Kompolnas sebut bom bunuh diri bersama keluarga yang pertama di dunia
Merdeka.com - Anggota Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) Irjen (Purn) Bekto Suprapto menyayangkan aksi bom bunuh diri di Surabaya, Jawa Timur. Menurutnya, aksi teroris yang mengajak seluruh anggota keluarga merupakan yang pertama kali di dunia.
"Terorisme dengan mengajak satu keluarga bahkan bersama anak-anak yang masih kecil adalah modus baru di Indonesia, bahkan di dunia. Di luar (negeri) belum ada yang ajak anak-anak kecil," ujarnya di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (19/5).
Menurut Bekto, modus-modus baru seperti ini perlu dipelajari oleb petugas dari fakta-fakta di lapangan yang ditemukan. Namun, ia menegaskan, bahwa modus ini masih sulit terendus petugas.
"Dari fakta-fakta yang ditemukan di lapangan baru kita ketahui bahwa ketiga keluarga teroris di Surabaya saling terhubung, saling besuk, dan memiliki guru yang sama. Dari situ baru bisa dipelajari modus-modus barunya," ujar Bekto.
Bekto juga mengatakan, perubahan modus dalam aksi terorisme di Indonesia terus berkembang dari waktu ke waktu.
"Tahun 2002 aksi terorisme di Bali menyasar simbol keagamaan kemudian berkembang ke simbol negara barat di Kedubes Australia di tahun yang sama, menyerang polisi, dan sekarang kombinasi penyerangan simbol agama dan kepolisian. Tapi sekarang aksi terorisme lebih menyasar kepada kepolisian karena para teroris meihat polisi sebagai penghalang utama menuju kekhalifahan yang mereka inginkan, sehingga diserang," pungkasnya
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Modus Pijat Kaki, Ayah di Purwokerto Cabuli Anak Tiri Selama Enam Tahun
Dia menyebut dari hasil pemeriksaan sementara, aksi bejat itu dilakukan pelaku sejak korban berusia 10 hingga 16 tahun.
Baca SelengkapnyaSepanjang 2023, Kepala BNPT: 148 Teroris Ditangkap
Penangkapan teroris itu berjalan linier dengan menurunnya aksi terorisme di Indonesia.
Baca SelengkapnyaTersangka Teroris di Bekasi Karyawan BUMN, Dikenal Ramah dan Sering Ikut Rapat RT
Tim Densus 88 Antiteror Polri menangkap DE (28) di Bekasi, Senin (14/8). Tersangka tindak pidana terorisme ini merupakan karyawan BUMN.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Hubungannya Tak Direstui, Begini Kisah Cinta Beda Agama Ayah dan Ibu Bung Karno yang Berujung Kawin Lari
Tanpa kenekatan mereka berdua, tidak akan lahir bapak proklamator Indonesia.
Baca SelengkapnyaMeninggal Dunia, Balita Dipatuk Kobra Saat Masukkan Tangan ke Lubang
Peristiwa memilukan itu terjadi minggu petang sekitar pukul 18.30 WIB.
Baca SelengkapnyaTimnas AMIN Balas Kubu Prabowo Usai Disebut Lawan Kehendak Rakyat: Gugatan ke MK Usaha Menyelamatkan Demokrasi
Menurut Angga, gugatan ke MK ini juga memberikan kesempatan kepada masyarakat melihat bagaimana demokrasi Indonesia berjalan saat ini.
Baca SelengkapnyaBPIP: Bangsa Ini Sudah Biasa Bertindak dengan Menghargai Perbedaan
Dengan perilaku toleransi tinggi, Indonesia diyakini kebal dengan serangan paham radikal terorisme ingin pecah belah NKRI.
Baca SelengkapnyaPensiunan Komjen Polri 'Pembasmi Teroris' Dianugrahi Bintang Mahaputra Pratama oleh Jokowi, ini Sosoknya
Mantan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen (Purn) Boy Rafli Amar dianugerahi tanda penghormatan oleh Presiden Joko Widodo.
Baca SelengkapnyaPrabowo: Saya Sudah Buktikan Komitmen pada Demokrasi, Dulu Dituduh Kudeta Tapi Tidak Dilakukan
Prabowo Subianto mengaku berkomitmen dengan sistem demokrasi.
Baca Selengkapnya