Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Lestarikan Budaya Daerah, Kemendagri Kumpulkan Raja Hingga Pemangku Adat di TMII

Lestarikan Budaya Daerah, Kemendagri Kumpulkan Raja Hingga Pemangku Adat di TMII Polpum Kemendagri Kumpulkan Raja Hingga Pemangku Adat di TMII. ©2019 Merdeka.com

Merdeka.com - Keberagaman Kebudayaan daerah merupakan kekayaan dan identitas bangsa yang sangat diperlukan untuk memajukan Kebudayaan Nasional Indonesia di tengah dinamika perkembangan dunia. Kebudayaan harus dikembangkan dengan tetap menghargai keragaman dan perbedaan; mengukuhkan solidaritas sosial dan daya rekat masyarakat serta membangun harmoni sosial, yaitu memberi pengakuan terhadap keunikan dan identitas khusus pada kelompok masyarakat.

Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia melalui Direktorat Jenderal Politik dan Pemerintahan Umum menyelenggarakan Temu tokoh Raja, Sultan, Datu, Pelingsir, Pemangku Adat Istiadat, Budayawan dan Ormas Bidang Kebudayaan di Daerah (gelar seni budaya Nusantara dan dialog kebudayaan) bertempat di Taman Mini Indonesia Indah Jakarta (25/07/2019).

Terkait upaya pelestarian budaya di daerah, Pemerintah melalui Kemendagri telah menerbitkan beberapa regulasi. Pada tahun 2007 Menteri Dalam Negeri menerbitkan Permendagri No 39 Tahun 2007 Tentang Pedoman Fasilitasi Ormas Bidang Kebudayaan, Keraton Dan Lembaga Adat Dalam Pelestarian Dan Pengembangan Budaya Daerah. Berdasarkan Permendagri tersebut, Pemerintah melalui Menteri Dalam Negeri melakukan pembinaan terhadap pemerintah daerah dalam pemberian fasilitasi terhadap ormas kebudayaan, keraton, dan lembaga adat dalam pelestarian dan pengembangan budaya daerah di wilayah sesuai susunannya.

polpum kemendagri kumpulkan raja hingga pemangku adat di tmii©2019 Merdeka.com

Melalui Permendagri ini para Raja, Sultan, Datu, Pelingsir, Pemangku Adat Istiadat, Budayawan dan Ormas Bidang Kebudayaan diharapkan dapat bersinergi dengan pemerintah daerah dalam pelestarian dan pengembangan budaya daerah, jelas Soedarmo selaku Direktur Jenderal Politik dan Pemerintahan Umum Kemendagri.

Budaya daerah merupakan pembentuk jati diri bangsa, kekayaan bangsa yang harus diperhatikan secara serius dan seksama terutama dalam memajukan era globalisasi saat ini. Budaya daerah dapat memberi andil yang sangat besar dalam pembentukan jati diri bangsa dan proses regenerasi bangsa.

"Dengan semakin beratnya tantangan yang sedang dihadapi oleh bangsa dalam memelihara persatuan dan kesatuan bangsa, sudah saatnya kita kembali kepada nilai-nilai kearifan budaya lokal yang sudah banyak ditinggalkan. Sikap toleransi, gotong royong, musyawarah mufakat merupakan kearifan lokal yang harus kita kedepankan sebagai identitas jati diri bangsa Indonesia," tutur Dirjen Polpum Kemendagri, Soedarmo dalam rilis yang diterima merdeka.com, Kamis (25/7).

Raja, Sultan, Datu, Pelingsir Pemangku Adat Istiadat, Budayawan dan Ormas Bidang kebudayaan menurut Soedarmo, memiliki peran strategis dalam melestarikan, memelihara norma, nilai moral, etika dan budaya, serta menularkan sikap positif kepada masyarakat.

polpum kemendagri kumpulkan raja hingga pemangku adat di tmii©2019 Merdeka.com

"Kemampuan tersebut tidak terlepas dari peran masa lalu kerajaan atau keraton-keraton yang ada di Nusantara ini dalam menjaga nilai-nilai luhur atau kearifan lokal yang diajarkan para pendahulunya," imbuhnya.

Sejarah telah mencatat Raja, Sultan, Datu, Pelingsir, telah melepaskan kedulatan serta rela memberikan miliknya demi persatuan dan kesatuan bangsa. Diharapkan Raja, Sultan, Datu, Pelingsir, sekarang tetap meneruskan leluhurnya memberi andil dalam menjaga NKRI dan budaya luhur bangsa. Selain menjalankan fungsi sebagai pusat pelestarian dan pengembangan adat budaya dan nilai-nilai sosial budaya, juga sebagai pemersatu dari keberagaman etnik, agama, dan kepercayaan dan yang terpenting bisa menjadi perekat dalam menjaga keutuhan NKRI.

