Pengakuan siswa SMP di Palembang korban pencabulan nenek 80 tahun
Merdeka.com - Setelah sepuluh kali menjadi korban pencabulan yang dilakukan nenek berusia 80 tahun berinisial JW, AR (13) baru bercerita kepada orangtuanya. Pengakuannya pun cukup mengejutkan sehingga membuat keluarga melapor ke polisi.
AR mengaku, awal mula kejadian saat dirinya bermain di sekitar rumahnya kawasan Ilir Barat I, Palembang, beberapa bulan terakhir. Dia dipanggil terlapor untuk menemui ke rumahnya yang kebetulan masih bertetangga.
Tanpa mengetahui akal bulus terlapor, dengan polos AR menemuinya. Korban disuruh masuk lalu diajak terlapor ke kamarnya dan memaksanya berhubungan intim.
"Aku tidak bisa apa-apa karena dimarahi," ungkap korban AR saat memberikan keterangan di Mapolresta Palembang, Selasa (18/7).
Kejadian itu kembali terulang berkali-kali. Korban tak bisa mengelak lantaran diancam akan dibunuh terlapor, apalagi jika mengadu ke orangtuanya. Terkadang, terlapor memberikan uang sebesar Rp 15 ribu dengan maksud tutup mulut.
Sementara itu, ibu korban, RHN (33) mengaku baru mengetahui aksi cabul itu karena curiga jika JW datang bertandang ke rumahnya. Jika bertemu dengan AR, JW kerap terlihat berbisik, tidak diketahui apa yang dibicarakannya.
"Dari situlah saya baru tahu, anak saya cerita dia digituin (cabuli). Saya minta polisi menangkapnya," ujarnya.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Korban tewas yakni WL (35), SW (34), VD (12), RJ (15) dan ZA (3). Kelimanya luka di bagian kepala.
Baca SelengkapnyaKorban yang sedang berangkat kuliah dengan jalan kaki tiba-tiba diadang oleh pelaku.
Baca SelengkapnyaMayat Kaki dan Tangannya Terikat Ternyata Siswa SMP
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Perbuatan cabul dilakukan oknum polisi hingga berulang-ulang. Dari korban masih duduk di bangku sekolah dasar hingga ia menginjak kelas 9 SMP
Baca SelengkapnyaBesaran dana santunan ini diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan RI No.15 Tahun 2017.
Baca SelengkapnyaJasad korban ditemukan terbungkus selimut oleh seorang pesepeda pada Minggu (25/2) lalu.
Baca SelengkapnyaKorban dan temannya pun melarikan diri karena ketakutan.
Baca SelengkapnyaBerkas perkara tiga tersangka anak di bawah umur dipercepat prosesnya guna mempercepat persidangan di peradilan.
Baca SelengkapnyaPraka RM sempat berbicara dengan ibu korban dan perkataannya sungguh kejam dan tak punya hati.
Baca Selengkapnya