Pembubaran Aksi Mahasiswa di Aceh Barat Ricuh, Polisi Sebut karena Langgar Aturan
Merdeka.com - Mahasiswa di Aceh Barat yang hendak menggelar demonstrasi peringatan Hari Hak Asasi Manusia (HAM) di depan Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) setempat, dibubarkan kepolisian, Kamis (9/12). Pembubaran itu berujung ricuh.
Enam mahasiswa yang tergabung dalam Gerakan Rakyat Menggugat (GERAM) diduga dipukul polisi. Satu orang terpaksa Dirawat ke rumah sakit.
Kabid Humas Polda Aceh Kombes Pol Winardy, mengatakan aksi mahasiswa tersebut terpaksa dibubarkan karena dilakukan pada malam hari, dan dinilai sudah melanggar Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1998 Tentang Penyampaian Pendapat di Muka Umum.
Dia menyebut, sebelum langkah tegas itu dilakukan, polisi telah terlebih dahulu memberi imbauan agar mereka tidak melakukan aksi di malam hari. Namun imbauan ini disebut tak digubris.
"Sebelumnya telah diberikan imbauan oleh pihak Polres Aceh Barat kepada Korlapnya untuk tidak melakukan aksi pada malam hari karena menyalahi aturan. Namun, mereka tidak mengindahkan dan terpaksa diambil langkah tegas untuk dibubarkan," kata Winardy, Jumat (10/12).
Winardy membenarkan saat pembubaran, sempat terjadi aksi saling dorong sehingga salah satu peserta aksi terjatuh dan dilarikan ke UGD rumah sakit.
"Namun, menurut keterangan dokter piket siaga UGD, yang bersangkutan (peserta aksi) dalam keadaan sehat serta tidak ditemukan luka memar," ujarnya.
Winardy mengklaim, aksi saling dorong itu terjadi karena adanya upaya provokasi dari peserta aksi.
"Sempat ada upaya provokasi dari kalangan peserta aksi. Namun, berkat profesionalitas petugas di lapangan hal itu bisa diatasi dan aksi ujuk rasa berhasil dibubarkan," ujarnya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mahasiswa memaksa pengungsi naik ke truk yang telah disediakan. Semua barang milik pengungsi ikut diangkut
Baca SelengkapnyaKejari Aceh Barat mengeksekusi hukuman cambuk sebanyak 154 kali terhadap RD (26), warga Labuhan Haji, Aceh Barat Daya yang terbukti memerkosa penumpang angkot,
Baca SelengkapnyaPolisi menjelaskan aksi warga itu karena masyarakat menolak desa mereka ditempatkan etnis Rohingya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Peristiwa itu terjadi di Jalan Raya Narogong Kelurahan Bojong Menteng Kecamatan Bekasi Timur, pada Sabtu (9/3) subuh.
Baca SelengkapnyaSebelumnya diberitakan, aksi pengusiran paksa pengungsi Rohingya dilakukan mahasiswa dari berbagai kampus di Banda Aceh.
Baca SelengkapnyaPerayaan malam tahun baru bertentangan dengan syariat Islam dan mengganggu ketertiban.
Baca SelengkapnyaMotif pelaku menghabisi keponakannya karena tergiur mencuri perhiasan emas yang dikenakan korban.
Baca SelengkapnyaDia menjelaskan letak geografis Provinsi Aceh dimana di sebelah barat berbatasan langsung dengan Samudera Hindia.
Baca SelengkapnyaForum Koordinasi Pimpinan Daerah Kota Banda Aceh telah mengeluarkan seruan bersama untuk mengatur tata laksana ibadah selama bulan puasa Ramadan 1445 Hijriah.
Baca Selengkapnya