Masjid Lama Gang Bengkok, simbol toleransi di Kota Medan
Merdeka.com - Banyak simbol kerukunan umat beragama di Sumatera Utara. Masjid Lama Gang Bengkok di Kota Medan bisa dijadikan salah satu contohnya.
Masjid Lama Gang Bengkok berdiri di Jalan Mesjid, Kelurahan Kesawan, Medan Kota. Lokasi ini masih di seputaran pusat bisnis Kota Medan di masa lalu, yaitu kawasan Kesawan (saat ini Jalan Ahmad Yani).
Berbeda dari kebanyakan masjid lainnya, rumah ibadah umat Islam ini tak mempunyai nama Arab. "Dinamakan Masjid Lama Gang Bengkok karena dulu di depan masjid ini ada sebuah gang yang memang bengkok bentuknya. Tapi karena kendaraan semakin ramai, maka dijadikan jalan," kata Silmi Tanjung, pengurus Masjid Lama Gang Bengkok kepada merdeka.com, beberapa waktu lalu.
Bukan karena namanya dan lokasinya lantas masjid yang dibangun pada masa pemerintahan Sultan Makmun Al Rasyid ini menjadi spesial. Sisi unik justru ada pada sejarah pembangunan dan gaya arsitekturnya. Bagian itu pula yang menjadi simbol kerukunan umat beragama dan etnis di Medan.
Masjid Gang Bengkok berdiri di atas tanah yang diwakafkan Datuk Kesawan Haji Muhammad Ali. Kecuali tanah wakaf itu, biaya pembangunannya justru bukan dari kalangan umat Islam. Seluruhnya diperoleh dari Tjong A Fie (1860-1921), saudagar Tionghoa yang notabene nonmuslim.
Bukan hanya pendanaannya, arsitektur masjid ini juga menunjukkan perpaduan berbagai budaya yang menjadi simbol toleransi di Kota Medan. Budaya Melayu terlihat dari dominasi warna kuning dan hijau serta sejumlah ornamennya. Gaya arsitektur Cina paling menonjol pada atap masjid yang semakin melebar ke bawah dan melengkung di tiap sisinya. Sementara itu, budaya Timur Tengah terwakili dari gapura dan mimbar yang ada di dalam masjid.
Masjid Lama Gang Bengkok masih terawat hingga kini. Namun, semangat toleransi yang tertulis dalam sejarah rumah ibadah ini kian tergerus. Jika dulu Tjong A Fie membangun masjid, sekarang hal sebaliknya yang terjadi. Sejumlah masjid di Kota Medan justru diruntuhkan pengusaha dan dijadikan kompleks perumahan atau pertokoan.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Masjid ini membawa misi toleransi di Kota Tangerang.
Baca SelengkapnyaAda anggapan bahwa masjid ini tiba-tiba ada dan pembangunannya dibantu jin
Baca SelengkapnyaBerikut cerita seorang non Muslim nangis dapat makan gratis di Masjid.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Masjid unik ini gunakan nama bahasa Sunda bukan Arab. Ini fakta di baliknya.
Baca SelengkapnyaSaat itu keberadaan dua masjid agung di satu kota dianggap tak wajar.
Baca SelengkapnyaJokowi juga mengklaim hubung Indonesia dan Persatuan Emirat Arab sangat dekat dalam semua bidang,
Baca SelengkapnyaBuka puasa itu terasa akrab lantaran Retno bisa bertemu dengan para WNI.
Baca SelengkapnyaRibuan Umat Muslim di Perbatasan Timor Leste Pawai Obor Bawa Pesan Toleransi
Baca SelengkapnyaSudah berdiri sejak tahun 1722 tiang penyangga masih terjaga keasliannya hingga sekarang.
Baca Selengkapnya