Komnas Ham Minta Penjelasan Bupati Langkat Nonaktif soal Manusia dalam Kerangkeng
Merdeka.com - Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) melakukan pemeriksaan terhadap Bupati nonaktif Langkat Terbit Rencana Perangin Angin berkaitan kasus dugaan praktik perbudakan atas temuan kerangkeng manusia.
Dalam pemeriksaan ini, Komisioner Komnas HAM M. Choirul Anam mengatakan akan mengkonfirmasi hasil temuan selama investigasi ke kerangkeng yang berada di area rumah Terbit.
"Kami akan konfirmasi dengan beberapa dokumen yang kami miliki, ada foto, ada video, ada berkas, dan lain sebagainya," ujar Komisioner Komnas HAM M Choirul Anam saat ditemui di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Senin (7/2).
Di sisi lain, Anam juga menyampaikan pihaknya juga akan mendalami terkait dugaan adanya tindakan penyiksaan terhadap para penghuni kerangkeng tersebut. Pasalnya, Komnas HAM menemukan dugaan jika sudah ada tiga orang lebih penghuni kerangkeng yang tewas.
"Banyak hal yang kami temukan dari kondisi, sejarah, kondisi sampai kekerasan, dan kekerasan yang hilangnya nyawa," ujar Anam.
Adapun untuk pemeriksaan nanti, Anam berharap tersangka kasus korupsi, Terbit bisa bersikap kooperatif ketika dimintai keterangan. Lantaran, keterangan darinya sangat dibutuhkan untuk soal kerangkeng.
"Karena ini juga haknya dia untuk memberikan informasi apapun menurut dia," tutur Anam.
Sebelumnya, Ketua Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik menyampaikan pemeriksaan terhadap Terbit dilakukan guna mendalami berkaitan beberapa hal janggal terkait kehidupan di kerangkeng tersebut.
"Jadi banyak sekali hal-hal yang kita dapatkan, tetapi memang nanti kita akan kumpulkan itu dan kita akan meminta keterangan dari saudara Terbit ini. Insya Allah besok Senin. Koordinasi dengan KPK sangat bagus, mudah-mudahan," kata Ahmad seperti dikutip dalam diskusi virtual, Minggu (6/2).
Ahmad mengatakan jika pemeriksaan itu dilakukan secara langsung di tahanan KPK, mengingat kini Terbit sedang ditahan atas kasus dugaan korupsi oleh komisi antirasuah tersebut.
"Iya, kita akan mintai keterangan di KPK. Karena keterangan dia agak berbeda," sebutnya.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mencatat ada 8 orang meninggal dunia, terdiri atas lima anggota TNI/POLRI dan tiga warga sipil
Baca SelengkapnyaMuhyani tidak pernah terbayang dan sangat terpukul saat harus berurusan dengan hukum.
Baca SelengkapnyaMenurut Ketua THN Timnas AMIN yang jadi permasalahan adalah anggaran negara digunakan untuk meningkatkan elektabilitas calon tertentu
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kebijakan Kapolri memberi kesempatan kepada teman-teman penyandang disabilitas menjadi polisi sangat baik melalui persepektif HAM.
Baca SelengkapnyaBukti-bukti kecurangan tersebut bakal diserahkan kepada Bawaslu dan MK.
Baca SelengkapnyaKomnas HAM tengah melakukan penyelidikan terhadap kasus pembunuhan Munir.
Baca SelengkapnyaSalah satu yang disorot soal netralitas aparat selama mengawal jalannya Pemilu tahun ini.
Baca SelengkapnyaKomisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) menilai situasi konflik dan kekerasan di Papua semakin mencederai HAM.
Baca SelengkapnyaKendati diguyur hujan deras, komandan hingga deretan anggota Brimob tak bergeming dan tetap berdiri tegak.
Baca Selengkapnya