Mengenal lebih dekat Festival Iraw Tengkayu khas Tarakan
Merdeka.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Tarakan akan kembali menyelenggarakan pesta adat Iraw Tengkayu ke-8 sekaligus merayakan hari jadi Kota Tarakan ke-18. Lalu apa sebenarnya pesta adat yang diselenggarakan setiap dua tahunan itu?
Pesta adat Iraw Tengkayu merupakan upacara tradisional masyarakat Tidung di Tarakan, Kalimantan Utara dengan menghanyutkan sesaji ke laut dan diisi dengan berbagai macam perlombaan. Kegiatan ini biasa digelar bertepatan dengan hari ulang tahun Kota Tarakan.
Istilah Iraw Tengkayu sendiri memiliki dua arti yaitu Iraw sebagai perayaan sementara Tengkayu ialah pulau kecil di tengah laut yakni pulau Tarakan. Upacara yang dilakukan masyarakat adat Tidung sudah berlangsung turun temurun. Nantinya, inti kegiatan akan diisi ritual Parade Padaw Tuju Dulung (perahu tujuh haluan) dengan melepaskan perahu berisi makanan atau pakan ke laut.
Sebelum dilepas ke laut, perahu bercorak tiga warna kuning, hijau dan merah akan diarak keliling kota. Setiap warna memiliki makna masing-masing, salah satunya kuning yang melambangkan kehormatan atau sesuatu yang diagungkan. Karenanya, warna di tempatkan paling atas dari Padaw Tuju Dulung. Di perahu ini ada satu tiang tertinggi yang mengartikan bahwa penguasa tertinggi alam semesta adalah Allah SWT.
Tak hanya itu, Padaw Tuju Dulung juga memiliki 5 tiang yang melambangkan shalat lima waktu untuk umat Islam dalam kesehariannya. Tiang ini lah yang nantinya diperuntukkan sebagai lokasi mengikat kain sebagai atap atau yang dikenal masyarakat sekitar sebagai pari-pari dan tempat mengikat kain yang dihubungkan ke haluan perahu untuk sisi kanan dan kiri. Di bagian tengah perahu terdapat rumah bertingkat tiga yang disebut meligay. Di bawah meligay ini lah sesaji berisi makanan disimpan.
"Mereka ini kan nelayan ya. Sehingga mereka itu bagian dari tolak bala juga mengungkapkan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa," kata Sekretaris Daerah (Sekda) Tarakan Khairul.
Selain upacara adat, Iraw Tengkayu juga berisi berbagai macam perlombaan. Untuk tahun ini, Pemkot Tarakan berencana menyelenggarakan lomba layang-layang dan perahu hias, fotografi, olahraga tradisional, festival batu akik dan dimeriahkan pementasan seni budaya, penampilan sejumlah artis hingga pagelaran tari kolosal. Rangkaian acara dimulai 13 Desember 2015 dengan puncak kegiatan penurunan Padaw Tuju Dulung pada 27 Desember di Pantai Amal Lama.
"Ini sebenarnya lebih pada mengangkat budaya lokal. Kita ingin mengingat kembali budaya lokal Tarakan yang hampir terlupakan karena tergerus zaman," tutupnya.
(mdk/hrs)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Di Provinsi Sumatra Utara, masyarakat menyambut bulan suci ini dengan ragam tradisi yang berbeda-beda dan tentunya penuh makna.
Baca SelengkapnyaSalah satu tarian tradisional asli masyarakat Suku Kerinci dari daerah Hamparan Rawang ini selalu menghadirkan penampilan yang membuat decak kagum.
Baca SelengkapnyaAcara basuh kaki diadakan Perkumpulan Boen Hian Tong di Gedung Rasa Dharma, Jalan Gang Pinggir, Semarang, Kamis (8/2).
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pemerintah Provinsi Jawa Barat siap mengirimkan keikutsertaan Tari Kandangan pada 17 Agutus di Istana Merdeka
Baca SelengkapnyaTradisi turun-temurun ini sudah dilakukan sejak tahun 1989 silam.
Baca SelengkapnyaTradisi ini juga dibarengi dengan sajian kuliner khas Palembang, seperti tekwan hingga aneka macam kue yang disajikan oleh tuan rumah.
Baca SelengkapnyaAcara Ngarot jadi pameran hasil tani khas Sumedang
Baca SelengkapnyaKabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur bersiap menjamu ratusan penari dari wilayah tapal kuda seperti Banyuwangi, Bondowoso, Situbondo, Jember, dan Probolinggo.
Baca SelengkapnyaBulan Ramadan menjadi momentum untuk menggeliatkan perekonomian warga dan para pelaku UMKM.
Baca Selengkapnya