Pelajar Tewas Saat Latihan Silat Diduga Pembuluh Darah Pecah

Merdeka.com - Kepolisian Resor (Polres) Jombang telah melakukan autopsi terhadap jenazah pelajar RS (16), yang tewas usai mengikuti latihan bela diri silat di pekarangan rumah warga. Outopsi dilakukan di RSUD Jombang.

Hasilnya, penyebab kematian pelajar kelas 8 SMPN Kabuh asal Dusun Jatidrenges, Desa Kedungjati, Kecamatan Kabuh, Kabupaten Jombang tersebut. Pelajar itu tewas karena ada pembuluh darah yang pecah.

"(Penyebabnya), tertutupnya saluran nafas karena ada pembuluh darah yang pecah," kata Kasat Reserse Kriminal Polres Jombang, AKP Ambuka Yudha Hardi Putra, Sabtu (28/12).

Menurutnya, dalam pemeriksaan tubuh korban, tidak ditemukan luka terbuka di bagian luar. Namun terdapat luka di bagian dalam di sekitar dada korban.

Selain melakukan autopsi, polisi juga telah memeriksa sejumlah saksi. Saksi yang diperiksa di antaranya dari teman korban dan pelatih. "Periksa 6 saksi, 2 terduga pelaku," kata mantan Kasat reskrim Polres Kediri ini.

Dua terduga pelaku tersebut adalah pelatih silat. Ambuka tidak menyebut identitas kedua terduga pelaku tersebut. Hingga saat ini, pemeriksaan terhadap para saksi masih berlangsung di Mapolres Jombang.

"Belum ada penetapan tersangka," pungkas Ambuka.

Sebelumnya, RS tewas usai mengikuti latihan silat bersama enam temannya di salah satu pekarangan rumah warga Jatidrenges, Desa Kedungjati, Kecamatan Kabuh.

Saat itu, pelatih MA (16) pelajar SMK Ploso memberikan latihan dengan cara menendang semua muridnya. Diduga, tendangan itu mengena pada ulu hati korban. Setelah memberikan latihan menendang untuk semuanya, lalu dilanjutkan ke latihan otot perut.

"Saat latihan otot perut, korban merasa pusing dan sesak napas," ujar Kapolsek Kabuh Jombang, AKP Rudi Darmawan, Jumat (27/12).

Melihat kondisi korban yang sakit, kemudian semua temannya berusaha menolong dan membawa korban ke puskesmas. Namun sampai Puskesmas kabuh, korban dinyatakan sudah meninggal.