Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Pakar LIPI: Kemungkinan 2 Varian Virus Corona Bergabung Bentuk Varian Baru

Pakar LIPI: Kemungkinan 2 Varian Virus Corona Bergabung Bentuk Varian Baru Ilustrasi virus corona. ©2020 Merdeka.com/liputan6.com

Merdeka.com - Peneliti Mikrobiologi dari Pusat Penelitian Biologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Sugiyono Saputra mengatakan ada kemungkinan proses rekombinasi terjadi di mana dua varian virus Corona SARS-CoV-2 yang menyebabkan Covid-19, bergabung membentuk varian baru.

"Proses rekombinasi mungkin bisa terjadi jika sel inang terinfeksi oleh dua atau lebih varian SARS-CoV-2," kata Sugiyono kepada Antara di Jakarta, Rabu (24/2).

Ketika replikasi virus berjalan di dalam sel inang, menurut dia, mungkin ada penggabungan elemen genom dari varian yang berbeda tersebut dan membentuk varian lain.

"Tapi, rekombinasi beberapa varian SARS-CoV-2 tersebut perlu diteliti lebih lanjut, terutama bagaimana mekanisme sebenarnya dalam sel inang karena sementara ini bukti yang dikemukakan mungkin hanya berasal dari analisis database genom SARS-CoV-2 yang sudah ada," katanya.

Sugiyono menuturkan bukti ilmiah lainnya juga masih diperlukan terkait efek dari proses rekombinasi terhadap penderita jika itu memang benar terjadi.

Menurut Sugiyono, kebanyakan varian baru yang ada merupakan hasil mutasi satu varian yang terakumulasi dalam waktu tertentu. Mutasi itu terjadi ketika virus itu bereplikasi dalam sel inang dan bertransmisi dari satu individu ke individu lainnya.

Untuk mengantisipasinya ancaman rekombinasi tersebut, genom SARS-CoV-2 memang perlu terus dipantau secara berkelanjutan untuk mendeteksi jika ada perubahan signifikan pada genom virus, terutama ketika ada kasus pada suatu klaster tertentu yang jumlah penderitanya signifikan atau dengan tingkat keparahan yang lebih dari biasanya, ataupun pada kasus reinfeksi dan kasus pada seseorang yang sudah divaksinasi.

"Dalam hal ini, perlu diketahui sebetulnya jenis varian apa yang berperan dan bagaimana karakteristik genomnya," ujarnya.

(mdk/bal)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Sejarah 2 Maret: Kasus Pertama Virus Covid-19 di Indonesia
Sejarah 2 Maret: Kasus Pertama Virus Covid-19 di Indonesia

Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.

Baca Selengkapnya
Kemenkes Temukan Kasus Covid-19 Varian JN.1 di Jakarta dan Batam
Kemenkes Temukan Kasus Covid-19 Varian JN.1 di Jakarta dan Batam

Covid-19 varian JN.1 dilaporkan berkaitan erat dengan varian BA.2.86 dan dikhawatirkan dapat mempengaruhi pola penularan dan tingkat keparahan penyakit.

Baca Selengkapnya
Penyebab Selesma dan Gejalanya yang Perlu Diwaspadai, Kenali Cara Mencegahnya
Penyebab Selesma dan Gejalanya yang Perlu Diwaspadai, Kenali Cara Mencegahnya

Selesma adalah infeksi virus yang menyerang saluran pernapasan bagian atas, seperti hidung dan tenggorokan.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Pria Ini Pernah Viral Akad di Rumah Sakit dan Istri Meninggal, Kini Bertemu Pasangan Hidup Baru
Pria Ini Pernah Viral Akad di Rumah Sakit dan Istri Meninggal, Kini Bertemu Pasangan Hidup Baru

Baskoro Wicaksono akhirnya bertemu pasangan hidup baru setelah istri pertamanya meninggal dunia.

Baca Selengkapnya
Ciri-ciri Radang Tenggorokan dan Cara Mengatasinya secara Alami
Ciri-ciri Radang Tenggorokan dan Cara Mengatasinya secara Alami

Gejala radang tenggorokan adalah kondisi yang umum terjadi di mana tenggorokan mengalami peradangan akibat infeksi virus atau bakteri.

Baca Selengkapnya
Menkes Klaim Vaksin Covid-19 Buatan Dalam Negeri Relatif Lebih Aman
Menkes Klaim Vaksin Covid-19 Buatan Dalam Negeri Relatif Lebih Aman

Namun kalau untuk yang komorbid, kata Menkes, risiko tetap ada karena virusnya tidak hilang.

Baca Selengkapnya
Gejala DBD Berubah pada Penyintas Covid-19, Sejauh Apa Bahayanya?
Gejala DBD Berubah pada Penyintas Covid-19, Sejauh Apa Bahayanya?

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyebut, perubahan gejala tersebut akibat pengaruh reaksi imunologi.

Baca Selengkapnya
Rekor, Pria Ini Terinfeksi Covid Terlama Hingga 613 Hari dan Bermutasi Lebih dari 50 Kali
Rekor, Pria Ini Terinfeksi Covid Terlama Hingga 613 Hari dan Bermutasi Lebih dari 50 Kali

Seorang pria 72 tahun di Belanda terinfeksi Covid-19 selama 613 hari dan berakhir meninggal. Yuk, simak fakta lengkapnya!

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 Meningkat di 21 Provinsi
Kasus Covid-19 Meningkat di 21 Provinsi

Tren kenaikan kasus mingguan Covid-19 nasional per 9 Desember 2023 dilaporkan menyentuh angka 554 kasus positif.

Baca Selengkapnya