Muhammad Nazaruddin, politikus muda yang korupsi akhirnya dibui
Merdeka.com - Pria berperawakan langsing itu kerap mengumbar senyum kepada awak media jika diperiksa oleh Komisi Pemberantasan Korupsi. Pernyataannya pun kerap menyulut perseteruan. Di usia muda, akalnya moncer kalau soal mencuri uang negara.
Namanya Muhammad Nazaruddin. Di usia 35 tahun, dia harus merasakan hidup di balik tembok penjara Lembaga Pemasyarakatan Sukamiskin, Bandung, Jawa Barat. Istrinya, Neneng Sri Wahyuni, juga sebelas-dua belas. Dibui lantaran ikut korupsi.
Awalnya sebagai pengusaha di Pekanbaru, Riau, Nazaruddin mendirikan beberapa perseroan. Dia memang kerap mengerjakan proyek-proyek pemerintah. Di kota itu pula dia bertemu dengan Neneng yang kemudian dinikahinya. Lantaran selalu sukses menggaet proyek, dia mulai melirik dunia politik.
Awalnya dia mencoba peruntungan menjadi anggota DPR dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Tetapi usahanya kandas. Tak lama kemudian, dia merapat ke Partai Demokrat. Usahanya lantas berhasil. Dia lolos menjadi anggota DPR pada 2009.
Basis usahanya kemudian dipindahkan ke Jakarta. Dia pun mulai akrab dengan Anas Urbaningrum serta Saan Mustopa. Ketiganya pun menjadi sangat akrab. Dari situ, Nazaruddin mulai bertaji dan makin giat menggarap proyek-proyek pemerintah. Berbagai cara dia lakukan. Mulai dari menyuap anggota Dewan supaya menyetujui dan mengucurkan anggaran, hingga menyogok pejabat kementerian supaya proyek itu jatuh ke tangannya atau perusahaan rekanannya.
Cara kotor Nazaruddin bermain proyek mulai terendus Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Lembaga antikorupsi itu curiga ada penyimpangan dalam pembangunan Wisma Atlet SEA Games di Jakabaring, Palembang. Benar saja, KPK menangkap tangan Sekretaris Menteri Pemuda dan Olahraga, Wafid Muharram, Direktur Pemasaran PT Anugrah Nusantara sekaligus anak buah Nazaruddin, Mindo Rosalina Manulang, dan Manajer Pemasaran PT Duta Graha Indah, Mohammad El Idris, saat sedang bertransaksi suap.
Tak lama kemudian, Nazaruddin dan Neneng kabur ke Singapura. Alasannya melakukan kontrol kesehatan. Maklum saja, saat itu KPK sudah membidik Nazaruddin. Tetapi, dia lolos dan pergi hingga Kolombia. Sementara Neneng memilih bersembunyi di Malaysia. Langkah Nazaruddin terhenti setelah tertangkap oleh Kepolisian Kolombia di Kota Cartagena. Neneng diciduk beberapa bulan kemudian saat kembali ke Jakarta. Keduanya lantas dibui dan diajukan ke meja hijau.
Dalam persidangan Nazaruddin terungkap fakta mengejutkan. Ternyata banyak proyek-proyek negara yang dikorupsi. Bukan hanya oleh dia, tapi juga politisi dan pejabat lain. Salah satunya proyek Hambalang. Kasus Hambalang pun akhirnya menyeret mantan Menteri Pemuda dan Olahraga, Andi Alifian Mallarangeng, serta mantan anak buahnya, Deddy Kusdinar.
Bekas Direktur Operasional PT Adhi Karya, Teuku Bagus Muhammad Noor, juga jadi tersangka dalam perkara ini. Rekan sejawat Nazaruddin di Partai Demokrat, Angelina Patricia Pinkan Sondakh, juga sudah dibui dengan perkara yang berpotongan itu.
Menurut kabar, selain Wisma Atlet, ada 31 kasus korupsi lain menanti Nazaruddin. Miris memang melihatnya. Politikus muda yang diharapkan menjadi tumpuan perbaikan bangsa malah makin menjerumuskan negara ke jurang keterpurukan.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Berdalih Sedekah, Caleg DPR dari Demokrat Bagi-Bagi Uang Rp50 Ribu di Pantai Losari
Syarifuddin mengaku tindakannya membagikan uang di masa kampanye ini bukan money politics
Baca SelengkapnyaPolitikus NasDem Rajiv Dipanggil KPK Terkait Kasus Korupsi Kementan
Panggilan tersebut dipenuhi oleh Rajiv yang telah tiba di gedung Merah Putih KPK.
Baca SelengkapnyaPolitikus NasDem Rajiv Digelontorkan 10 Pertanyaan Terkait Kasus SYL, Klaim Tak Ada Aliran Dana Masuk
Rajiv memastikan dirinya tidak menerima sepeserpun aliran uang korupsi yang dilakukan oleh SYL
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Cak Imin Samakan Praktik Dinasti dengan Nepotisme: Itu Perilaku Politik Prasejarah
Cak Imin juga menyinggung kaum muda, yang muda bukan soal usia namun kelakuan
Baca SelengkapnyaKasus Anak Politikus PKB yang Aniaya Pacar Hingga Tewas Dilimpahkan ke Kejaksaan
Ronald tidak berkata sedikit pun saat dibawa ke ruang jaksa untuk melakukan tahap dua.
Baca SelengkapnyaPerjalanan Hidup Mahfud MD, Anak Pegawai Kecamatan yang Identik Bidang Hukum Hingga Terjun ke Dunia Politik
Pria kelahiran 13 Mei 1957 di Omben, Sampang Madura ini merupakan anak dari pasangan Mahmodin dan Suti Khadidjah.
Baca SelengkapnyaBingung Menyikapi Money Politik? Ini Tips dari Mahfud MD
Jika ditekan seseorang untuk memilih nama-nama tertentu, dia pun menyarankan untuk di-iyakan saja. Tetapi pada hari H nanti, silakan memilih sesuai hari nurani.
Baca SelengkapnyaMahfud Sebut Banyak Koruptor Masuk Penjara Gara-Gara Tuntutan Istri
Suami terpaksa korupsi karena gaya hidup sang istri.
Baca SelengkapnyaCaleg PKB di Bali Siap Ditembak Mati Jika Korupsi, Ini Reaksi Cak Imin
"Pokoknya komitmen antikorupsi harus dibuktikan dengan perbaikan sistem, peningkatan aparat yang bersih, itu yang paling pokok," kata Cak Imin.
Baca Selengkapnya