Kronologi Semburan Lumpur Bercampur Gas di Blora dan Hilangnya 19 Kerbau
Merdeka.com - Lumpur bercampur gas beracun menyembur di kawasan Hutan Kesongo (Bumi Kesongo) yang biasa disebut oro-oro kesongo di Desa Gabusan, Kecamatan Jati, Kabupaten Blora, Kamis (27/8). Setidaknya 19 kerbau milik warga hilang dalam kejadian tersebut, dan empat orang sempat pingsan.
"Hinga kini kami belum bisa memastikan kerbau yang hilang tersebut benar-benar masuk ke dalam lokasi semburan lumpur atau lari dan masih hidup," kata Kapolsek Jati Polres Blora AKP Bajuri. Dikutip dari Antara.
Untuk itu, katanya, masih dilakukan penyelidikan guna memastikan kebenaran informasi ada sejumlah kerbau yang hilang milik salah seorang warga desa setempat.
Kronologis kejadiannya berawal pada Kamis (27/8) pukul 05.00 WIB, pemilik belasan kerbau mengeluarkan hewan ternaknya dari kandang.
Selanjutnya, diarahkan menuju kubangan lumpur yang selama ini digunakan untuk bermain kerbau tersebut tak jauh dari kandang kerbaunya. "Tiba-tiba, muncul semburan lumpur yang disertai dengan gas yang diduga beracun," ujarnya.
Semburan lumpur tersebut, diperkirakan berlangsung mulai pukul 05.00 WIB hingga pukul 06.30 WIB.
Atas kejadian tersebut, pemilik kerbau bernama Marno terpaksa dilarikan ke Puskesmas terdekat karena diduga menghirup gas beracun. "Korban hanya menjalani rawat jalan sehingga setelah diperiksa dokter, boleh pulang," ujarnya.
Sementara kerbau yang digembala dikabarkan hilang, namun kepastiannya menunggu hasil penyelidikan mengingat informasi adanya kehilangan belasan kerbau masih simpang siur.
Kompleks Oro-Oro Kesongo yang berada di wilayah Perhutani dikabarkan kerap mengeluarkan lumpur dan gas serta sering didatangi warga dari luar daerah untuk kepentingan tertentu.
Lahan kosong yang masuk kawasan hutan negara itu, totalnya seluas 119,1 hektare berupa padang/gunungan lumpur, rumput, rawa, dan sudah ratusan tahun dalam kondisi kosong atau tidak berproduksi.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Gas yang bocor meledak saat percikan api muncul ketika lampu di rumah tersebut dinyalakan.
Baca SelengkapnyaPetugas di lapangan masih fokus terhadap penanganan para korban serta warga terdampak.
Baca SelengkapnyaBukit lumpur itu sudah berkali-kali meletus dan menelan korban jiwa.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Sejak dulu, Cepu menjadi tempat belajar soal ilmu minyak dan gas alam
Baca SelengkapnyaPGN memperketat pengamanan dan meningkatkan kewaspadaan untuk mencegah insiden keamanan yang dapat mengganggu ataupun merugikan lingkungan.
Baca SelengkapnyaDua relawan memainkan gas saat melintas di jalan Perintis Kemerdekaan, sehingga menimbulkan kebisingan dan terjadi cekcok.
Baca SelengkapnyaKejadian bermula ketika rombongan massa pengantar jenazah melintas di Lampu Merah Waena.
Baca SelengkapnyaPVMBG mengingatkan Gunung Lewotobi masih mengalami erupsi hingga hari ini.
Baca SelengkapnyaBantuan diberikan berupa air mineral, sembako, hingga obat-obatan.
Baca Selengkapnya