Lawatan Raja Salman mulai terasa di Bali, Pemprov siapkan guide Arab

Sabtu, 8 April 2017 02:32 Reporter : Gede Nadi Jaya
Lawatan Raja Salman mulai terasa di Bali, Pemprov siapkan guide Arab penyambutan raja salman di bali. ©2017 Merdeka.com/gede nadi jaya

Merdeka.com - Dampak kunjungan Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz al Saud mulai terlihat. Terdata hampir setiap harinya kunjungan wisatawan dari Arab tiba di Bandara Ngurah Rai Bali meningkat.

Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali, Anak Agung Yuniartha mengatakan pemerintah dan stakeholder pariwisata sedang berupaya untuk memperbanyak guide berbahasa Arab, seiring dengan meningkatnya kunjungan wisatawan dari Arab Saudi ke Bali.

"Saat ini di Bali ada 8 ribu pramuwisata. Namun yang berbahasa Arab tidak sampai 1 persen. Sementara guide berbahasa Mandarin sudah mencapai 1.300 orang. Itulah sebabnya, pemerintah sedang serius menggarap guide berbahasa Arab," ujar Yuniartha di Kuta Bali, Jumat (7/4).

Dari jumlah tersebut, lanjut dia, terbanyak masih didominasi guide berbahasa inggris yang sebagian besarnya adalah warga lokal Bali. Dia berharap agar semua guide idealnya harus warga lokal karena mereka tidak akan sulit menjelaskan budaya Bali.

"Kalau bukan warga lokal maka mereka harus menempuh sejumlah pelatihan dan mendapatkan sejumlah tahapan untuk menerima sertifikat," ujarnya.

Secara terpisah, Ketua Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Bali Made Nuarta mengakui jika dalam waktu dekat ini akan rekruitmen guide berbahasa Arab secara besar-besaran. "Kita akan melakukan rekuritmen guide berbahasa Arab. Namun sebelumnya kita harus mencari tutornya terlebih dahulu untuk melatih kemampuan berbahasa Arab," jelas Nuarta.

Lanjutnya, bahwa guide bahasa Arab tidak mesti harus beragama Islam karena yang terpenting adalah mereka yang mampu berbahasa Arab dan paham budaya Bali. "Kita tidak bicara jumlah dulu tetapi kita inginkan tutor untuk mengajar. Nanti mungkin di awal 50 dulu," singkatnya.

Saat ini ada 11 divisi guide di Bali sesuai dengan bahasa wisatawan. Ke-11 divisi itu antara lain Inggris, Jerman, Perancis, Mandarin, Belanda, Jepang, Italy, Korea Selatan, Rusia, China. Bila ditambah lagi guide berbahasa Arab maka totalnya menjadi 11 divisi. Totalnya ada 8 ribu orang. Dari jumlah tersebut, 1.300 orang berbahasa Mandarin dan sisanya tersebar di berbagai divisi bahasa.

Baca juga:
Capai target wisman, Indonesia butuh 2 juta kursi pesawat
Tuju Candi Borobudur akan lebih mudah karena kereta bandara Solo
Menko Luhut marah Sail Karimata tak tertata dan terkesan kampungan

Luhut: Kerusakan terumbu karang Raja Ampat jadi perhatian dunia

10 Daerah wisata baru yang digandrungi traveller Indonesia

Komentar Pembaca

Ingatlah untuk menjaga komentar tetap hormat dan mengikuti pedoman komunitas kami

Be Smart, Read More

Indeks Berita Hari Ini

Opini