Nestapa dalam penjara dan keheningan cinta mantan Anggota Cakrabirawa
Merdeka.com - Selama 12 tahun meringkuk di balik jeruji besi, hidup Ishak adalah ihwal penderitaan tak tertanggungkan. Bukan ketidakberdayaan sebagai korban politik yang membuat hati Ishak miris, melainkan perlakuan dalam bui yang ia dapat selayaknya binatang, mulai dari makan memunguti biji-biji jagung yang disebar di lantai sampai berebutan minum dari ember menggunakan dahan pepaya.
Mendekam di dalam bui tanpa pengadilan, Ishak berkata singkat dalam bahasa Jawa Banyumasan bahwa 'pangkat lunga, bojo minggat, bondo mawut' (pangkat pergi, istri minggat, harta berantakan).
Perubahan jalan nasib yang dialami Ishak, bermula pada 30 September 1965. Hari itu, ia semestinya mengawal Presiden Soekarno ke Bogor. Tapi Komandan Batalyon I Kawal Kehormatan Cakrabirawa, Letnan Kolonel Untung, tiba-tiba memerintah agar ia ke Lubang Buaya. Terlarang menolak perintah, Ishak baru sadar kemudian bahwa jalan hidupnya akan berubah total.
"Saya hanya dengar selentingan kabar, beberapa jenderal dijemput untuk ketemu presiden," kata Ishak saat ditemui Merdeka.com di kediamannya, Rabu (4/10).
Dini hari di Lubang Buaya, Ishak mengingat kawasan itu dipenuhi tentara. Saat itu, Ishak hanya duduk di kursi pengemudi kendaraan jip mengamati keadaan yang tak sepenuhnya ia mengerti. Dalam hati, sebenarnya Ishak ingin segera pulang ke kediamannya. Tahun 1965, ia baru saja menikah dan istrinya tengah hamil muda.
Ishak yang kini berusia 81 tahun menyebut 30 September sampai 1 Oktober 1965 merupakan hari petaka. Sebagai prajurit ia seperti anak ayam tanpa induk, kehilangan komando justru di tengah situasi yang serba tak menentu.
Pada 2 Oktober, Ishak dijemput tentara di Istana Merdeka lantas dijebloskan ke penjara Cipinang sebelum dipindah ke penjara Salemba. Saat itu, Ishak pun belum sempat bertemu istrinya.
Kelak 12 tahun kemudian, dia akan mendapat kenyataan pahit bahwa istrinya telah menikah dengan orang lain. Sedang anaknya yang telah beranjak remaja tak mengenalinya. Anaknya justru takut pada bapaknya.
"Saya jadi tahu beginilah nasib orang yang kalah," kata Ishak.
Tahun 1965, Ishak terhitung 4 tahun menjadi anggota Resimen Cakrabirawa pasukan elit pengamanan presiden. Riwayat hidupnya sebagai prajurit, Ishak juga pernah ikut bertempur di Sumatera menghajar pemberontakan Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia (PRRI).
Berpangkat akhir Sersan Satu di usia 29 tahun, Ishak diberhentikan tak hormat dan menjalani nasib sebagai tahanan politik. Baru pada tahun 1977, ia bebas dari penjara dan tak memiliki apapun. Ishak pun memutuskan pulang ke tempat kelahirannya di Kabupaten Purbalingga. Ternyata, nestapa hidup Ishak pun belum berubah.
Sebagian keluarganya tak bisa menerimanya karena menganggapnya tersangkut dengan peristiwa Gerakan 30 September 1965 (G30S). Stigma sebagai orang yang mesti dijauhi juga ia terima dari sebagian masyarakat.
Di Purbalingga, Ishak memang sempat menjalin hubungan rumah tangga. Tapi sang istri lantas jatuh sakit dan tak lama kemudian meninggal dunia.
Baru pada tahun 1983, Ishak lantas bertemu dengan Sri Sumarni yang berjarak 18 tahun lebih muda darinya. Perempuan inilah yang kini terus mendampinginya di masa tuanya.
Sejak pertama kali bertemu dikenalkan kerabatnya pada 1987, Ishak langsung jatuh cinta pada pandangan pertama. Sumarni pun tak mempersoalkan masa silam Ishak dan menerima dia apa adanya.
Sumarni bercerita pertama kali mengenal Ishak tak menutup-nutupi masa silamnya sebagai bekas pasukan Cakrabirawa dan lantas menjadi tahanan Politik.
Sumarni melihat tidak berpikir lelaki yang dicintainya terlibat G 30 S, tapi hanya seorang prajurit yang waktu itu menjalankan perintah. Ia tidak mempersoalkan, karena semakin mengenal Ishak, ia tahu dia laki-laki yang bertanggung jawab.