"Dengan memajukan kebudayaan Nasional Indonesia di tengah peradaban dunia harapannya melalui kegiatan ini dapat dijadikan sebagai momentum untuk meningkatkan peran serta dan tanggung jawab Raja, Sultan, Datu, Pelingsir Pemangku Adat Istiadat, budayawan dan Ormas bidang kebudayaan dalam ikut melestarikan budaya bangsa, memelihara integritas nasional dan menguatkan jati diri bangsa yang dilandasi oleh nilai-nilai Ketuhanan Yang Maha Esa, semangat kekeluargaan dan gotong royong, jiwa patriotisme nasionalisme, dan sikap toleransi, serta senantiasa menjunjung tinggi etika dan moralitas dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara,"tutup Soedarmo.

(mdk/paw)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kesenian Mengmleng yang Melegenda di Ciamis, Kisahkan Anak Raja saat Dikhitan
Kesenian Mengmleng yang Melegenda di Ciamis, Kisahkan Anak Raja saat Dikhitan

Mengmleng merupakan pementasan tradisional dengan menampikan hewan macan tiruan.

Baca Selengkapnya
Mengenal Ngidang-Ngobeng, Tradisi Memuliakan Tamu ala Orang Palembang
Mengenal Ngidang-Ngobeng, Tradisi Memuliakan Tamu ala Orang Palembang

Adab menghormati serta memuliakan tamu itu sudah melekat pada diri orang di Indonesia, mereka dianggap sebagai 'raja'.

Baca Selengkapnya
Mengenal Bebehas, Tradisi Mengumpulkan Beras ala Masyarakat Muara Enim yang Mulai Ditinggalkan
Mengenal Bebehas, Tradisi Mengumpulkan Beras ala Masyarakat Muara Enim yang Mulai Ditinggalkan

Dari tahap awal sampai akhir, tradisi ini melibatkan orang banyak alias dikerjakan secara bergotong-royong dan dilaksanakan dengan penuh suka cita.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Menjelajah Kekayaan Tradisi Baduy di Imah Saba Budaya, Wajib Dikunjungi Sebelum Masuk ke Kampung Adat
Menjelajah Kekayaan Tradisi Baduy di Imah Saba Budaya, Wajib Dikunjungi Sebelum Masuk ke Kampung Adat

Sebelum masuk ke kampung Baduy, ada baiknya mengenal sekilas di Imah Saba Budaya

Baca Selengkapnya
Mengenal Balimau Kasai, Tradisi Bersuci Sambut Hari Ramadan Khas Masyarakat Kampar Riau
Mengenal Balimau Kasai, Tradisi Bersuci Sambut Hari Ramadan Khas Masyarakat Kampar Riau

Dalam menyambut bulan Ramadan, setiap daerah memiliki tradisinya masing-masing yang unik dan penuh makna.

Baca Selengkapnya
Kini Mulai Tertelan Zaman, Ini Kisah Mbah Atmo Sang Pelestari Perajin Mainan Anak Tradisional di Bantul
Kini Mulai Tertelan Zaman, Ini Kisah Mbah Atmo Sang Pelestari Perajin Mainan Anak Tradisional di Bantul

Nenek berusia 86 tahun ini merupakan satu-satunya perajin mainan tradisional yang masih eksis bertahan hingga saat ini.

Baca Selengkapnya
Mengapa Banyak Budaya Menganggap Tabu untuk Membuka Payung di Dalam Ruangan?
Mengapa Banyak Budaya Menganggap Tabu untuk Membuka Payung di Dalam Ruangan?

Mengapa sejumlah budaya sama-sama mengganggap tabu untuk membuka payung di dalam ruangan? Ketahui penjelasannya mengapa hal ini terjadi.

Baca Selengkapnya
Tinggalkan Hidup Enak di Istana, Ini Sosok Mbah Demang Keturunan Raja Bangkalan yang Memilih Jadi Warga Biasa
Tinggalkan Hidup Enak di Istana, Ini Sosok Mbah Demang Keturunan Raja Bangkalan yang Memilih Jadi Warga Biasa

Dalam pengasingannya, ia berusaha menyembuyikan jati dirinya sebagai bangsawan.

Baca Selengkapnya
Mengenal Babangkongan, Tradisi Memanggil Hujan Ala Masyarakat Majalengka yang Terinspirasi dari Katak
Mengenal Babangkongan, Tradisi Memanggil Hujan Ala Masyarakat Majalengka yang Terinspirasi dari Katak

Tradisi ini jadi salah satu pesta adat masyarakat Sunda yang unik untuk meminta hujan

Baca Selengkapnya