Korban Longsor Sukajaya Bogor akan Dibuatkan Kampung Baru
Merdeka.com - Ribuan warga terdampak longsor di Kecamatan Sukajaya, Kabupaten Bogor dipastikan tidak bisa lagi kembali ke lokasi semula tinggal. Presiden Joko Widodo meminta Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Pemerintah Kabupaten Bogor segera mengkaji kebutuhan lahan baru bagi korban.
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil menyebut Presiden Joko Widodo sudah menginstruksikan dirinya dan Bupati Bogor, Ade Yasin merelokasi 2.000 kepala keluarga (KK) warga terdampak longsor direlokasi ke lahan milik PTPN.
"(Warga terdampak) yang di Bogor sudah diputuskan tidak mungkin (kembali) di tempat yang longsor," kata Ridwan Kami kepada wartawan di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Kamis (9/1).
Tugas dia dan Ade Yasin saat ini adalah mengkaji kebutuhan lahan bagi 2.000 KK terdampak longsor tersebut. Konsep yang dibentuk adalah sebuah kampung baru. Diketahui, ada 11 desa di Kecamatan Sukajaya yang terisolir akibat longsor yang terjadi Rabu (1/1).
"Sifatnya (membuat) kampung (baru), Bu Ade sudah ditugaskan untuk melakukan kajian seberapa luas yang dibutuhkan," ucapnya.
Selain itu, Ridwan Kamil pada pekan depan berencana mengumpulkan kepala daerah di Jawa Barat yang terdampak bencana usai diterjang cuaca ekstrem. Para kepala daerah akan dibagi tugas dalam menekan potensi yang bisa merugikan masyarakat akibat banjir maupun longsor.
Ini dianggap penting, karena menurutnya, Jawa Barat adalah provinsi hidrologis yang setiap tahun terdapat 1.200 hingga 1.500 laporan kebencanaan. Mayoritas adalah bencana alam yang berhubungan dengan air antara banjir di wilayah Tengah Jawa Barat ke Utara Jawa Barat atau longsor dari Tengah Jawa Barat ke Selatan Jawa Barat.
Lalu, rencana lain adalah membangun bendungan baru di zona rawan banjir. Hal ini sudah disampaikan saat ia menghadiri rapat di Istana Negara beberapa waktu lalu. "Ingin ada bendungan penahan pengatur aliran Sungai Cibeet dan Cilamaya, kemudian Cileungsi dan Cikeas juga. Butuh sekitar tiga sampai empat lokasi di zona terdampak," pungkasnya.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Korban Banjir dan Longsor di Pesisir Selatan Bertambah, 24 Meninggal Dunia dan Lima Masih Dicari Tim SAR
Untuk diketahui, 9 dari 19 Kabupaten dan Kota di Sumatera Barat terdampak bencana akibat intensitas hujan tinggi mengguyur wilayah tersebut pada Kamis (7/3).
Baca Selengkapnya16 Korban Banjir Bandang dan Longsor di Pesisir Selatan Ditemukan Meninggal Dunia
Tim gabungan masih berjibaku di lapangan untuk mencari korban yang masih belum ditemukan hingga sore ini.
Baca SelengkapnyaKorban Banjir dan Longsor di Pesisir Selatan Bertambah, Total 25 Meninggal dan 4 Dalam Pencarian
Total korban meninggal dunia akibat banjir dan longsor yang terjadi di Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat (Sumbar) bertambah pada hari ke 9 pencarian.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Operasi SAR Dihentikan, 3 Korban Masih Tertimbun Longsor di Cipongkor Bandung
Tim SAR hanya menemukan 7 dari 10 korban longsor tersebut
Baca SelengkapnyaNenek dan Cucu Korban Longsor Cipongkor Bandung Barat Ditemukan Meninggal Saling Berpelukan
Hingga saat ini Tim SAR gabungan berhasil menemukan tujuh jasad korban dan tersisa tiga korban di lokasi terjadinya longsor di Desa Cibenda, Kecamatan Cipongkor
Baca SelengkapnyaJokowi Perintahkan Panglima TNI Segera Selesaikan Dampak Ledakan Gudang Amunisi di Ciangsana Bogor
Kasus kebakaran dan ledakan Gudang Munisi Daerah (Gudmurah) di Desa Ciangsana, Kabupaten Bogor, Jawa Barat menjadi perhatian Presiden Joko Widodo atau Jokowi.
Baca SelengkapnyaLongsor di Toraja, 18 Orang Ditemukan Meninggal Dunia
Longsor itu terjadi di dua desa di Kabupaten Tana Toraja pada Sabtu (13/4) malam.
Baca SelengkapnyaPemudik Lewat Tol Bocimi Arah Sukabumi Dialihkan ke Gerbang Tol Cigombong
Ini dilakukan karena sedang dilakukan perbaikan pasca peristiwa longsor yang terjadi akibat curah hujan tinggi.
Baca SelengkapnyaPolda Jabar Kerahkan K9 Cari Sembilan Korban Longsor di Bandung Barat
Sat Brimob Polda Jabar juga diterjunkan dan bergabung dengan SAR gabungan.
Baca Selengkapnya