Mengaku setengah hati, Zumi Zola dipaksa bapaknya jadi gubernur
Merdeka.com - Zumi Zola kembali menjalani sidang kasus penerimaan gratifikasi dan penyuapan anggota DPRD Jambi. Di sidang hari ini, Zumi berdalih sesungguhnya merasa setengah hati saat mencalonkan diri jati gubernur Jambi 2016-2021.
"Sebenarnya yang mendorong saya sebagai gubernur bapak saya, karena beliau adalah gubernur sebelumnya dan setelah mendapat masukan dari sana sini, dikatakan peluang (saya) besar," kata Zumi Zola dalam sidang pemeriksaan terdakwa di pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta, Senin.
Gubernur Jambi non-aktif Zumi Zola Zulkifli didakwa menerima gratifikasi Rp40,477 miliar ditambah 177,3 ribu dolar AS (sekira Rp2,594 miliar) serta 100 ribu dolar Singapura (sekira Rp1,067 miliar) sehingga totalnya mencapai Rp44,138 miliar dan mobil Alphard serta menyuap anggota DPRD Jambi senilai Rp16,49 miliar.
Ayah Zumi adalah Zulkifli Nurdin, Gubernur Jambi periode 1999-2005 dan 2005-2010.
Dalam perkara ini, Zumi Zola Zulkifli didakwa menerima gratifikasi Rp40,477 miliar ditambah 177,3 ribu dolar AS (sekira Rp2,594 miliar) serta 100 ribu dolar Singapura (sekira Rp1,067 miliar) sehingga totalnya mencapai Rp44,138 miliar dan mobil Alphard serta menyuap anggota DPRD Jambi senilai Rp16,49 miliar.
"Saya setengah hati, saya minta waktu dulu. Akhirnya orangtua saya mengatakan akan membantu untuk keliling sekitar Rp4 miliar dan 100 ribu dolar AS. Saya gunakan uang itu," tambah Zumi.
Setelah memenangkan pilkada, Zumi lalu menaruh sisa uang tersebut ke dalam brankas di rumahnnya baik berupa mata uang rupiah maupun dolar AS. Dalam brankas juga ditemukan uang pounsterling dan dolar Singapura yang seluruhnya disita oleh KPK.
"Dulu kan saudara artis, pendapatannya besar ya? Sebelumnya juga bupati, lalu baru jadi gubernur. Gaji pokok gubernur saja Rp 8 juta kok mau? Padahal jadi artis pendapatannya sudah tinggi?" tanya ketua majelis hakim Yanto.
Zumi Zola tidak menjawab pertanyaan tersebut namun malah meminta agar JPU KPK mengembalikan uang yang ada di dalam brankasnya.
"Saya minta uang di brankas dan di rumah dinas dikembalikan karena memang uang itu berasal dari penghasilan saya ini berasal dari jabatan sebagai gubernur."
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Zulhas: Pak Jokowi PAN Banget, PAN Ya Jokowi Banget
Saat ditanyakan apakah Jokowi juga diberikan KTA sebagai kader PAN, Zulhas tak menjawab tegas.
Baca SelengkapnyaMuhadjir dan Airlangga Jelaskan Sumber Dana Bansos yang Dibagikan Presiden Jokowi
Muhadjir mengatakan sumber dana bantuan sosial yang dibagikan Presiden Jokowi berada di luar alokasi dana untuk bansos dan beras.
Baca SelengkapnyaUsai Pensiun dari Presiden, Jokowi Dapat Undangan Liburan ke Tanzania
Presiden Jokowi menggelar pertemuan dengan Presiden Tanzania Samia Suluhu Hassan di Istana Kepresidenan Bogor.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Begini Isi Undang Undang Pemilu Terbaru Tahun 2023 Terbitan Presiden Joko Widodo
Berikut isi Undang Undang Pemilu terbaru tahun 2023 terbitan Presiden Joko Widodo.
Baca SelengkapnyaGubernur Maluku Utara Terima Suap Rp2,2 Miliar, Digunakan untuk Sewa hotel dan Bayar Dokter Gigi
KPK menyita uang tunai Rp725 juta dari total Rp2,2 miliar saat menangkap Gubernur Maluku Uyara Abdul Gani Kasuba Cs.
Baca SelengkapnyaBagi-Bagi Bantuan Pangan di Tangsel, Jokowi Sebut Harga Beras Naik karena Perubahan Iklim
Jokowi menyebut, perubahan iklim membuat gagal panen.
Baca SelengkapnyaJokowi Tegaskan Kelangkaan Beras Tak Ada Hubungan dengan Bantuan Pangan
Dia mengatakan, bantuan pangan yang diberikan pemerintah ke masyarakat mampu menahan harga beras agar tidak naik.
Baca SelengkapnyaJokowi Serahkan Bantuan Pangan di Maros
Bantuan tersebut sebagai upaya menghadapi kenaikan harga beras.
Baca SelengkapnyaTinjau Gudang Bulog Pematang Kandis, Jokowi Pastikan Stok Beras Aman
Tinjau Gudang Bulog Pematang Kandis, Jokowi Pastikan Stok Beras Aman
Baca Selengkapnya