Lima ABK dari Langsa Aceh Hilang Kontak di Selat Malaka

Merdeka.com - Anak Buah Kapal (ABK) Frikenra yang berangkat dari Pelabuhan Langsa, Aceh, tujuan Pelabuhan Kantang, Thailand, hilang kontak di perairan Selat Malaka. Kapal kayu yang dikemudikan 5 ABK tersebut berangkat pada (27/5), dan diperkirakan tiba di Thailand sehari berikutnya.
"Tapi sampai tanggal 29 Mei, kapten kapal tidak melaporkan keberadaannya. Pemilik kapal sempat mencari tahu ke Kantang, tapi kapal belum tiba di sana," kata Kepala Basarnas Banda Aceh, Budiono, Selasa (31/5).
Pemilik kapal pun melapor ke Pos SAR Langsa yang kemudian meminta bantuan ke Basarnas Banda Aceh. Pencarian langsung dilakukan pada Minggu 29 Mei, dengan menyisir 34 mil perairan Selat Malaka di Aceh Timur. Tapi keberadaan kelima ABK itu tak ditemukan.
-
Kapan kapal tersebut tenggelam? Lempengan-lempengan yang diukir dari marmer Purbeck ini merupakan muatan kapal karam bersejarah tertua di Inggris yang tenggelam di lepas pantai Dorset pada masa pemerintahan Henry III di abad ke-13, seperti dikutip dari Ancient Origins, Jumat (14/6).
-
Kapan kapal itu tenggelam? Pada 1994, para penyelam pertama kali menemukan bangkai kapal yang tenggelam 2.600 tahun lalu di perairan dekat tenggara Spanyol.
-
Kapan bangkai kapal tersebut tenggelam? Sebuah kapal survei gas alam Energean yang beroperasi sekitar 90 kilometer di lepas pantai Israel menemukan sebuah bangkai kapal penuh dengan ratusan kontainer utuh yang berasal dari masa 3300-3400 tahun lalu (abad ke-14 hingga ke-13 sebelum masehi) di kedalaman 1,8 kilometer.
Sehari berikutnya, Basarnas Banda Aceh memperoleh informasi dari nelayan Pangkalan Brandan, Sumatera Utara, terkait temuan 3 orang ditemukan di Perairan Langkawi, Malaysia.
Berdasarkan penuturan nelayan Pangkalan Brandan itu, tutur Budiono, ketiga orang ini diselamatkan nelayan Malaysia yang kemudian diserahkan ke mereka saat berpapasan di tengah laut.
Ketiga orang itu masing-masing Khoiruddin (31), Junaidi (37) keduanya warga Medan, dan Muhammad Ikhsan (27) warga kota Langsa.
"Basarnas Banda Aceh lalu berkoordinasi dengan MRCC Putra Jaya Malaysia untuk mencari korban di Perairan Malaysia. Ketiga korban tersebut dipastikan awak dari kapal Frikenra," ujar Budiono.
Sementara nasib kedua ABK Frikenra yang diduga tenggelam itu, yakni Suratman dan Muhammad Yusuf asal Medan, belum diketahui. Basarnas Banda Aceh masih melakukan upaya pencarian.
Upaya lain, Basarnas Pusat juga telah melakukan e-broadcast kepada kapal-kapal yang melintas, jika melihat 2 ABK tersebut segera diselamatkan.
"Kami berkoordinasi juga dengan ILO TNI di Penang, dikarenakan lokasi penemuan ketiga korban selamat pada wilayah Langkawi Malaysia," pungkas Budiono.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Kapal pengangkut barang, KM Lintang Timur Selatan, karam di Selat Malaka, Senin (31/7) sekitar pukul 07.30 WIB. Sebelas awaknya pun hilang.
Baca Selengkapnya
Sebanyak 11 anak buah kapal (ABK) akhirnya ditemukan selamat setelah sempat terombang-ambing di Selat Malaka. Mereka ditemukan nelayan yang melintas.
Baca Selengkapnya
Kapal tanker yang membawa 21 orang terbakar pukul 03.00 WITA dini hari pada Rabu (7/8).
Baca Selengkapnya
Belasan mayat tanpa identitas ditemukan mengapung di perairan laut mulai dari Aceh Jaya, Aceh Barat hingga Sabang
Baca Selengkapnya
Kapal mengangkut 42 orang penumpang dan 16 orang Anak Buah Kapal (ABK).
Baca Selengkapnya
KM Lebanon tenggelam akibat dihantam ombak besar. Sebanyak 19 penumpang dilaporkan selamat setelah ditolong nelayan setempat.
Baca Selengkapnya
Seorang kru yang selamat mengaku sempat melihat temannya meninggal dunia di tengah lautan
Baca Selengkapnya
Mayat tersebut ditemukan mengapung pada jarak 12 mil laut dari bibir pantai Calang.
Baca Selengkapnya
Kapal nelayan pencari teripang asal Sulawesi Tenggara, terombang-ambing dua hari akibat patah kemudi di dekat perbatasan Indonesia-Australia.
Baca Selengkapnya
10 Korban insiden kapal tugboat Surya 03 dan kapal dagang Setia Baru 05 yang terbakar di Desa Kalanis, Kecamatan Dusun Hilir, Kabupaten Barito Selatan (Barsel).
Baca Selengkapnya
KM Sanjaya 86 mengangkut 16 anak buah kapal. Petugas SAR masih melakukan pencarian.
Baca Selengkapnya
Info diterima, kapal mengalami kebocoran dan hilang kontak.
Baca Selengkapnya