Nestapa Korban Pemerkosaan WN China, Pelaku Belum juga Ditangkap

Merdeka.com - Berawal Juli 2020. Hari petaka bagi LK. Perkenalannya dengan WN China inisial K melalui media sosial berakhir menyedihkan.
LK diperkosa oleh K yang dikenalnya lewat aplikasi pesan elektronik. Setelah empat bulan intens menjalin komunikasi. Dia awalnya percaya dengan kebaikan K. Namun malang, kepercayaannya berujung pemerkosaan.
LK mengaku butuh waktu panjang dan persiapan yang matang untuk berbicara terus terang di hadapan publik. Tekanan psikologis jadi faktor pertimbangan.
Menurut LK, keberanian tersebut muncul setelah polisi lamban dalam menangani perkara ini. "Saya tidak sangka harus mengutarakan ini di depan media, butuh kekuatan mental jelaskan di media," kata LK tertunduk malu.
K ia kenal bekerja di salah satu perusahaan telekomunikasi asal China yang berada di Indonesia. Singkat cerita, LK bertemu dengan K pertama kalinya di sebuah restoran. Hingga dua kali bertemu, saat itu LK mengaku tak menaruh rasa curiga sedikit pun. Apalagi, secara penampilan, K terlihat seperti pria intelektual.
"Kami berkomunikasi 4 bulan tatap wajah. Sempat bertemu di restoran tidak ada gelagat jahat dari K," ucap LK.
Diajak ke Apartemen
Petaka pun datang pada pertemuan ketiga sekitar Juli 2020. LK diajak makan di restoran. Namun, diperjalanan K malah berubah haluan. K malah mengajak ke apartemen di kawasan Jakarta Barat. Dalih K saat itu mengingat situasi sedang Covid-19. Sementara, kalau makan di restoran hanya diberi waktu 30 menit.
"Sudah, kata dia makan di apartemen saja, dia (K) masak," kata LK mengulang percakapan waktu itu.
LK yang berprasangka baik pada K menuruti permintaannya. Tak disangka, pada pertemuan tersebut menjadi pengalaman pahit. Pelaku memperkosanya.
Hasil visum terdapat luka robek cukup parah pada bagian organ vital. Bukti visum atau medis turut dilampirkan ke dalam laporan polisi. "Pada bagian sensitif sampai dijahit beberapa jahitan," ucap LK.
Lapor Polisi Malah Diajak Damai
Seusai kejadian itu, LK sebenarnya telah mendatangi salah satu kantor polisi di wilayah Jakarta Barat. Maksudnya, mengadu atas apa yang dialami. Namun, LK mengaku malah diajak berdamai karena dinilai kurang cukup bukti.
Menurut LK, oknum petugas juga memintanya menerima sejumlah dana yang sempat ditawarkan oleh penasihat hukum K.
"Saya disuruh cabut laporan, kalau tidak, akan dilaporkan balik atas dasar pemerasan," ujar LK.
Mendengar hal itu, LK mengaku stres dan tertekan. Ia tersinggung atas ucapan itu. "Kok saya diganjar sedemikian," ujar dia.
LK kini berharap penuh pada penyidik di Polda Metro Jaya memproses laporannya. Dia mengaku telah diperiksa sebagai pelapor, tapi sampai sekarang belum ada kelanjutannya lagi.
Sementara itu, Penasihat Hukum LK, Prabowo menerangkan, penanganan lamban karena pihak kepolisian masih menunggu penjelasan dari tim dokter yang mengeluarkan hasil visum.
Prabowo mengatakan, kepolisian mengajukan dokter sebagai saksi ahli. Sementara itu, kepolisian juga mengalami kendala memanggil terlapor.
"Sudah dua kali sudah dipanggil tidak datang, tidak ada pengacara terlapor yang menghubungi," jelas dia.
Pelaku Masih Diburu Polisi
Polisi tengah mengejar WN China terlapor pelaku pemerkosaan wanita inisial LK (30). Korban melapor ke polisi 2 April 2022 lalu, Meskipun, kejadian dugaan pemerkosaan tersebut terjadi dua tahun lalu.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Endra Zulpan memastikan, meskipun dugaan pemerkosaan telah lama terjadi, namun polisi tetap mengusut kasus tersebut.
Akan tetapi, Zulpan belum bersedia berkomentar lebih jauh terkait dugaan terlapor yang mangkir dua kali dari panggilan kepolisian. Pernyataan itu sebelumnya disampaikan oleh penasihat hukum korban. "Nanti saya cek ke penyidik ya," ujar dia.
Polisi memastikan kasus LK sudah naik tahap penyidikan. Kini, penyidik tengah melacak keberadaan si terlapor.
"Terkait kasus ini maka kami bisa simpulkan, akan kita naikan statusnya ke penyidikan," kata Zulpan kepada awak media di Mapolda Metro Jaya.
Penyidik telah melakukan panggilan dua kali terhadap yang terlapor namun, tidak datang tanpa keterangan yang jelas. "Masih kita cari (keberadaan pelaku)," singkatnya.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Kondisi Operator Seluler di Indonesia sedang Tidak Baik-baik Saja, Ini Penyebabnya
Pemerintah terlalu memberatkan keuangan perusahaan telekomunikasi dengan biaya penggunaan frekuensi yang semakin naik.
Baca Selengkapnya

41 Kerangka Manusia Tanpa Kepala Ditemukan di China, Ungkap Konflik Mengerikan 4.400 Tahun Lalu
Kerangka tanpa kepala ini adalah korban pembantaian kejam di Zaman Neolitikum.
Baca Selengkapnya

Sejarah Berdirinya KPK, Tugas dan Perannya Dalam Membasmi Korupsi di Indonesia
KPK bertugas untuk mengatasi, menanggulangi dan memberantas korupsi di Indonesia
Baca Selengkapnya

Pertumbuhan Indonesia Terancam Anjlok saat Ekonomi China Melambat, Begini Penjelasannya
Tak bisa dipungkiri, China merupakan negara mitra dagang terbesar Indonesia.
Baca Selengkapnya

KPU Dinilai Tidak Bisa Disalahkan Jalankan Putusan MK
KPU merupakan sebuah lembaga negara yang tunduk pada Undang-Undang yang berlaku.
Baca Selengkapnya

Peringati HUT ke-78 RI, KPK: Indonesia Maju Terwujud Jika Bebas Korupsi
KPK menyebut, Indonesia tak akan pernah bisa menjadi negara yang maju jika korupsi masih mendarah daging.
Baca Selengkapnya

Ibu Kota Indonesia Pindah, Dubes Uni Eropa Tetap Pertahankan Kantor di Jakarta
Dubes Uni Eropa Vincent Piket mengatakan, pihaknya tetap akan mempertahankan kantor di Jakarta, untuk urusan bisnis hingga yang berkaitan dengan ASEAN
Baca Selengkapnya