Ritual tumbal manusia terseram dunia, salah satunya di Indonesia
Merdeka.com - Beberapa orang masih meyakini adanya ritual tumbal yang bisa mengabulkan semua keinginan mereka. Namun syaratnya dengan mengorbankan nyawa seseorang. Di beberapa tempat, hal-hal mistis seperti ini sebenarnya masih dilakukan sejak dulu hingga saat ini. Namun kasusnya tidak sejelas dahulu.
Lebih sadisnya lagi, orang-orang yang percaya dengan tumbal manusia tega memotong-motong tubuh korban untuk dijadikan persembahan. Padahal, tidak ada penjelasan ilmiah apakah tumbal ini benar-benar terbukti mengabulkan permintaan.
Seperti dikutip Merdeka.com dari berbagai sumber, berikut beberapa ritual tumbal manusia yang pernah dilakukan, bahkan di Indonesia:
Tumbal anak untuk datangkan hujan
Di jantung ibukota Aztec, Tenochtitlan, ada kuil kembar dan di salah satu puncak yang diabdikan kepada Tlaloc, dilangsungkan ritual Aztec paling mengerikan dan menyedihkan. Tlaloc adalah dewa hujan dan petir yang haus anak-anak. Dalam masa akhir musim dingin di bulan Atlcahualo, bangsa Aztecs membawa anak-anak mereka ke kuil Tlaloc dan memaksa mereka memanjat tangga.
Anak-anak itu bukan sukarelawan dan mereka menangis tersedu-sedu sambil mendaki. Jika anak-anak itu menangis, bangsa Aztec percaya bahwa Tlaloc akan memberkahi mereka dengan hujan. Jadi, kalau tidak menangis, orangtua akan memaksa anak-anak itu menangis.
Setelah semua itu, anak-anak dibawa ke dalam gua di luar kota. Mereka dibaringkan menurut bentuk lingkaran di bawah suatu langit-langit terbuka. Di sana, di bawah udara terbuka, air hujan yang turun karena tumbal anak-anak membasahi jasad-jasad mereka.
Pengorbanan para albino
Manusia albino atau kelainan pigmen kulit terjadi pada 200 ribu orang Tanzania. Mereka disebut Muzungu atau dalam bahasa sehari-hari yakni Swahili berarti orang putih atau Zeru Zeru berarti hantu.
Fenomena aneh albino bukan hanya terjadi di Tanzania namun juga sebagian besar Afrika. Mereka yang menderita kelainan kulit ini diburu dan dibunuh atas suruhan dari dukun. Alasannya bermacam-macam. Ada yang percaya membunuh mereka bakal menangkal kesialan, bisa digunakan bagi pengobatan, maupun diyakini bisa menghilang.
Mengambil salah satu bagian tubuh mereka saat si albino masih hidup juga diyakini memberikan kesaktian. Kadang tubuh para albino ini diperjual belikan. Harganya mencapai USD 75.000 atau setara 996 juta Rupiah di pasar gelap.
Tumbal bocah India untuk dapat anak laki-laki
Pada 2003 pasangan asal Provinsi Uttar Pradesh, India bernama Madan dan Murti Simaru hampir putus asa lantaran tidak memiliki anak lelaki. Mereka lalu meminta petunjuk orang sakti. Guru itu malah mengarahkan mereka menculik anak lelaki dan menenggelamkannya di sungai. Madan dan Murti akhirnya menculik Monu Kumar usia enam tahun, tetangganya. Mereka memutilasi Kumar dan menyelesaikan upacara dengan mandi darah Kumar.
Kasus tumbal manusia di India pada 2011 tak jauh berbeda dengan sebelumnya. Bocah tujuh tahun bernama Lalila Tati dibunuh oleh suami istri bernama Ignesh Kujur dan Padam Sukku berprofesi sebagai petani. Mereka membunuh Tati dan mengambil hatinya sebagai tumbal agar ladangnya subur dan menuai hasil banyak. Mereka yakin jika korban manusia berumur di bawah 12 tahun tanaman akan berkembang ranum.
Tumbalkan pekerja demi memerahkan batu bata di Bangladesh
Pada 2010 seorang produsen batu bata di Bangladesh merasa galau lantaran batu bata buatannya tidak berwarna kemerahan. Berapa kali pun dicoba hasilnya tetap tidak memuaskan. Dia memutuskan mencari dukun pintar demi mendapat jawaban kenapa produksi batu batanya tidak bagus.
Dukun itu menyarankan si produsen batu bata untuk mengorbankan nyawa seseorang. Akhirnya dia menyuruh empat pekerjanya membunuh teman mereka. Korban berusia 26 tahun dipenggal dan darahnya dicipratkan ke batu bata demi membuatnya merah. Kepala korban dipanggang dalam oven.
Aksi itu diketahui polisi dan langsung meringkus empat tersangka sekaligus pemilik perusahaan batu bata, dan dukun pintar. Mereka dijatuhi hukuman sebab merencanakan pembunuhan.
Tumbalkan keluarga demi usaha maju di Jawa Barat
Seorang pria 30 tahun dalam waktu singkat punya uang ratusan juta hingga bisa membeli bus berjumlah belasan. Dia membangun bisnis bus dan angkutan miliknya dari nol. Yang jadi sorotan bersamaan dengan kekayaan yang semakin berlimpah, satu per satu keluarganya tewas. Mulai keluarga jauh hingga yang terdekat.
Saat anak kesayangannya tewas, dia menenggak minuman keras semalam suntuk untuk melawan kesedihan. Lalu, bus miliknya hampir setiap bulan menabrak orang hingga tewas. Banyak tudingan pada si pengusaha, salah satunya bersekutu dengan setan, menjual nyawa untuk ditukar kekayaan alias tumbal.
Warga hanya menduga-duga. Tak ada yang punya nyali menanyakan langsung pada si pengusaha. Misteri soal tumbal ini terkubur bersama akhir hayat sang pengusaha. Tak jelas apakah benar dia kaya karena tumbal. Tapi masyarakat selalu berbisik-bisik soal kekayaannya bahkan hingga kini.
(mdk/mtf)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Masyarakat Jawa masih rutin melaksanakan tradisi tersebut sebagai bentuk penyucian diri.
Baca SelengkapnyaSalah satu kesenian berasal dari Lampung Barat ini menjadi simbol suatu kehormatan dan kebesaran yang dipertunjukkan pada upacara ritual yang sakral.
Baca SelengkapnyaKelezatan kue ka hadir berbarengan dengan dalamnya makna yang dipercaya oleh masyarakat sekitar.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kabupaten Serang memiliki kearifan lokal yang hampir punah bernama Adang.
Baca SelengkapnyaDigelar Selama Depekan, Ritual ‘Seblang Olehsari’ Ramai Dipadati Pengunjung
Baca SelengkapnyaKegiatan ini menjadi simbol penyucian diri umat Tri Dharma guna menghapus segala keburukan hati dan pikiran serta kembali suci.
Baca SelengkapnyaBukan hanya gunungnya saja yang menyimpan misteri dan legenda, namun masyarakatnya juga memiliki ritual yang begitu unik.
Baca SelengkapnyaDalam ritual ini, mereka wajib melepaskan pakaian umat awam, dan kemudian menggantinya dengan jubah.
Baca SelengkapnyaTradisi ini telah menjadi fenomena sosial yang besar di Indonesia, di mana jutaan orang memilih untuk meninggalkan kota.
Baca Selengkapnya