Merdeka.com - Pantai di pesisir selatan Kulon Progo diketahui kaya akan pasir besi. Peneliti juga menemukan kandungan titanium di kawasan ini.

Peneliti sekaligus pengajar Program Studi Aeronautika pada Sekolah Tinggi Teknologi Kedirgantaraan Yogyakarta, Indreswari Suroso, menyatakan kandungan titanium di pasir pantai Kulon Progo berpotensi untuk bahan pembuatan komponen pesawat terbang.

Indreswari mengaku tengah melakukan penelitian mengenai kandungan pasir di pesisir pantai Kulon Progo. Dia memastikan pasir itu mengandung titanium.

Kandungan titanium ini, kata Indreswari, akan coba dijadikan bahan pembuatan rem pesawat terbang. "Tindak lanjutnya akan saya buat material rem pesawat. Risetnya on the way," ujar Indreswari saat dihubungi.

Indreswari meneliti kandungan dalam pasir di pantai Kulon Progo sejak 2017. Dia membuat penelitian dengan judul "Karakteristik Pasir Besi dari Pantai Selatan Kulonprogo untuk Material Pesawat Terbang".

"Karakteristik pasir besi di pantai selatan Kulon Progo untuk material pesawat terbang sangat cocok. Hal ini karena pasir besi di Kulon Progo mengandung titanium sebagai bahan dasar pesawat terbang," ucap Indreswari mengutip hasil risetnya.

Dia memaparkan, pasir di pesisir pantai Kulon Progo ini juga mengandung pasir besi. Kandungan itu mencapai 76,346 persen.

"Kandungan pasir besinya tinggi, 76,346 persen. Pasir besi ini juga bisa menjadi bahan dasar baja paduan yang dapat diolah sebagai material pesawat terbang," urainya.

"Padahal pasir hanya di kedalaman empat meter dan terletak 200 meter dari pantai Kulonprogo menuju daratan. Selain itu, juga memiliki kandungan berupa titanium dengan kandungan 12,87 persen," imbuh Indreswari.

Dia menjelaskan pasir besi dari pantai selatan Kulonprogo dapat dipisahkan dari pengotor nonmagnetik menggunakan magnet. Proses ini akan dilanjutkan dengan pengujian komposisi kimia hingga terlihat karakteristiknya.

"Proses tersebut turut menghasilkan kandungan titanium. Kandungan titanium yang cukup tinggi," terang Indreswari.

"Titanium memiliki sifat tahan terhadap korosi pada suhu yang lebih tinggi karena lapisan oksida permukaannya sangat ulet, ringan, kuat seperti baja, dan tahan terhadap korosi," pungkas Indreswari.