Pengacara sebut IDI telah periksa komunikasi, pendengaran, dan kejiwaan Setnov
Merdeka.com - Ikatan Dokter Indonesia (IDI) melakukan tes kesehatan terhadap tersangka dugaan korupsi proyek e-KTP Setya Novanto (Setnov) di RSCM, Kencana, Jakarta Pusat. Rangkaian tes yang dijalaninya meliputi komunikasi, pendengaran dan kejiwaan.
"Tes dari IDI, ya hasilnya enggak tahu, jadi dites soal apakah komunikasi masih bisa, pendengarannya masih bisa atau enggak, reaksinya gimana, soal kejiwaan gimana, tadi tesnya banyak sekali, tadi saya hanya mendampingi saja," kata pengacara Setnov, Fredrich Yunadi di RSCM Kencana, Jakarta Pusat, Minggu (19/11).
Ketua tim kuasa hukum Setnov itu mengatakan, kliennya masih sulit ketika diuji pendengarannya. Disebabkan kondisinya yang loyo dan hanya bisa mengucap sepatah kata.
"Jadi ditanya, coba dengerin ya, ini angka misalnya contoh 1.695, coba diingetin tadi angkanya berapa, bingung, 782 ya tadi gitu. Kadang-kadang ditanya lagi, ada 1 kata yang bener, tidur lagi bangunin lagi, pusing," ucap Fredrich.
"Jadi karena ini merupakan tes profesional, saya enggak bisa komentar, dan saya tidak ngerti hasilnya apa tidak tahu, karena mereka kan rahasia, jam 10 tadi tesnya, banyak tesnya," imbuhnya.
Hasil tes tersebut, kata Fredrich, akan dikombinasi dari tes pihak dokter RSCM Kencana. Setelah itu, baru ditemukan apa penyakit Ketua Umum Golkar tersebut.
"Banyak ya ada 10 kira-kira. Tes dari IDI kemudian dari dokter sini juga, kemudian di kombine kemudian nanti mereka punya kesimpulan, kesimpulannya apa mereka yg tau, saya tidak tahu kondisi kesehatannya," ujarnya.
Sementara, bagi pihak yang ingin menjenguk Setnov harus melalui izin penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi. Saat ini tahanan KPK itu masih menjalani perawatan di lantai tujuh yang mana ruangan khusus pasien President Suite Ward, Suite Ward, VVIP Ward, dan VIP Ward.
"Semua yang jenguk kan ditolak KPK termasuk orang partai ditolak. Diatas ada penyidik 2, polisi sabhara 2, istri pak setnov, sama adik istrinya," tandasnya.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Rasa kesepian bisa kita alami secara tiba-tiba, penting untuk mengenalinya secara tepat walau kadang kondisi ini tidak disadari.
Baca SelengkapnyaDesta menceritakan soal kehidupannya yang kini menyandang status duda. Simak ceritanya berikut ini.
Baca SelengkapnyaTindak pidana pemilu menjadi ancaman serius yang dapat merusak integritas dan legitimasi demokrasi.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Berikut kesaksian pilu anggota KKO TNI AL saat berjuang di operasi Dwikora hingga nyaris meregang nyawa. Simak informasinya.
Baca SelengkapnyaKorban sempat cekcok dengan istrinya hingga sang istri meninggalkannya.
Baca SelengkapnyaCak Imin berharap agar Tim Hukum Nasional (THN) AMIN bisa sukses dalam sidang sengketa tersebut.
Baca SelengkapnyaIsi pesannya aykni agar tak melakukan pelanggaran hingga hidup bermewah-mewahan.
Baca SelengkapnyaUli juga berpesan agar setiap istri Perwira hadir menjadi bagian dari solusi untuk permasalahan anggotanya.
Baca SelengkapnyaIstilah akut dan kronis pada penyakit merujuk pada dua kondisi yang berbeda dan perlu kita pahami.
Baca Selengkapnya