Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kisah Sukemi, bertahun-tahun hidup di pedalaman hutan tanpa teman

Kisah Sukemi, bertahun-tahun hidup di pedalaman hutan tanpa teman Janda tua jadi manusia hutan. ©2016 merdeka.com/gede nadi jaya

Merdeka.com - Potret kemiskinan ini terekam di Kabupaten Jembrana, sebuah daerah di ujung barat Pulau Bali, Jembrana. Ni Nengah Sukemi (52), seorang lansia menjalani kehidupannya penuh keprihatinan.

Janda satu anak ini tinggal di pinggir hutan lindung Jembrana tepatnya di wilayah Banjar Arca, Desa Pulukan, Kecamatan Pekutatan. Oleh warga kampung tersebut, nenek ini dikenal sebagai 'Janda Hutan', ada pula yang menyebutnya 'Manusia Kebun.'

Sukemi sejak satu setengah tahun tinggal seorang diri di perkebunan milik orang yang berbatasan dengan hutan lindung. Hanya gubuk reyot yang melindungi tubuh rentanya ditemani anjing bengil peliharaannya. Di kebun yang berjarak belasan kilo dari pemukiman penduduk ini, Sukemi mendirikan gubuk yang terbuat dari batang kayu kamal, berdinding gedeng usang dan bekas kertas semen serta beratap asbes bekas.

Untuk penerangan, dia hanya menggunakan lampu senter. Sedangkan untuk buang air besar dia memanfaatkan saluran irigasi yang mengalir di dekat gubuknya. Air di saluran irigasi itu juga dia manfaatkan untuk mandi, memasak dan mencuci. Meskipun kadang-kadang keruh karena hujan turun.

Lebih miris lagi, janda tua ini adalah penduduk desa adat setempat yang harus menjalani hidup miskin di daerahnya sendiri.

Merdeka.com harus menempuh jarak belasan kilometer untuk sampai ke rumah Sukemi. Medan yang ditempuh tak mudah, dipenuhi semak, licin serta terjal. Hanya bisa dilewati dengan jalan kaki.

"Dulu saya tinggal berdua di gubuk ini bersama anak perempuan saya. Tapi setahun lalu anak saya menikah dan sekarang tinggal jauh dengan suaminya," tuturnya lirih saat ditemui wartawan, Senin (19/12).

janda tua jadi manusia hutan

Janda tua jadi manusia hutan ©2016 merdeka.com/gede nadi jaya

Demi bertahan hidup, Sukemi yang bersuamikan almarhum Anak Agung Bumin Jaya ini setiap harinya membuat Tamas (sarana upacara Hindu dari daun kelapa). Setiap hari, tamas buatannya dijual kepada pengepul. Penghasilannya per hari paling banyak Rp 10 ribu.

"Saya pernah ke kantor desa minta bantuan dibangunkan gubuk seadanya saja. Tapi itu tidak bisa, karena saya tidak punya tanah di desa saya ini," tuturnya.

Dia hanya bisa pasrah serta berserah kepada Tuhan dengan takdir hidup yang dijalaninya. Perbekel (kepala dusun) Pulukan, I Wayan Armawa dikonfirmasi mengatakan bahwa warganya itu masuk sebagai salah satu warga kurang mampu dan tercatat dalam buku merah.

Dikarena menumpang di tanah milik orang lain dan belum ada persetujuan dari pemilik tanah yang ditempatinya bantuan bedah rumah belum bisa diberikan kepada yang bersangkutan.

"Tapi untuk raskin tiap bulan tetap kami berikan karena dia memang layak menerimanya," tutup Arnawa.

(mdk/lia)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kisah Pilu Anak di Surabaya Disiksa Ibu, Dipaksa Minum Air Panas hingga Dicabut Giginya Pakai Tang

Kisah Pilu Anak di Surabaya Disiksa Ibu, Dipaksa Minum Air Panas hingga Dicabut Giginya Pakai Tang

Seorang ibu di Surabaya menyiksa anak kandungnya sendiri yang masih berumur 9 tahun secara sadis.

