Menteri Siti sebut kematian gajah Bunta karena lemahnya pengawasan
Merdeka.com - Awal Juni lalu, seekor gajah bernama Bunta mati di Unit Respons Konservasi atau Conservation Response Unit (CRU) Serbajadi, Gampong Bunin, Kecamatan Serbajadi, Kabupaten Aceh Timur, Nanggroe Aceh Darussalam. Dugaan sementara penyebab kematian gajah jinak ini karena diracun.
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya Bakar mengatakan, ada kelemahan pengawasan di CRU tersebut. Dia menilai kematian gajah di tengah unit konservasi ini aneh. Karena itulah Siti akan mengecek bagaimana manajemen di CRU tersebut.
"Memang agak unik ya karena gajahnya mati di unit konservasi. Berarti saya juga harus cek bagaimana manajemennya sebetulnya. Berarti ada kelemahan pengawasan," jelasnya ditemui di Kantor DPP Partai NasDem, Gondangdia, Jakarta Pusat, Jumat (15/6) malam.
Usai libur lebaran, dia akan memanggil pihak dari CRU Serbajadi. Siti pun akan meminta jajarannya untuk memeriksa sistem kerja manajemen CRU tersebut.
"Makanya nanti habis masuk kerja ini kita akan panggil unit-unit lapangannya. Saya minta Dirjen untuk meneliti dan Inspektur Jenderal untuk melihat bagaimana sebetulnya sistem kerja manajemen CRU-nya itu," terangnya.
Nurbaya menyampaikan gajah Bunta mati karena diracun. Sebelah gadingnya patah dan tersisa tinggal 46 sentimeter. Panjang gading kanan gajah ini sekitar 148 sentimeter. Berat sebelah gading seekor gajah sekitar 4 kilogram dan harganya paling rendah mencapai Rp 8 juta per kilogram dan bisa juga lebih mahal.
Pengejaran pelaku pembunuh gajah ini diserahkan ke Polres Aceh Timur. Sementara Kementerian LHK menyiapkan bukti-bukti ilmiah terkait penyebab kematian gajah Bunta.
"Terkait dengan kejahatannya kita menyiapkan bukti karena yang ngejar penjahatnya kan Polres ya bersama jajaran Gakkumnya kementerian. Di sisi lain kita melakukan penelitian laboratorium untuk organ-organ tubuh gajah yang terkena (racun) karena gajahnya mati diracun dari makanan," kata Siti Nurbaya.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Diremehkan Mantan Suami & Diganggu Preman, Janda Cantik 2 Anak Nekat Jualan Bakso Gerobak Kini Omzetnya Rp100 Juta
Sempat kerja di Bandara Soekarno-Hatta selama dua tahun, Opi memutuskan buat banting setir berjualan bakso ikan dengan gerobak.
Baca SelengkapnyaGara-gara Bawa Emas Banyak, Sultan Arab Saat Pulang Kampung Kena Bea Cukai Rp360 Juta 'Wajar itu Sudah Peraturan'
Kedatangannya di Tanah Air, membuat Risma harus membayar sejumlah uang bea cukai yang totalnya sampai Rp360 juta. Ternyata ini yang dibawa.
Baca SelengkapnyaGurihnya Menjes Goreng, Makanan Berbahan Dasar Kedelai di Jawa Timur
Menjes umumnya digoreng dengan tepung dan dimakan dengan cabai rawit.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ganjar Sambangi Peternak Ayam di Magetan, Terima Keluhan Mahalnya Harga Pakan
Ganjar mendapat keluhan mahalnya harga jagung yang biasa digunakan untuk pakan ayam
Baca SelengkapnyaWalau Terasa Gatal, Jangan Garuk Kulit saat Alami 10 Kondisi Ini
Ketika terjadi sejumlah kondisi ini, menggaruk bagian kulit yang gatal tersebut merupakan hal terlarang.
Baca SelengkapnyaPerjuangan Nenek 60 Tahun Beli Beras di Kantor Bupati Batang: Gowes Sepeda sejak Jam 6 Pagi dan Antre 2 Jam
Total ada 400 paket sembako yang berisi beras 5 kg, minyak goreng, dan gula yang dijual murah.
Baca SelengkapnyaMengenal Sosok Mbah Wo, Bintang 1 TNI AU yang Kini Jualan Bakmi Jawa
Usai purna tugasnya di tubuh militer tanah air, Mbah Wo memilih tak berdiam diri.
Baca SelengkapnyaPenghasilan Tak Cukup Buat Beli Nasi dan Lauk, Kakek Tini Makannya Cuma Parutan Kelapa buat Ganjal Perut yang Lapar
Kakek di Gorontalo hanya santap parutan kelapa untuk mengganjal perut lapar hingga disorot warganet.
Baca SelengkapnyaSempat-sempatnya 2 Prajurit TNI Lakukan ini di Sela Latihan Menembak, Aksinya Benar-benar Tak Pernah Disangka
Aksinya pun banjir sorotan hingga gelak tawa dari warganet.
Baca Selengkapnya