KPK mulai selidiki kasus suap Emirsyah Satar sejak tahun lalu
Merdeka.com - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menetapkan mantan Dirut Garuda Indonesia, Emirsyah Satar sebagai tersangka kasus suap. Suap tersebut terkait pembelian mesin pesawat keluaran Rolls-Royce.
Wakil Ketua KPK, Laode M Syarif mengatakan, kasus suap lintas negara dengan nilai mencapai Rp 20 miliar. Menurutnya, pengusutan kasus ini tidak mendadak karena sudah dilakukan sejak tahun lalu.
"Penyelidikan sudah berbulan-bulan, setahun sebelumnya tahun 2016," kata Laode dalam jumpa pers di Gedung KPK, Jalan Rasuna Said, Jakarta, Kamis (19/1).
Dijelaskannya, kasus dugaan suap itu terjadi saat Emir menjabat sebagai Dirut Garuda Indonesia. Antara tahun 2005 sampai 2011. "Yang jelas pengadaannya berbeda-beda," sambung dia.
Dia enggan mengungkapkan siapa pelapor dugaan suap tersebut. Namun dipastikannya, kasus ini terungkap atas kerja sama dengan lembaga penegak hukum antikorupsi negara lain seperti Inggris, Singapura dan Amerika.
Dengan ditetapkannya Emirsyah sebagai tersangka, maka penyidikan kasus ini sudah berjalan. Sprindik sendiri sudah ditandatangani beberapa waktu lalu.
Meski melibatkan perusahaan berkelas dunia, dipastikannya, KPK tidak akan menetapkan Rolls-Royce sebagai tersangka. Namun, bukan tidak mungkin pihak tersebut dipanggil ke Tanah Air jika memang dibutuhkan keterangannya untuk mengungkap kasus Emirsyah.
"Tapi tidak untuk jadi tersangka karena sudah tersangka di sana. Dan terkait kasus sudah di-share bersama, dengan SFO dan CPIB," jelasnya.
Ditambahkan Ketua KPK, Agus Rahardjo, terkait penyitaan barang bukti untuk kasus ini, dijelaskannya bila berada di Indonesia maka pihaknya akan melakukan penyitaan.
"Tapi kalau sebagian ada di Singapura, maka yang punya kewenangan langsung adalah CPIB, kalau di Inggris ada SFO," pungkasnya.
Merdeka.com masih berupaya mendapatkan konfirmasi dari Emirsyah Satar untuk duduk soal kasus ini. Sayang telpon dan pesan WA yang kami kirimkan belum bersahut.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Arief Prasetyo meminta penjadwalan ulang. Ali menjamin, KPK akan menginformasikan jadwal pemeriksaan berikutnya.
Baca SelengkapnyaCerita haru datang dari sosok casis disabilitas yang berhasil lolos dalam seleksi SIPSS tahun 2024. Sosoknya adalah Damara Prisma Suganda.
Baca SelengkapnyaDalam kasus ini, KPK telah menetapkan Kasubag Umum dan Kepegawaian BPPD Siska Wati sebagai tersangka korupsi pemotongan dana insentif ASN Sidoarjo
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Begini jadinya seorang penjahat kasus kejahatan serius disuapi polisi usai ditembak kakinya.
Baca SelengkapnyaSuhartoyo meminta semua pihak untuk hadir dan mendengrkan kesaksian dari empat menteri terkait.
Baca SelengkapnyaOTT terkait kasus dugaan korupsi pemotongan insentif ASN Sidoarjo yang mencapai Rp2,7 Miliar.
Baca SelengkapnyaKedua tangannya diikat dengan sabuk dan mulutnya disumpal kain.
Baca SelengkapnyaCak Imin sampai dan disambut oleh Sekretaris Jenderal (Sekjen) PKS Habib Aboe Bakar Al-Habsyi.
Baca SelengkapnyaSiskaeee sedianya dipanggil untuk dimintai keterangan sebagai tersangka pada Senin 15 Januari 2024 kemarin. Namun Siskaeee mangkir.
Baca Selengkapnya