"Bapak saya juga tentara. Bapak saya mengerti Pak Ishak tidak salah. Bapak saya hanya ngomong kalau mau melakoni silakan," kata Sumarni pada Merdeka.com saat ditemui di kediamannya.
Sosok Ishak sendiri, di mata Sumarni merupakan orang yang disiplin. Ishak juga dinilai jujur dan terbuka soal apa saja dengan keluarga. Ishak juga kerap bersikap romantis, dan tak segan memuji-muji istrinya ketika mereka meluangkan waktu berduaan.
"Pak Ishak sangat mengagumi Soekarno. Dia mengoleksi buku-buku Soekarno," katanya.
Kini keduanya hidup bahagia di Kabupaten Purbalingga dan dikaruniai dua anak. Ishak masih saja tampak bugar, tegas dan ikut mengurus masjid yang tak jauh dari kediamannya.
Nestapa dalam penjara adalah bagian hidup yang tak bisa seratus persen ia lupakan. Luka-luka fisik yang ia terima masih membekas di kepala sebagaimana Ishak sesekali bercerita pada Sumarni istrinya.
Hidup Ishak dan Sumarni pada akhirnya adalah keheningan cinta dua orang lanjut usia dengan riwayat masa silam yang keras. Cinta keduanya mencontohkan supaya kekurangan dan kelebihan mesti disyukuri lantas dimaknai sebagai modal utama eksistensi cinta, saling bersetia untuk saling melengkapi menuju kesempurnaan hidup.
Baca juga:
Cerita Sertu Ishak Bahar, ajudan Letkol Untung sesaat sebelum G30S
Kisah ajudan Letkol Untung disiksa dan dipenjara tanpa pengadilan
Maulwi Saelan, pengawal setia Presiden Soekarno meninggal dunia
Luka penyerangan 1948 di Madiun
Istri AH Nasution pernah biayai hidup anak DN Aidit
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Istri Dilecehkan, Pria di Semarang Tikami Kakak Ipar
Adi Hermawan (25) gelap mata setelah mendapatkan kabar istrinya dilecehkan. Dia pulang ke rumah dan menikami pelaku yang masih ada hubungan saudara dengannya.
Baca SelengkapnyaSosok 2 Jenderal TNI Beda Bintang Dulu Atasan & Bawahan, Kemudian Hari si Anak Buah Melejit Sama-sama Bintang 5
Dua sosok Jenderal TNI bintang lima ini ternyata pernah jadi atasan dan bawahan. Simak karier keduanya hingga mampu meraih penghargaan tertinggi militer.
Baca SelengkapnyaPacaran Bertahun-tahun Cewek ini Nikahnya sama Pria Lain, Si Mantan Datang ke Resepsi Ditangisi Keluarga
Lama menjalani hubungan, membuat pria ini mendapat reaksi tak terduga dari keluarga mantan saat menghadiri pernikahan sang cewek tercintanya dengan pria lain.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kelakar Cak Imin Hadiri Pernikahan Anak Pengasuh Ponpes Tebuireng: Kampanye Terselubung
"Ngehadiri pesantren sekaligus kampanye terselubung," ujar Cak Imin diselingi tawa
Baca SelengkapnyaTragis! Anak Tega Bacok Ibunya hingga Tergeletak Bersimbah Darah di Cengkareng
Keduanya sempat terlibat cekcok sampai akhirnya H mengejar R dengan senjata tajam jenis pisau daging
Baca SelengkapnyaSosok Kiai Hasyim Pendiri NU Bojonegoro, Perintahkan Anaknya Menikahi Perempuan Kota demi Syiarkan Ajaran Aswaja
Keilmuannya diakui banyak orang, banyaj murid-muridnya jadi kiai besar, salah satunya Mustofa Bisri atau Gus Mus
Baca SelengkapnyaCerita Wanita Rela Suami Menikah Kedua Kali, Pilih Lapang Dada Tak Terkira Nasibnya Justru Berubah
Tak terkira, nasibnya justru berubah usai kehadiran sosok ketiga.
Baca SelengkapnyaBesarnya Cinta Ayah pada Putrinya Tak Terbatas, Momen Perpisahan di Terminal Bus karena Sang Anak Harus Ikut Suami Bikin Pilu
Begini momen mengharukan seorang ayah harus berpisah dengan putrinya yang pilih ikut suami usai menikah.
Baca SelengkapnyaIstri Kabur ke Rumah Orangtua Usai Cekcok, Menantu Bunuh Mertua
Nyawanya tak tertolong karena kehabisan banyak darah akibat tusukan pisau yang dilayangkan mertuanya.
Baca Selengkapnya