Menpora segera panggil Adhyaksa minta penjelasan soal dukungan HTI
Merdeka.com - Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi mengatakan akan memanggil Ketua Kwartir Nasional Pramuka Adhyaksa Dault terkait video dukungannya terhadap ormas Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) dalam waktu dekat. Imam mengaku ingin meminta penjelasan Adhyaksa terkait kebenaran video tersebut.
"Saya akan panggil dalam waktu dekat," kata Imam di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senayan, Jakarta, Senin (24/7).
Imam mengaku telah mendapat laporan dari deputi dan asisten terkaitnya adanya organisasi kepemudaan dan individu yang secara terang-terangan mendukung HTI. Laporan ini menjadi pertimbangan oleh Kemenpora untuk menahan anggaran Kwartir Nasional Pramuka sebesar Rp 10 miliar.
"Maka kita tentu harus hati-hati dalam memberikan anggaran. Jangan sampai anggaran yang bersumber dari pajak dan rakyat dipergunakan hal-hal yang lain. Makanya kita harus hati-hati," tegasnya.
Hingga saat ini, Kemenpora masih mendalami sejauh mana organisasi Pramuka dipengaruhi oleh HTI. Imam menegaskan, pihaknya akan mengambil tindakan jika organisasi Pramuka terbukti terpengaruh secara sistemik oleh paham HTI.
"Kalau nyata-nyata itu terpengaruh, mempengaruhi secara sistemik maka boleh buat,kita harus lakukan upaya yang lebih dari sekedar melihat kemungkinan-kemungkinan itu, tapi intinya kita harus hati-hati," tandasnya.
Meski begitu, dia mengklaim, Kemenpora telah memilah-memilah urusan individu yang menyangkut sikap Adhyaksa dengan organisasi pramuka.
"Pemilahan itu harus selektif, harus objektif dan kita akan penuhi semua standar yang sedang disiapkan pemerintah bagaimana penanganan setelah kebijakan membubarkan HTI itu, termasuk bagi organisasinya maupun orang-orangnya, baik itu pengurus, anggota dan simpatisan," pungkasnya.
Sebelumnya, Kondisi ini bermula ketika ramai video Adhyaksa menghadiri acara ormas Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) pada tahun 2013 silam. Namun, itu telah dijelaskan eks menpora era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tersebut. Sehingga dia kini curiga ada pihak coba menjatuhkannya. "Saya tahu yang menyebar-nyebarin," kata Adhyaksa kepada merdeka.com, pada bulan Mei lalu.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Cak Imin Sebut Dukungan KB HMI ke AMIN Tidak akan Sia-Sia
Cak Imin tak menampik bahwa untuk mencapai perubahan dibutuhkan perjuangan. Namun, dia mengajak pendukung tidak patah semangat.
Baca SelengkapnyaOtorita IKN Respons Kabar Sebut Suku Adat Diberi 7 Hari buat Pindah: Itu Hoaks, Enggak Ada!
Otorita IKN bertanggung jawab untuk melindungi masyarakat sekitar.
Baca SelengkapnyaTak Hadiri Sidang PTUN, Negara Dianggap Abai pada RUU Masyarakat Adat
Pemerintah tak hadir dalam sidang lanjutan gugatan atas abainya negara dalam pembentukan RUU Masyarakat Adat
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Tim Hukum AMIN Minta Bawaslu Jelaskan Lebih Detil Temuan Dugaan Kecurangan di 2.413 TPS
Bawaslu mengungkap, banyak terjadipermasalahan yang tersebar di berbagai wilayah
Baca SelengkapnyaHilangkan Penat Setelah Seharian Melaksanakan Tugas dari Rakyat, Riza Herdavid Bupati Bangka Selatan Asyik Bermain Organ Tunggal
Momen Bupati Bangka Selatan tunjukan cara hilangkan penat usai melaksanakan tugas rakyat seharian.
Baca SelengkapnyaHasto PDIP Ungkap Ada Tekanan Terkait Hak Angket: Mau Rebut Kursi Ketua DPR
Hasto ungkap PDIP menerima tekanan terkait hak angket
Baca SelengkapnyaJelang Sidang Perdana Sengketa Pilpres, Cak Imin Minta Doa ke Relawan
Cak Imin berharap agar Tim Hukum Nasional (THN) AMIN bisa sukses dalam sidang sengketa tersebut.
Baca SelengkapnyaHasto Bicara Sikap PDIP: Di Dalam atau Luar Pemerintahan Demi Kepentingan Rakyat
Hasto mengatakan, sikap oposisi atau koalisi akan dilakukan demi kepentingan rakyat.
Baca SelengkapnyaEmpat Menteri Bersaksi di Sengketa Pilpres, Semua Dilarang Bertanya Kecuali Hakim
Suhartoyo meminta semua pihak untuk hadir dan mendengrkan kesaksian dari empat menteri terkait.
Baca Selengkapnya