Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Nama Jalan untuk Mengenang Sang Perawat

Nama Jalan untuk Mengenang Sang Perawat Perawat Haji Umar. Istimewa

Merdeka.com - Haji Umar (54) mengembuskan napas terakhir usai virus Covid-19 menyerang imun tubuhnya. Warga Kecamatan Maritengngae, Kabupaten Sidrap, Sulawesi Selatan ini menghadap Ilahi pada awal Juni lalu tepat di hari ketiga dalam perawatan di Rumah Sakit Umum Daya, Makassar.

Suami Hj Mardiah (45) ini banyak dikenal karena dedikasinya membantu pasien di rumah sakit dan juga warga sekitar. Karena selain menjadi perawat di rumah sakit, Bapak lima anak ini juga sebagai mantri.

Tidak peduli jauhnya jarak yang harus ditempuh, hujan, masuk gang-gang sempit, larut malam hingga diri hari, Haji Umar tetap melayani.

Semasa pandemi Covid-19, Haji Umar tidak menutup tempat praktik di rumah. Dia bahkan tidak menyudahi kebiasaan keliling dari rumah ke rumah warga dengan motornya untuk memberikan pengobatan.

Haji Umar juga dikenal sebagai sosok pahlawan medis kaum kecil yang tidak memilih-milih pasien. Dia kerap dibayar pas-pasan bahkan tidak dibayar. Karena kebaikan hatinya itu, Haji Umar juga dijuluki passonti-sonti alias tukang suntik.

Begitu dicintainya, sehingga warga mengenang Haji Umar dengan menjadikannya nama jalan menuju rumahnya.

"Jalan menuju rumah memang belum ada nama. Sehari setelah bapak wafat, warga lalu berinisiatif memberi nama jalan ke rumah kami itu dengan nama Jalan Haji Umar. Katanya, biar selalu dikenang," tutur dr Nurfaidah Umar (29), putri sulung Haji Umar.

Nurfaidah juga mengenang almarhum sebagai sosok yang baik hati. Nurfaidah merupakan dokter umum yang bertugas di Rumah Sakit Arifin Nu'mang, Kabupaten Sidrap.

perawat haji umarIstimewa

Dia berkisah, Haji Umar tidak pernah berkata tidak dan tidak pernah merasa lelah jika ada warga yang memanggil untuk berobat. Dia terbiasa mengunjungi pasien dan selalu menolak untuk diantar menggunakan mobil. Baginya, naik motor lebih hemat waktu.

Sementara di Rumah Sakit Nene Mallomo, Haji Umar awalnya bertugas sebagai perawat di kamar operasi kemudian bertugas di poli bedah.

"Saat Covid-19 mulai mewabah, bapak sangat khawatir karena ada penyakit penyertanya, diabetes melitus. Juga kalau saya di rumah sakit, saya selalu diingatkan pakai APD. Meski khawatir begitu terhadap Covid-19, bapak tetap menolak untuk tutup tempat praktiknya sebagaimana yang lain. Kata beliau, kalau tempat praktik juga tutup lalu di mana orang berobat sementara orang sakit itu tidak bisa ditunda-tunda. Kalaupun nanti kena Covid, saya ikhlas karena itu tugas," tutur Nurfaidah yang akrap disapa dr Nunu ini mengulang kalimat Bapaknya.

Nestapa itu kemudian datang. Bermula saat Haji Umar mulai merasa tidak enak badan di pertengahan Mei. Kemudian demam. Sempat dikira waktu itu penyebabnya karena penyakit diabetes, sehingga Haji Umar hanya ganti mengonsumsi obat. Namun beberapa hari kemudian nafsu makan mulai menurun. Sempat tiga kali rapid test tapi hasilnya nonreaktif.

Selanjutnya muncul batuk namun dikira hanya penyakit tahunan yang kambuh. Gejala ini mulai dirasakan pada 22 Mei.

"Tidak lama ada informasi kalau hasil pemeriksaan swab rekan kerja satu ruangannya positif, Bapak lalu berinisiatif isolasi mandiri di rumah. Dia sendiri di kamar, kami bicara lewat HP. Alat makannya tersendiri. Bahkan salat Idul Fitri juga di kamar," ujar dr Nunu.

Setelah lima hari menjalani isolasi mandiri, Haji Umar dibawa ke rumah sakit karena kekurangan cairan akibat nafsu makan hilang. Tidak sampai opname, Haji Umar kemudian dibawa pulang ke rumah.

perawat haji umarIstimewa

Selama empat hari dirawat di rumah, mulai muncul gejala BAB encer. Kembali dibawa ke rumah sakit sekalian untuk lakukan pemeriksaan swab.

