Pemangkasan anggaran tak jadi persoalan bagi kementerian

Merdeka.com - Pemerintah pangkas anggaran belanja pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2016 di Lembaga dan Kementerian. Hal ini diatur dalam Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 4 Tahun 2016.

Menanggapi hal tersebut Menkumham Yasonna Laoly mengaku tak masalah dengan pemotongan anggaran. Justru pihaknya dapat anggaran tambahan untuk pembangunan lapas baru.

"Dari semua bagian kita potong, dari imigrasi ada, yang kita potong 276 miliar. Tidak (mengganggu) kami justru dapat anggaran tambahan untuk keadaan darurat, lapas," kata Yasonna di Kemenkumham, Jakarta, Senin (13/6).

"Ada pembangunan lapas, penambahan kapasitas, pokoknya kita lengkapkan supaya paling tidak mengurai over kapasitas," imbuhnya.

Menurutnya, ada sekitar 10 lapas yang akan dibangun untuk mengurangi kapasitas lapas. Misalnya lapas Sumatera Utara dan Nusakambangan akan ditambah blok penjara.

"Caranya di mana yang over, dan tren kriminalitas tinggi, misal Sumut, Nusakambangan kemudian yang kita prediksi over sudah parah kita tambah blok-blok ada lapas baru, ada blok, tambah 2.000, 1.000, karena keadaannya sudah parah dalam rapat kabinet disepakati untuk penambahan itu. Makanya sudah kita akan mempercepat proses kita segera masuk ke lelang pradipa supaya bisa dieksekusi," ujar dia.

Lanjut dia, pihaknya juga akan perketat pengamanan di Lapas Karang Anyar, Jawa Tengah karena tingkat kriminalitasnya tinggi. "Sasaran kita paling tidak di tempat-tempat kriminalitas tinggi, Sumut itu yang paling parah, penambahan setiap hari di Sumatera dia sudah secara nasional paling tinggi. Ada satu kita yang mau tambah yang baru super maksimum security, di Karang Anyar, itu nanti," jelasnya.

Sementara itu, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan menilai, pemotongan anggaran tidak begitu menjadi masalah bagi pihaknya. Sebab, sisa anggaran yang ada hanya tinggal untuk 6 bulan.

"Insya Allah semua program proiritas diamankan. Kita tinggal 6 bulan lagikan," ujar Menteri Anies.

Anies tak menapikan bahwa pemotongan anggaran itu berdampak pada rencana kegiatan yang telah dibuatnya. Namun pihaknya memiliki cara sendiri untuk mensiasati hal tersebut.

"Bukan kegiatannya ditiadakan tapi banyak dilakukan tahun depan. Kalau misalnya tahun ini sertifikasi 100 ribu dikurangi jadi 60 ribu, yang 40 ribunya geser ke tahun depan," jelas Anies.

Menurutnya, anggaran mendikbud itu setiap tahunnya selalu sama dan tidak terlalu besar. Anggaran Kemdibud besar saat disatukan dengan departemen pendidikan tinggi.

"Kalau lihat anggaran kemdikbud jadi 1 sama dikti yang terus besar kemudian rata terus, saya lihat anggaran disalurkan lewat kemdikbud atau langusung ke daerah itu enggak ada bedanya, sama aja," terangnya.