Menteri Nasir minta eksplorasi jangan sampai rusak lingkungan
Merdeka.com - Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir membuka resmi acara Sustainability Reporting Award (SRA) 2017 pada Solo Sustainability Forum, di Lorin Solo Hotel, Sabtu (24/2). Kegiatan tersebut merupakan salah satu agenda dari lembaga National Center For Sustainability Reporting (NCSR).
Dalam kesempatan tersebut Menristekdikti juga meluncurkan Ikatan Praktisi Berkelanjutan Bersertifikat (IPKB). Lembaga yang diinisiasi oleh NCSR ini merupakan wadah dari para praktisi yang konsen terhadap lingkungan, sosial, dan ekonomi.
Nasir menilai, inisiasi yang dilakukan NCSR ini merupakan terobosan baru dan kontribusi untuk global.
"Ini adalah terobosan baru dan kontribusi untuk global. Saya berharap kehadiran IPKB ini akan membuat laporan keberlanjutan di masa depan semakin komprehensif. Artinya tidak hanya dari sudut pandang akuntan tetapi juga dari disiplin ilmu yang lain," ujar M Nasir dalam sambutannya.
Nasir mengatakan, saat ini industri sudah tidak bisa dilihat lagi seperti masa lalu. Di era yang berubah sangat cepat dan teknologi informasi yang berkembang pesat tidak cukup hanya akuntan yang paham tentang sustainability report. Namun semua disiplin ilmu sangat diperlukan agar lingkungan dapat dijaga dengan lebih baik.
"Kita boleh saja melakukan eksplorasi, silakan. Tapi lingkungan sekitar jangan sampai rusak," ujar Nasir. Ini hal yang sangat penting, bagaimanapun lingkungan harus tetap terjaga," tandasnya.
Menurut Nasir, hal itu bisa terwujud jika ada kolaborasi antar disiplin ilmu di dalamnya. Dengan demikian laporan yang dihasilkan selain dari sudut pandangan bidang keuangan juga memuat variabel yang lain.
"Saya berpesan agar IPKB juga memacu kegiatan-kegiatan riset di bidang sustainability. Karena dengan begitu bisa diketahui variabel dan instrumen apa saja yang harus menjadi perhatian," tandasnya.
Ketua Umum IPKB, Eko Ganis Sukoharsono menyambut baik arahan Meristekdikti tersebut. Ia juga optimistis IPKB mampu memberikan sumbangsih yang lebih baik dibidang laporan keberlanjutan di masa mendatang.
"Karena anggotanya berasal dari beragam unsur. Ada pemerintahan, perusahaan, dan juga akademisi," katanya.
Eko Ganis yang juga dosen pada Universitas Jember menyatakan, kehadiran IPKB telah lama dinantikan. Bukan cuma di Indonesia tetapi juga oleh para praktisi asing. Seperti Bangladesh, Filipina, Malaysia, dan Singapura. Ia mengklaim jumlah anggota IPKB di Indonesia sudah berada di angka 1.000 orang.
"Indonesia ini menjadi pusatnya. Kalau orang Singapura, Filipina, Malaysia ingin belajar mereka harus ke Indonesia," ucapnya.
Dalam kesempatan tersebut NCSR juga memberikan penganugerahan Sustainability Report Award 2017 kepada perusahaan dan lembaga pemerintah yang dinilai berkontribusi dalam pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan.
Penghargaan Best Overall berhasil diraih oleh PT. Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk. Kemudian untuk juara pertama untuk masing-masing kategori, Bank Sumsel (jasa keuangan), Perusahaan Gas Negara (energi), Vale Indonesia (tambang dan metal), Pertamina Hulu Energi (gas dan minyak bumi), Telkom (infrastruktur), Pupuk Indonesia (manufaktur),PT. Timah (combined report), SKK Migas (lembaga pemerintah), Bank Asia Limited Bangladesh (overseas). Juara first year SRA entry diraih oleh Phapros.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tiga Negara Ini Cocok untuk Mencari Kekayaan
Dari penelitian yang dilakukan, melibatkan beragam keluarga dari berbagai negara, salah satunya Indonesia.
Baca SelengkapnyaSains Ungkap Cara ini Meningkatkan Peluang Hidup Manusia 90 Persen jika Tersambar Petir
Berikut cara agar manusia punya peluang hidup jika kepalanya tersambar petir.
Baca SelengkapnyaPenyebab Perubahan Lingkungan dan Contohnya, Penting Diketahui
Banyaknya aktivitas manusia yang menyimpang, dapat berdampak buruk bagi kelestarian alam.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Diisukan Isi Jabatan Strategis, Eks Kasad Dudung: Kalau Diperintahkan Siap
"Kalau misalkan diperintahkan, saya sebagai mantan prajurit saya siaplah apapun," kata Dudung
Baca SelengkapnyaBagaimana Prinsip-prinsip Lingkungan Bermain dan Belajar Anak? Begini Penjelasannya
Merdeka.com merangkum artikel tentang prinsip-prinsip penting yang perlu dipertimbangkan dalam membangun lingkungan bermain dan belajar.
Baca SelengkapnyaNegara Miskin Bakal Menjadi Negara Kuat karena Hal Ini
Negara miskin diyakini memiliki kekuatan dalam bernegosiasi karena mereka merasakan dampaknya secara langsung.
Baca SelengkapnyaKomisi III: Sejauh Ini Kejaksaan Agung Netral di Pemilu 2024
Kejaksaan Agung menegaskan tetap netral di Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaKrisis Pangan Akibat Pupuk Langka, 22 Negara Ogah Jual Beras ke Luar Negeri
Banyak negara kini memilih berjaga untuk kepentingan dalam negeri dengan cara menutup keran ekspor pangannya,
Baca SelengkapnyaKoperasi Bermasalah Tak Tertangani, Menkop Teten Tagih Janji DPR Bahas Rancangan Undang-Undang Koperasi
Operasional dan ekosistem kelembagaan koperasi sudah lama tidak dibenahi, meskipun koperasi dianggap sebagai pilar perekonomian nasional.
Baca Selengkapnya