Komnas HAM bakal turun tangan investigasi kasus Rizieq Syihab
Merdeka.com - Komnas HAM telah membuat tim pemantauan dan penyelidikan atas laporan dari tim advokasi Presidium Alumni aksi 212 terkait dugaan kriminalisasi ulama dan aktivis. Tim yang diketuai oleh salah satu Komisioner Komnas HAM Natalius Pigai itu akan bekerja selama 1 bulan.
"Kita akan mendengarkan masukan dari berbagai stakeholder, yang pertama dari komunitas muslim termasuk para ulama yang diduga dianiaya, diteror, kriminaliasasi dan diduga makar," kata Pigai di kantor Komnas HAM, Jalan Latuharhari 48, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (4/5).
Pigai menuturkan, tim pemantau akan mendatangi langsung satu per satu korban kriminalisasi yakni para ulama dan aktivis. Termasuk Habib Rizieq yang saat ini ada di Arab Saudi.
Setelah itu mereka juga akan bertemu aparat penegak hukum dan Pemerintah yang bertanggungjawab atas peristiwa kriminalisasi tersebut. Seperti Menteri Agama Lukman Hakim dan Menkum HAM Yasonna H Laoly.
"Kami minta supaya kerja bersama untuk mengungkap fakta-fakta peristiwa ini yang dihadapi masyarakat Indonesia. Supaya pada masyarakat yang akan datang negara tidak boleh lagi melakukan tindakan yang berpotensi membelenggu pada kebebasan pers, kebebasan berekspresi kemudian melakukan tindakan kriminalisasi dan sebagainya," terangnya.
Saat ini pun tim telah bergerak dengan mulai mengatur jadwal pertemuan semua pihak terkait. Dia menargetkan sekitar tanggal 20 hasil pemantauan dan penyelidikan sudah terkumpul dan siap dikaji untuk membentuk suatu kesimpulan. Hasil pantauan ini akan disampaikan oleh tim kepada paripurna terkait dengan berbagai kesimpulan.
"Bila kesimpulan terakhir terbukti terdapat berbagai tindakan-tindakan yang meyakinkan adanya dugaan pelanggaran HAM maka kita melaporkan kepada tim paripurna untuk melakukan penyelidikan lebih lanjut," tandasnya.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polisi Ancam Jemput Paksa Siskaeee Jika Kembali Mangkir Pemeriksaan
Siskaeee sedianya dipanggil untuk dimintai keterangan sebagai tersangka pada Senin 15 Januari 2024 kemarin. Namun Siskaeee mangkir.
Baca SelengkapnyaKY Terima 3.593 Laporan Masyarakat, 42 Hakim Dijatuhi Sanksi
Ketua Komisi Yudisial (KY) Amzulian Rifai mengatakan, pihaknya menerima 3.593 laporan masyarakat terkait pengawasan perilaku hakim dan investigasi.
Baca SelengkapnyaSuciwati Bosan Dengar Janji Penyelesaian Kasus Pembunuhan Munir: Segera Bentuk Pengadilan HAM Ad Hoc
Komnas HAM tengah melakukan penyelidikan terhadap kasus pembunuhan Munir.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Datangi Mesjid, Dua Kapolsek di Pekanbaru Jaga Kamtibmas Jelang Pemilu 2024
Kapolsek Limapuluh Kompol Bagus Harry Priyambodo, mengambil inisiatif dengan menyelenggarakan kegiatan sosialisasi di Masjid Jamiatuzzahidin, Selasa (9/1) malam
Baca SelengkapnyaKominfo: Sektor Kesehatan Paling Banyak Diterpa Isu Hoaks
Isu hoaks di sektor kesehatan ternyata masih marak. Hal ini terbukti dari patroli Kominfo selama 2023.
Baca SelengkapnyaCiri-ciri Hamil Kosong dan Penyebabnya, Perlu Diwaspadai
Hamil kosong atau kehamilan anembrionik adalah kondisi di mana telur yang telah dibuahi menempel pada dinding rahim, namun embrio tidak berkembang.
Baca SelengkapnyaSempat Mendekam di Kantor Polisi, ini Foto-foto Saipul Jamil Setelah Akhirnya Dibebaskan
Saipul Jamil sempat diamankan oleh polisi terkait dugaan penyalahgunaan narkoba. Hasil tes Saipul Jamil dinyatakan negatif.
Baca SelengkapnyaAhli Detektor Logam Temukan Tumpukan Harta Karun Zaman Perunggu, Ada Beragam Jenis Benda Berharga dalam Kondisi Utuh
Di lokasi ditemukan juga jejak limbah pengecoran, bukti orang pada zaman itu merupakan pengrajin perunggu.
Baca Selengkapnya14 Mahasiswa Penerima Beasiswa Otsus Papua di AS Terancam Dipulangkan, Orang Tua Lapor Komnas HAM
14 Mahasiswa Penerima Beasiswa Otsus Papua di AS Terancam Dipulangkan, Orang Tua Lapor Komnas HAM
Baca Selengkapnya