Baca Selengkapnya
Kekayaan Orang Ini Tak Tertandingi, Pergi Haji Diiringi 20.000 Pelayan dan Bawa 100 Ekor Unta Bermuatan Emas Murni, Ini Sosoknya

Kekayaan Orang Ini Tak Tertandingi, Pergi Haji Diiringi 20.000 Pelayan dan Bawa 100 Ekor Unta Bermuatan Emas Murni, Ini Sosoknya

Orang ini disebut sebagai orang terkaya sepanjang masa, sepanjang sejarah manusia.

Baca Selengkapnya
Dulunya Pengemis dan Suka Mabuk, Pria ini Tobat Kini Bisnis Ikan Cakalang Omsetnya Puluhan Juta Rupiah

Dulunya Pengemis dan Suka Mabuk, Pria ini Tobat Kini Bisnis Ikan Cakalang Omsetnya Puluhan Juta Rupiah

Cerita pria dulunya pengemis dan suka mabuk kini berhasil mengubah hidupnya menjadi pribadi lebih baik.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Punya Anak Terkenal dan Kaya Raya, Begini Sederhananya Ayah Ibu Lesti Kejora Makan Menu Kampung tapi Nikmat

Punya Anak Terkenal dan Kaya Raya, Begini Sederhananya Ayah Ibu Lesti Kejora Makan Menu Kampung tapi Nikmat

Kehidupan orangtua Lesti tak berubah. Mereka tetap sederhana dan apa adanya.

Baca Selengkapnya
Mengenal Sosok Mbah Wo, Bintang 1 TNI AU yang Kini Jualan Bakmi Jawa

Mengenal Sosok Mbah Wo, Bintang 1 TNI AU yang Kini Jualan Bakmi Jawa

Usai purna tugasnya di tubuh militer tanah air, Mbah Wo memilih tak berdiam diri.

Baca Selengkapnya
Jadi Kesayangan saat Buka, Ini Alasan Kenapa Teh Hangat Seharusnya Dihindari Penderita Asam Lambung

Jadi Kesayangan saat Buka, Ini Alasan Kenapa Teh Hangat Seharusnya Dihindari Penderita Asam Lambung

Teh hangat merupakan minuman kesayangan banyak orang pada saat berbuka puasa, sayangnya minuman ini tidak sehat dikonsumsi pada saat berpuasa.

Baca Selengkapnya
Tak Bisa Ikut Buka Puasa Bersama karena Bekerja, Aksi Manis Para Sahabat Hampiri Temannya yang Bekerja Ini Bikin Haru

Tak Bisa Ikut Buka Puasa Bersama karena Bekerja, Aksi Manis Para Sahabat Hampiri Temannya yang Bekerja Ini Bikin Haru

Ana dan teman-teman lain berinisiatif untuk mengunjungi satu sahabat yang berhalangan hadir.

Baca Selengkapnya
Momen Taruna Akmil Latihan di Hutan, Ramai-ramai Bakar Ayam dan Ada yang Tidur di atas Pohon Begitu Nyenyak

Momen Taruna Akmil Latihan di Hutan, Ramai-ramai Bakar Ayam dan Ada yang Tidur di atas Pohon Begitu Nyenyak

Berikut momen langka saat taruna Akmil berlatih di hutan dengan perbekalan seadanya.

Baca Selengkapnya
Perempuan di Malang Ditangkap Setelah Kemas Ulang Beras Subsidi Jadi Beras Premium

Perempuan di Malang Ditangkap Setelah Kemas Ulang Beras Subsidi Jadi Beras Premium

EH sudah ditahan dan terancaman hukuman maksimal 5 tahun penjara dan denda paling banyak Rp2 miliar.

Baca Selengkapnya