semendo Darat Ulu, Muara Enim. Korban diserang harimau saat berada di kebun kopi yang berada di kawasan hutan Seribu Kebun Pedamaran, Kecamatan Kota Agung, Lahat, Kamis (12/12) sore.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Membawa Pesan Pemilu Damai di Habitat Harimau Sumatera
Rombongan polisi dan istri mengunjungi permukiman suku Talang Mamak untuk menyosialisasikan pemilu damai.
Baca SelengkapnyaMengenal Suku Orang Laut, Penghuni Perairan Sumatra Timur yang Dulunya Dikenal Kawanan Perompak
Salah satu masyarakat asli Sumatra Timur yang kesehariannya hidup di perairan ini berperan dalam melestarikan kehidupan bahari.
Baca SelengkapnyaTak Kalah Indah dari Kawah Ijen, Intip Pesona Sungai Kalipait Bondowoso Mengalir Membelah Hutan dan Tebing Batu
Airnya sangat jernih hingga membuat dasar sungai tampak jelas
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Terbentuk dari Letusan Gunung Berapi, Simak Fakta Menarik Danau Maninjau di Sumatra Barat
Di bagian barat Pulau Sumatra, tepatnya di Kecamatan Tanjung Raya, Kabupaten Agam, terdapat danau yang tak kalah indahnya untuk dikunjungi, yaitu Danau Maninjau
Baca SelengkapnyaIni Bukti Bumi Indonesia Berisi 'Harta Karun', Bukit Dikeruk Isinya Batubara Semua
Berikut bukti bahwa Nusantara berisikan 'harta karun' menakjubkan.
Baca SelengkapnyaTiga Orang Terdampar di Pulau Tak Berpenghuni, Ditemukan Setelah Tulis "HELP" di Atas Pasir
Mereka terdampar di pulau yang sangat terpencil di Samudra Pasifik.
Baca SelengkapnyaMenhub Ungkap Penyebab Arus Balik Sumatera ke Jawa Masih Landai
Arus balik pemudik belum menunjukkan lonjakan di Pelabuhan Bakauheni.
Baca SelengkapnyaHabitatnya Kebanjiran, Dua Ekor Gajah Liar Rusak Tanaman Warga di Riau
Masuknya dua ekor gajah jantan itu telah dipantau petugas BKSDA. Saat ini kawanan gajah liar masuk permukiman di SP 6.
Baca SelengkapnyaAsyiknya Berkemah di Bukit Kanaga Cikijing, Pemandangan Kabut dan Hutan Pinusnya Bikin Nagih
Bukit ini berada di atas ketinggian, dengan hamparan pohon pinus yang berjajar rapi.
Baca Selengkapnya