Menengok Parkir Liar Caplok Bahu Jalan Depan Rumah Makan di Cikini
Jalan Ciliman sendiri merupakan jalur satu arah
Jalan Ciliman sendiri merupakan jalur satu arah
Hampir seluruh pengendara mobil ini parkir untuk makan di rumah makan sunda Ampera 2 Tak.
Pantauan merdeka.com di lokasi pada Selasa (11/7), terdapat 10 mobil yang parkir di jalan tersebut. Bahkan, terdapat dua pelat merah yang parkir di situ.
Akibatnya, separuh badan jalan ini tertutup mobil. Jalan Ciliman sendiri merupakan jalur satu arah. Jalan ini dilalui pengendara dari Jalan Cimandiri ke Cikini. Meskipun rumah makan ramai pengunjung, tempat ini tak memiliki lahan parkir sendiri. Biasanya, bangunan di deretan ini memiliki lahan parkir di bawah gedungnya. Di sana, terdapat seorang juru parkir dengan baju biru khas UP Perparkiran Dinas Perhubungan (Dishub) yang mengatur kendaraan.
"Iya boleh. Kan setoran ke Dishub Rp40.000 per hari," kata pria yang namanya enggan disebutkan ini di lokasi, Selasa (11/7).
"Ada marah kalau di situ (trotoar). Kalau ramai saja ada dua, tiga, mobil di situ. Ya Ampera enak kalau ada lahan parkir ya tapi di sini enggak ada," tambahnya. Namun, trotoar di depan rumah makan tersebut dijadikan tempat parkir motor.
Ditertibkan Dishub
Tak lama kemudian, sekitar pukul 11.15 Wib dua petugas Dishub dengan baju abu-abu dan rompi oranye tiba. Dia berkoordinasi dengan juru parkir untuk meminta para pengendara mobil memindahkan kendaraannya.
Secara langsung, juru parkir tersebut masuk ke rumah makan dan memanggil para pemilik kendaraan. Satu per satu mobilpun akhirnya berpindah. Mereka diarahkan untuk parkir di Hotel Menteng II. "Kami mendapatkan laporan warga. Jadinya untuk sementara enggak boleh parkir di sini dulu," kata salah satu petugas Dishub.
"Paling di pindah ke sini (menunjuk trotoar samping rumah makan). Kan ini ada garis (yellow line) untuk disabilitas kan jadi bahaya juga kalau mereka lewat," kata petugas Dishub yang lain.
Selang 15 menit, dua petugas Satpol PP pun datang. Satu unit mobil Dishub pun juga datang. Total, tersapat tiga petugas Dishub dan dua Satpol PP di sana. Dua SKPD itu pun berkoordinasi. Satpol PP bertugas menertibkan para PKL di sana. Sekitar empat PKL harus bergeser ke tempat lain. Petugas Dishub pun menyebut bahwa badan jalan ini sebetulnya diperbolehkan untuk menjadi lahan parkir. Namun, terdapat ketentuan jamnya. "Boleh tapi di waktu-waktu tertentu doang. Asal ngga ganggu warga," katanya.
Pisang tidak hanya enak disantap sebagai buah. Ternyata buah yang identik dengan warna kuning tersebut juga lezat bila diolah menjadi berbagai jenis cemilan.
Baca SelengkapnyaGibran Rakabuming Raka makan siang di kawasan Nasi Kapau Kramat Raya
Baca SelengkapnyaDiduga mereka kekurangan makanan di tempat asalnya.
Baca SelengkapnyaSehari-hari, mereka bekerja sebagai buruh tani. Penghasilan harian kecil kadang tak dapat sama sekali
Baca SelengkapnyaKedua pelaku penganiayaan dibekuk di Jalan Babussalam, Makassar.
Baca SelengkapnyaMomen Panglima Perang Suku DaniMoro Kogoya makan di warung nasi Padang.
Baca SelengkapnyaMakanan ini biasa dihidangkan saat acara penyambutan tamu-tamu besar yang berkunjung ke Kesultanan Palembang Darussalam.
Baca SelengkapnyaPelaku melempari para pendoa lalu menusuk kakak kandungnya dengan linggis.
Baca SelengkapnyaApi diduga berasal dari rumah makan kemudian membesar dan merambat ke tiga bangunan di sekitar.
Baca Selengkapnya