Mabes Polri sebut video Ahok diedit dan dipotong artinya

Merdeka.com - Mabes Polri menegaskan dalam video yang memuat pernyataan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) soal pengutipan Al Maidah ayat 51 telah dipotong oleh pengunggah video, Buni Yani. Video yang pada akhirnya membuat kontroversi dan menjadi alasan demonstrasi besar-besaran pada 4 November lalu berdurasi sekitar satu jam.
"Memang itu diedit dan dipotong artinya, durasinya cukup panjang satu jam lebih. Dari penjelasan Pak Ahok itu, diambil penggalan saja," kata Analis Kebijakan Madya Divisi Humas Polri, Kombes Pol, Rikwanto di Mabes Polri, Senin (7/11).
Rikwanto menjelaskan, selain video yang dipotong tersebut, Mabes Polri juga memastikan Buni Yani tak menranskip kata-kata dalam video tersebut dengan utuh.
"Kata-kata 'pakai' itu ditinggalkan," ujarnya.
Meski telah menemukan adanya perbedaan dengan video asli tersebut, Rikwanto enggan menjelaskan apakah akan mempengaruhi substansi penyelidikan dalam kasus Ahok ini.
"Saya tidak bisa jawab itu mempengaruhi atau tidak. Yang jelas berbeda dengan aslinya," ujarnya.
Sebelumnya secara terpisah, Buni Yani, pengunggah potongan video Ahok yang diduga menistakan agama menggelar jumpa pers. Buni menegaskan, sebaiknya masyarakat fokus mengawal kasus dugaan penistaan agama oleh Ahok.
Sebab, katanya, dia tak melakukan pengubahan atau proses editing pada video itu. Apalagi, sambungnya, bukan dirinyalah yang pertama kali mengunggah video tersebut ke publik.
"Saya bersaksi demi Allah dunia akhirat, tidak mengubah isi apa apa dalam video tersebut" tegas Buni dalam jumpa pers yang dilakukan di Wisma Kodel, Jakarta selatan (7/11)
Dijelaskannya, video 31 detik yang disebut menjadi viral itu justru dia peroleh pertama kali dari akun media sosial NKRI. Dia memastikan berbagai tudingan memotong video dan transkripan adalah kebohongan.
"Saya tidak mengerti editing bahkan tidak punya alatnya dan saya tidak punya kepentingan untuk memotong video tersebut" terang Buni.
(mdk/sho)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya


100 Sindirian Halus Tapi Nyelekit di Hati untuk Orang-orang Munafik
Kumpulan kata sindiran halus bisa menjadi cara untuk mengingatkan orang munafik akan perilaku buruknya.
Baca Selengkapnya


Tak Semua Orang Tahu, ini Potret Jenderal Maruli Simanjuntak saat Masih SMA hingga Letda, Mirip Aktor Mandarin
Sebuah video memperlihatkan potret Jenderal Maruli Simanjuntak saat masih duduk di bangku SMA dan menjadi anggota berpangkat Letda.
Baca Selengkapnya


Jenderal Agus Subiyanto Sowan ke Mantan Panglima ABRI Ditemani Istri Tercinta, Begini Momennya
Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto bersama sang istri berkunjung ke kediaman mantan Panglima ABRI, Jenderal (Purn) Try Sutrisno.
Baca Selengkapnya


Penjelasan Lengkap Marshanda Soal Artis yang Dilarang Bergaul Dengannya
Menurut Marshanda, penting untuk mengungkapkan apa yang dirasakan kepada publik. Baginya, berbicara tentang hal yang mengganjal dapat memberikan rasa lega.
Baca Selengkapnya


Ingat Program Opera van Java? Ini 7 Rumah Mewah Milik Pemainnya, Ada yang Megah Banget Bak Istana
Rumah Nunung berwarna abu-abu dengan desain minimalis. Namun, siapa sangka di dalamnya tersimpan koleksi senapan angin senilai puluhan juta rupiah.
Baca Selengkapnya

Ahok soal Wacana Gubernur Jakarta Ditunjuk Presiden: Kembali ke Putusan Parpol Saja
Ahok mengungkapkan peniadaan Pilgub merupakan wacana yang sudah lama ia ketahui.
Baca Selengkapnya

Proyek Polder Tanjung Barat Bikin Macet, Dishub DKI Imbau Warga Cari Jalan Alternatif
pembangunan polder jadi sumber masalah atas kemacetan di Jalan TB Simatupang-Tanjung Barat.
Baca Selengkapnya

NasDem Soal RUU DKJ Gubernur Jakarta Ditunjuk Presiden: Obrak-abrik dan Nodai Konstitusi, Tanda Otoritarianisme
NasDem mewanti-wanti perlahan demokrasi tergerus oleh kesesatan pikir dalam mengelola negara.
Baca Selengkapnya

NasDem dan Demokrat Tolak Gubernur Jakarta Ditunjuk Langsung Presiden
Partai NasDem tetap mendorong adanya pemilihan umum kepala daerah di Jakarta.
Baca Selengkapnya

Ketua Bamus Betawi 1982: Kita yang Usulkan Gubernur dan Wakil Gubernur Ditunjuk Presiden
"Kita mengusulkan agar gubernur dan wakil gubernur ditunjuk oleh presiden," kata Oding
Baca Selengkapnya

Aturan Gubernur Jakarta Ditunjuk Presiden, Pimpinan Komisi II DPR Anggap Hak Demokrasi Warga Jakarta Dikebiri
Usulan gubernur dan wakil gubernur Jakarta ditunjuk oleh Presiden usai tak menjadi ibu kota diatur dalam Rancangan Undang-undang Daerah Kekhususan Jakarta.
Baca Selengkapnya

DPRD DKI Tolak Wacana Gubernur Jakarta Dipilih Langsung Presiden: Karena Merenggut Hak Rakyat Memilih
Fraksi DPRD DKI Jakarta menolak wacana kebijakan gubernur dipilih langsung presiden usai Ibu Kota berpindah ke IKN, Kalimantan Timur
Baca Selengkapnya