"Setelah pemeriksaan swab, bawa pulang ke rumah. Dua hari di rumah tiba-tiba kondisi bapak drop dan kembali dibawa ke RS Nene Mallomo. Saat itu juga keluar hasil swab yang menyatakan bapak positif. Karena bapak mulai sesak napas, saya minta dirujuk ke Makassar," ujarnya.

Dr Nunu sempat meminta jadi relawan agar bisa merawat sang Ayah yang tengah dirawat di Rumah Sakit Umum Daya, Makassar. Namun harapan tersebut pupus lantaran Nunu berstatus orang dalam pemantauan (ODP).

"Tapi difasilitasi oleh dokter di rumah sakit, saya bisa masuk ke kamar untuk merawatnya tapi menyiapkan APD sendiri. Saya sempat merawat bapak satu malam lalu bapak tidak sadarkan diri. Petugas lalu memasang ventilator dan saya katakan, lakukan yang terbaik untuk bapak saya. Tepat hari ketiga, habis Isya, bapak meninggal dunia pada 2 Juni," ujar Nunu.

(mdk/cob)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Sejarah 2 Maret: Kasus Pertama Virus Covid-19 di Indonesia

Sejarah 2 Maret: Kasus Pertama Virus Covid-19 di Indonesia

Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.

Baca Selengkapnya
Ini Tampang Suami di Makassar Bunuh Lalu Cor Jasad Istri Selama 6 Tahun, Santai Saat Jalani Rekonstruksi

Ini Tampang Suami di Makassar Bunuh Lalu Cor Jasad Istri Selama 6 Tahun, Santai Saat Jalani Rekonstruksi

Sebelum dibunuh, H menganiaya istrinya selama tiga hari karena cemburu.

Baca Selengkapnya
Menkes Budi: Kasus Covid-19 di Indonesia Jelang Natal dan Tahun Baru 2024 Tak Mengkhawatirkan

Menkes Budi: Kasus Covid-19 di Indonesia Jelang Natal dan Tahun Baru 2024 Tak Mengkhawatirkan

Budi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Penyebab Selesma dan Gejalanya yang Perlu Diwaspadai, Kenali Cara Mencegahnya

Penyebab Selesma dan Gejalanya yang Perlu Diwaspadai, Kenali Cara Mencegahnya

Selesma adalah infeksi virus yang menyerang saluran pernapasan bagian atas, seperti hidung dan tenggorokan.

Baca Selengkapnya
Curhat Istri Punya Suami Ganteng Jualan Cireng di Pinggir Jalan Jadi Sorotan 'Banyak yang Menghina Jualan di Kaki Lima'

Curhat Istri Punya Suami Ganteng Jualan Cireng di Pinggir Jalan Jadi Sorotan 'Banyak yang Menghina Jualan di Kaki Lima'

Diungkap sang istri, pria berparas tampan itu kerap mendapat hinaan.

Baca Selengkapnya
Seribu Lebih Rumah Terendam Banjir Usai Hujan Sepekan, Jambi Siaga Tiga

Seribu Lebih Rumah Terendam Banjir Usai Hujan Sepekan, Jambi Siaga Tiga

Akibat banjir, masyarakat beraktivitas menggunakan paruh karena akses jalan tidak bisa dilalui.

Baca Selengkapnya
Begini Cara Agar Anak Tak Gampang Sakit di Musim Hujan, Orangtua Wajib Tahu

Begini Cara Agar Anak Tak Gampang Sakit di Musim Hujan, Orangtua Wajib Tahu

Di musim hujan, anak-anak rentan sakit. Karenanya sebagai orangtua, Anda wajib mengantisipasi dan melakukan pencegahan.

Baca Selengkapnya
Jakarta Diguyur Hujan Deras, Ruas Jalan di Jakarta Utara Tergenang Banjir

Jakarta Diguyur Hujan Deras, Ruas Jalan di Jakarta Utara Tergenang Banjir

Sejumlah ruas jalan di Jakarta Utara tergenang banjir akibat hujan deras yang melanda wilayah ibu kota.

Baca Selengkapnya
Kapolsek Mandau Basah-basahan Bawa Sembako ke Lokasi Banjir

Kapolsek Mandau Basah-basahan Bawa Sembako ke Lokasi Banjir

Banjir terjadi akibat curah hujan yang tinggi hampir di seluruh Provinsi Riau.

Baca Selengkapnya