Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Pencairan Dana Bosda SMPN 6 Pasarkemis Diduga Tak Sesuai Prosedur

Pencairan Dana Bosda SMPN 6 Pasarkemis Diduga Tak Sesuai Prosedur ilustrasi korupsi. ©2013 merdeka.com/muhammad luthfi rahman

Merdeka.com - Pencairan dana bantuan operasional sekolah Daerah (Bosda), pada triwulan pertama di SMP Negeri 6 Pasarkemis, Kabupaten Tangerang diduga menyalahi aturan. Sebab, dana Rp 10 juta yang diperuntukkan untuk operasional SMPN 6 tidak dilakukan oleh bendahara resmi sekolah.

Hal itu terungkap dari pengakuan Bendahara SMPN 6 Pasarkemis, Hafrilla Yeni. Dia merasa tidak pernah diminta memproses pencairan dana Bosda.

"Saat pencairan dana Bosda saya sedang menjalani operasi di bagian perut dan tidak ada satu orang pun yang memberitahukan kepada saya kalau dana Bosda akan dicairkan. Sementara saat ingin memproses itu, saya diberitahu pihak Bank BJB bahwa dana Bosda telah dicairkan oleh Pelaksana Tugas (PLT) dengan bendahara yang berbeda," kata Yeni saat dikonfirmasi, Kamis (13/6).

Dia juga mempertanyakan, bendahara sekolah tiba-tiba diganti tanpa mekanisme yang resmi. "Jabatan saya sebagai bendahara digantikan tanpa mekanisme yang resmi," ungkapnya.

Terpisah, Plt Kepala Sekolah SMPN 6 Pasarkemis, Agus Soni Sobari membenarkan adanya pergantian bendahara saat akan mencairkan dana Bosda. Dia mengklaim pencairan dana Bosda sudah sesuai prosedur.

"Benar sudah saya cairkan, tidak ada masalah. Itu sesuai prosedur dengan bendahara yang baru. Saya yang mengusulkan pergantian bendahara, pergantian bendahara tersebut dari Maret lalu. Saat saya ajukan pergantian bendahara, saya buat sendiri secara tertulis dan SK-nya sampai saat ini masih di Pemda," klaim Agus.

Demi melancarkan pencairan dana Bosda di SMPN6 Pasarkemis, dia membuat laporan kehilangan giro atau rekening sekolah yang merupakan persyaratan.

"Saya meminta giro atau rekening sekolah kepada bendahara yang lama sebelum mencairkan anggaran tersebut. Namun keterangan dari bendahara yang lama bahwa gironya tidak ada, lalu saya inisiatif untuk membuat laporan kehilangan ke kepolisian," bebernya.

Menanggapi hal itu, Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Tangerang, Ahmad Supriadi mengungkapkan, Plt tidak mempunyai kewenangan untuk menggantikan atau menunjuk jabatan bendahara untuk digantikan.

"Kewenangan untuk menggantikan dan menunjuk jabatan di sekolah itu wewenang dinas dan dinas juga yang berhak untuk mengeluarkan SK," tegasnya.

Supriadi menduga ada indikasi penyalahgunaan wewenang yang dilakukan oleh Agus Soni Sobari. "Kemungkinan penggunaan dana Bosdanya juga pasti tidak jelas, karena sangat kuat sekali indikasi manipulasi data. Ini bisa dilihat dari menerbitkan surat kehilangan giro," jelas Supriadi.

Sebab, menurutnya, berdasarkan aturan, Plt tidak diperkenankan mengangkat atau memecat jabatan pegawai. "Pokoknya besok saya pertanyakan masalah ini ke Dinas terkait, karena ini sudah terindikasi banyak permainan," tandas Supriadi.

(mdk/ray)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Bawaslu Pastikan Jerat Pidana Paslon Ucapkan Hinaan, TKN: Sama Sekali Tak Singgung Pak Prabowo
Bawaslu Pastikan Jerat Pidana Paslon Ucapkan Hinaan, TKN: Sama Sekali Tak Singgung Pak Prabowo

Ancaman pidana itu tertuang dalam Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 (UU Pemilu)

Baca Selengkapnya
Momen Unik Tak Terduga Dialami Anggota Paskibraka 2023, Dijamin Tak akan Lupa Seumur Hidup
Momen Unik Tak Terduga Dialami Anggota Paskibraka 2023, Dijamin Tak akan Lupa Seumur Hidup

Beberapa momen tak terduga yang dialami oleh anggota Paskibraka Nasional.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Penuh Keseruan, Momen Dosen Latih Mahasiswanya Berpidato dengan Kaleng Biskuit Ini Curi Perhatian
Penuh Keseruan, Momen Dosen Latih Mahasiswanya Berpidato dengan Kaleng Biskuit Ini Curi Perhatian

Dosen memiliki caranya sendiri untuk melatih mahasiswanya agar bisa berpidato dengan lancar.

Baca Selengkapnya
PO Rosalia Indah Terancam Kena Sanksi Jika Terbukti Sopir Berkendara 8 Jam Lebih
PO Rosalia Indah Terancam Kena Sanksi Jika Terbukti Sopir Berkendara 8 Jam Lebih

Menhub Budi Karya masih mendalami terkait kecelakaan maut itu.

Baca Selengkapnya
Geramnya Panglima TNI soal Danramil Aradide Ditembak OPM: Saat Persemayaman pun Masih Diganggu
Geramnya Panglima TNI soal Danramil Aradide Ditembak OPM: Saat Persemayaman pun Masih Diganggu

Geramnya Panglima TNI soal Danramil Aradide Ditembak OPM: Saat Persemayaman pun Masih Diganggu

Baca Selengkapnya
Pemuda ini Menangis Tak Percaya Berhasil jadi Tentara, Pernah 9 Kali Gagal Tes Sampai Kolonel TNI Kaget
Pemuda ini Menangis Tak Percaya Berhasil jadi Tentara, Pernah 9 Kali Gagal Tes Sampai Kolonel TNI Kaget

Momen seorang Kolonel TNI AD temui prajurit baru yang berhasil lolos pendidikan setelah 9 kali gagal.

Baca Selengkapnya
Bawaslu Tindak 63 Kasus Pelanggaran Pidana Pemilu
Bawaslu Tindak 63 Kasus Pelanggaran Pidana Pemilu

Hal ini dikarenakan penanganan kasus ini mencerminkan upaya untuk mempertahankan integritas Pemilu

Baca Selengkapnya
Momen Haru Upacara Persemayaman Kopda Hendrianto yang Gugur Diserang KKB, Isak Tangis Keluarga Pecah
Momen Haru Upacara Persemayaman Kopda Hendrianto yang Gugur Diserang KKB, Isak Tangis Keluarga Pecah

Momen haru upacara persemayaman Kopda Hendrianto. Isak tangis keluarga kehilangan Kopda Hendrianto.

Baca Selengkapnya