Memperingati Hari Tani, mahasiswa Malang tuntut kesejahteraan petani
Merdeka.com - Puluhan massa menamakan diri Aliansi Mahasiswa Peduli Pertanian dari sejumlah kampus di Kota Malang menggelar aksi Hari Tani di Alun-Alun Tugu Kota Malang. Massa mengenakan caping petani dan aneka poster, berorasi di tengah guyuran hujan deras.
Dalam aksinya mereka membawa berbagai poster bertuliskan 'Selamat Hari Tani', 'Tolak Alih Fungsi Lahan', 'Transparansi Dana Pertanian', 'Berikan Subsidi ke Petani'. Selain itu juga membawa sebuah orang-orangan sawah bertulis 'Di mana Lahan Kami'.
Aksi disampaikan sebagai bentuk keprihatinan atas kondisi pertanian di Kota Malang dan sekitarnya. Lahan pertanian terus menyusut menyusul banyak lahan pertanian yang berubah menjadi bangunan dan gedung.
"Di Kota Malang harus ada sawah yang tidak diubah untuk bangunan. Masyarakat yang memiliki sawah produktif juga harus diringankan pajaknya," kata Wafig, koordinator aksi, di Gedung DPRD Kota Malang, Senin (26/9).
Selain persoalan lahan semakin sempit, massa juga melihat kondisi pertanian semakin tersisih. Petani semakin terpinggirkan karena tidak adanya kebijakan berpihak pada petani. Hasil panen petani juga masih dibeli dengan harga rendah.
"Infrastruktur dan sarana pertanian tidak berfungsi maksimal, karena kerusakan jaringan irigasi yang kurang mendapat perhatian," katanya.
Kata Wafig, petani juga masih kesulitan untuk mendapatkan kredit dari bank. Sehingga tidak sedikit menjadi korban tengkulak dan rentenir.
Mereka meminta agar DPRD membuat kejelasan aturan melalui Perda dengan melakukan zonasi daerah potensial pertanian. Perlu kawasan pertanian pangan berkelanjutan secara paten dan tidak diganggu untuk pembangunan.
Pihaknya juga meminta regulasi yang jelas untuk mengoptimalkan peran dan fungsi koperasi pertanian dan menguatkan peran Bulog sebagai lembaga pertanian.
"Harus ada kejelasan juga alokasi anggaran untuk penyediaan bibit, benih, infrastruktur dan sarana pertanian," katanya.
Sementara itu, dalam kondisi basah kuyup masa diterima oleh anggota DPRD. Massa diminta menyampaikan uneg-unegnya, dengan menanggalkan aneka spanduk di depan Gedung Dewan, tetapi tetap diperkenankan membawa caping.
(mdk/ang)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Aksi Mahasiswa Aceh Usir Paksa Pengungsi Rohingya dari Tempat Penampungan Sementara
Mahasiswa memaksa pengungsi naik ke truk yang telah disediakan. Semua barang milik pengungsi ikut diangkut
Baca SelengkapnyaAktivis Mahasiswa Mengecam Kampanye Hitam dan Provokasi
Mereka menggaungkan demokrasi berjalan dengan aman, damai dan jujur.
Baca SelengkapnyaHormati Pemilu, Bapanas Bakal Hentikan Bantuan Pangan untuk Sementara Waktu
Bapanas hentikan pemberian bantuan pangan sementara dalam rangka menghormati pemilu 2024.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Tujuh Pelaku Tawuran di Bekasi Ditangkap Polisi, Satu Masih di Bawah Umur
Peristiwa itu terjadi di Jalan Raya Narogong Kelurahan Bojong Menteng Kecamatan Bekasi Timur, pada Sabtu (9/3) subuh.
Baca SelengkapnyaMenimbang Wacana Pembentukan Pansus Tambang, Perlukah?
Pembentukan pansus tersebut dinilai sangat penting untuk mengungkap sengkarut izin tambang
Baca SelengkapnyaSerunya Kerapan Kerbau Tradisi Petani di Lumajang Jelang Masa Tanam
Selain sebagai hiburan, menyaksikan keseruan kerbau beradu kecepatan, kultur ini juga sebagai simbol rasa syukur dan doa para petani,
Baca SelengkapnyaMahasiswa UI Pembunuh Juniornya Dituntut Hukuman Mati, Ini Hal yang Memberatkan
Jaksa menilai terdakwa terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan tindak pidana dengan sengaja dan rencana lebih dulu merampas nyawa orang lain.
Baca SelengkapnyaBerkali-Kali Kegiatan Kampanye Anies Dibatalkan Sepihak sampai Harus Pindah Lokasi
Acara 'Desak Anies' Istana Basa Pagaruyung, Tanah Datar, Sumatera Barat kembali dibatalkan secara sepihak.
Baca Selengkapnya35 Pantun Pembukaan Ceramah Lucu, Bisa Bikin Jemaah Terhibur
Merdeka.com merangkum informasi tentang pantun pembukaan ceramah lucu yang bisa bikin jemaah terhibur.
Baca Selengkapnya