Menko PMK: Protokol Kesehatan di Rumah Sakit Harus Ditingkatkan
Merdeka.com - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy menekankan, pentingnya disiplin protokol kesehatan demi mencegah penularan virus corona (Covid-19). Khususnya di Rumah Sakit yang memiliki tingkat penularan virus cukup tinggi.
Hal ini disampaikan Muhadjir saat mengunjungi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Brebes Jawa Tengah, Rabu (30/9). Dia meminta agar semua pihak meningkatkan kesadaran dalam memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak.
"Apalagi di rumah sakit. Tentu risiko tertularnya sangat tinggi," kata Muhadjir dikutip dari keterangan persnya.
Kedatangan Muhadjir ke Brebes sekaligus untuk menyampaikan instruksi Presiden Joko Widodo atau Jokowi terkait penanganan Covid-19. Selain itu, dia juga mengecek langsung fasilitas kesehatan di rumah sakit rujukan Covid-19.
"Pak Presiden meminta agar tingkat fatalitas atau kematian (pasien positif Corona) terus ditekan. Kemudian meningkatkan jumlah pasien sembuh, dan tentu mengurangi penyebaran virusnya," jelasnya.
Muhadjir menilai, pemerintah daerah sudah cukup baik dalam penanganan pasien Covid-19 di RSUD Brebes. Dia menyebut sosialisasi protokol kesehatan di daerah tersebut juga sangat masif.
"Tadi saya dapat informasi, Bupati, Kapolres, sampai Dandim turun langsung ke masyarakat. Pagi, siang, malam," ucapnya.
Dia memastikan bahwa pemerintah akan membantu penyediaan beberapa alat kesehatan untuk RSUD Brebes. Sehingga, rumah sakit dapat lebih maksimal dalam melayani pasien.
Dalam kesempatan itu, Muhadjir secara simbolis memberikan bantuan berupa baju hazmat dan masker kepada Wakil Bupati Brebes, Narjo. Dia berpesan agar tenaga medis di RSUD Brebes terus mematuhi protokol kesehatan penanganan Covid-19.
"Utamakan keselamatan diri, kemudian pasien. Jangan melanggar SOP. Jangan menawar standar perlindungan APD. Karena itu semua adalah satu-satunya cara untuk tidak terancam dari Covid-19," tutup Muhadjir.
Reporter: Lisza EgehamSumber: Liputan6.com
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bersaksi di Sidang MK, Menko Muhadjir Sebut Bansos Bukan Program Dadakan Jelang Pilpres 2024
Muhadjir mengklaim bantuan pangan itu merupakan program lama yakni 2023, bukan program dadakan awal 2024 atau jelang Pilpres.
Baca SelengkapnyaMenko PMK Muhadjir: WFH 16-17 April 2024 Hanya untuk ASN
Pemerintah memutuskan untuk menerapkan kebijakan kerja dari rumah untuk Aparatus Sipil Negara (ASN) selama dua hari.
Baca SelengkapnyaPemudik Sakit di Kampung Halaman Bisa Berobat Pakai BPJS Tanpa Pindah Faskes, Begini Cara Urusnya
Hal ini memungkinkan para pemudik untuk tetap mendapatkan perawatan medis yang dibutuhkan tanpa harus beralih ke fasilitas kesehatan baru.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Sering Marah-Marah dan Kurang Percaya Diri, Petugas KPPS Dibawa ke Rumah Sakit Jiwa
Dia yakin jika MAH sudah dirawat sesuai standar operasional pekerja.
Baca SelengkapnyaKapolsek Mandau Basah-basahan Bawa Sembako ke Lokasi Banjir
Banjir terjadi akibat curah hujan yang tinggi hampir di seluruh Provinsi Riau.
Baca SelengkapnyaMenko PMK Muhadjir Pastikan Bantuan Pangan Beras Disalurkan hingga Juni 2024
Program bantuan pangan cadangan pemerintah berupa beras 10 kilogram untuk setiap keluarga penerima manfaat (KPM) ini awalnya disalurkan sampai Maret 2024.
Baca SelengkapnyaMenko PMK Muhadjir: Pengeras Suara Untuk Kepentingan Ibadah, Jangan Adu Keras
Menko PMK Muhadjir mengatakan imbauan pengeras suara agar tidak terjadi kegaduhan di masyarakat
Baca SelengkapnyaMenko PMK Harap Pilpres 2024 Berjalan Satu Putaran
Muhadjir menerangkan, alasan Pilpres sebaiknya satu putaran karena pertimbangan biaya yang begitu besar.
Baca SelengkapnyaKemenko PMK Ungkap Alasan Kepesertaan BPJS Kesehatan jadi Syarat Bikin SKCK
Saat ini, syarat tersebut masih dalam tahap uji coba yang dilakukan di 6 wilayah Polisi Daerah (Polda)
Baca Selengkapnya